Part 8

60 1 0
                                    


Thomas memilih untuk tetap tinggal di London, ia tidak bisa meninggalkan Sheila sendirian disini. Udah 1 bulan ia tinggal di London. Hubungan mereka benar-benar sangat romantic. Kini mereka berada di Green Park.

"Kenapa kau selalu menatapku seperti itu?" kata Sheila.

"Karena kamu cantik, aku suka melihat orang-orang yang cantik." Jawabnya sambil tersenyum. Sheila hanya tersenyum mendengar perkataan pacarnya itu.

***

Sheila masih tertidur, suara nyaring mengganggu tidurnya ternyata itu suara ponselnya.

"hallo." Ucapnya dengan mata tertutup.

"Sheila?"

"Yaa, ini siapaa?"

"ini papah sayang." Kata papah.

"oh papah, ada apa menelfonku pagi-pagi gini?" tanyanya.

"Sebaiknya kau pergi mencuci muka dulu dan melihat sekarang jam berapa?" Sheila pun menuruti apa kata papahnya. Setelah sudah mencuci mukannya ia melihat jam dan ternyata sekarang sudah jam 10 pagi.

"Sudah selesai?" kata papahnya.

"Sudah hehe, maafkan aku, Sheila benar benar tidak tahu sekarang sudah jam 10."

"iya tidak apa-apa, ohiya hari ini papah ingin mengajakmu makan diluar. Kau bisa?"

"Yaa, aku bisa pah."

"Di tempat biasa yaa, papah tunggu jam 12 siang."

"Okay. Bye."

***

Sheila sudah sampai di Cafetaria bouville, dia pun melihat papahnya sedang menunggunya. Sudah lama ia tidak makan bersama papahnya.

"Hai pah." Sapa Sheila.

"Hai, kau mau langsung pesan makanan? Papah sudah memesannya. Maaf ya papah sudah lapar sekali."

"Nanti saja deh aku belum terlalu lapar."

Sambil menunggu makanan datang, Sheila dan papahnya asik mengobrol. Seperti biasa Sheila terus berbicara tanpa henti.

"Papah rasa ada yang beda dari kamu, kau sedang jatuh cinta yaa?" Tanya papahnya dengan muka heran.

"sebenarnya aku mempunyai seorang pacar haha."

"kenapa kau tidak cerita ke papah? Kenalkan dia kepada papah." Papahnya sangat penasaran.

"nanti akan ku kenalkan tapi tidak sekarang."

"siapa namanya?" Tanya papahnya lagi.

"Thomas Brien." Jawab Sheila.

Mendengar nama itu raut wajah papahnya berubah jadi sangat aneh dan jadi tidak banyak bicara. Sheila bingung kenapa papahnya berubah jadi sangat aneh, ia ingin bertanya tapi ia takut nantinya semakin menjadi aneh.

***

Danny masuk ke ruangan kantor papahnya Sheila, sebenernya Danny sangat bingung kepada papahnya Sheila menyuruhnya datang kesini pasti ada sesuatu yang tidak beres. Akhir-akhir ini juga Sheila sedikit terlihat berbeda. Biasnya ia sangat cerewet sekali kepada Danny menceritakan semua hubungan tentang dia dengan Thomas.

"Oh hai Danny, maaf ya om nyuruh kamu buat datang kesini." Kata papahnya sambil mengulurkan tangannya.

"tidak apa-apa om, santai aja." Jawabnya dengan ramah.

"Sebernya om ingin menanyakan tentang hubungan Sheila dan Thomas. Bisa kau ceritakan?" Tanyanya dengan hati-hati.

"Sudah kuduga." Kata Danny dalam hati.

Danny pun menceritakannya dari awal sampai akhir, raut wajah papahnya Sheila terlihat aneh seperti orang yang sedang ketakutan.

"Om boleh minta tolong kepadamu?"

"minta tolong apaan om?" Tanya Danny dengan heran.

"Tolong jauhin Sheila dari Thomas. Om mohon sekali." Danny langsung terkejut mendengar kata itu.

Akhinya saking Danny penasaran apa sebabnya, papahnya Sheila pun menjelaskan semuanya tentang kejadian 7tahun yang lalu dengan kakaknya Sheila. Thomas adalah mantan kakaknya Sheila. Malam-malam Thomas mengajak kakaknya Sheila pergi sampai larut malam, saat pulang mereka mengalami kecelakaan gara-gara Thomas menyetir dengan keadaan mabuk parah. Thomas lari tidak bertanggung jawab dan pada saat itu keluarganya meminta untuk tidak dibesarkan masalah ini dan tidak banyak public yang mengetahuinya. Jika wartawan mengetahuinya, tingkat kepopuleran Thomas akan turun. Papahnya Sheila sangat marah dan tidak mau kejadian ini terdengar lagi. Dan sekarang ia mengetahui jika anaknya berpacaran dengan Thomas.

***

Sheila langsung terjatuh mendengar apa yang ia dengar percakapan papahnya dengan Danny. Hatinya sakit seperti ada yang menusuk-nusuknya. Air mata mulai berjatuhan di pipinya ia tidak sanggup untuk menerima kenyatan seperti ini.

"kenapa semuanya harus terjadi seperti ini?" teriaknya dalam hati.

Sheila pun pergi ke suatu tempat untuk menenangkan diri, selama ini ia tahu penyebab kenapa papahnya berubah menjadi sangat aneh dan mendadak tidak suka jika Sheila berpacaran dengan Thomas.

***

Sudah larut malam, tapi danny sama sekali tidak melihat Sheila. Ia khawatir kemana Sheila pergi. Dia takut terjadi sesuatu kepada Sheila. Ia pun mentelfon Thomas.

"Hallo Danny, ada apa?" Tanyanya.

"kau bersama Sheila?" tanyanya dengan panic.

"Tidak, seharian ini aku tidak bersamannya. Ada apa dengan Sheila?" Thomas pun mulai panic.

"Tolong bantu aku mencari Sheila, nanti akan kujelaskan semuanya."

"Okay."

Semua orang pun sibuk mencari Sheila. Danny pelan-pelan melihat jalanan tak lama kemudian ia melihat seorang cewek yang sangat ia kenal sekali sedang menangis tersedu-sedu. Ia yakin sekali masalah berat sedang menimpannya. Danny pun turun dari mobil dan mengerjar Sheila. Sheila berada di Sungai Thames.

"Sheila." Teriak Danny.

"kumohon tinggalkan aku sendiri." Kata Sheila sambil menangis.

"kau kenapa? Cerita lah kepadaku. Jangan membuat semua khawatir. Aku mohon."

"Aku udah tahu semuanya Danny, aku dengar semuanya." Teriak Sheila dengan suara nangis.

Danny mulai berfikir apa yang diucapkan Sheila, dan ia tahu pasti Sheila mendengar percakapannya dengan papahnya. Danny langsung terkejut ia itidak menyangka kalau Sheila mendegar semuanya. Pintu ruangan itu memang sedikit terbuka dan ia tidak sama sekali melihat jika ada Sheila. Sheila terjatuh dan danny pun langsung memeluknya ia tidak tega melihat sahabatnya nangis seperti ini. Biasanya Sheila tidak pernah menangis tersedu-sedu seperti. Saat Danny memeluknya ia melihat Thomas berdiri di belakangnya dengan muka bingung.

YOU AND ME(ketika aku dan kamu bertemu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang