Part 5

94 3 2
                                    

Sheila tiba di Cafetaria Bouville, tetapi papanya belumdatang mungkin ia sebentar lagi datang. Rasa kangen kepada papahnya muncul dihatinya, sudah lama sekali ia tidak bertemu dengan papahnya saking perkejaanyang padat membuat mereka jarang ada waktu luang. Tempat ini adalah salah satutempat favorit papahnya, ada makanan khas Indonesia. Di dalam diri papahnyaterdapat darah Indonesia, mungkin Sheila juga terdapat darah Indonesia.

"Hallo cantik, kau sudah menunggu papah lama yaa? Maaf yatadi jalanan sangat macet." Katanya.

"tidak apa-apa, aku tidak menunggu terlalu lama." Ucap Sheiladengan tersenyum.

"Kau sudah pesan makanannya?"

"Belum, aku ingin pesan bersama papah."

Sheila merasa sangat senang dengan hari ini, senyuman papahnyamembuat rasa kangennya sudah terbayar. Menurut Sheila papahnya adalah orangyang sangat menyenangkan dan selalu membuat orang tersenyum. Meskipun ia pernahsangat marah dan membenci tepi ia sadar papahnya adalah orang satu-satu nyayang Sheila butuhkan dan dia tidak mau kehilangannya.

"Papah selalu kangen sama tempat ini" kata Papahnya.

"Aku juga, rasanya aneh kalau tidak kesini dengan papahbiasanya aku kesini dengan Danny." Kata Sheila dengan muka sedikit cemberut.

Sebenernya ia ingin di manja sama papahnya biar mereka selaluada waktu luang, tapi papahnya Sheila tidak bisa makanya ia selalu menyuruhDanny untuk menemaninya dimana pun Sheila berada.

Mereka terus mengobrol tanpa berhenti, setelah 1 jam lebihmereka mengobrol Sheila lupa kalau ia harus kembali ke Studio.

"Astaga aku hampir lupa." Sheila mulai panik.

"Ada apa Sheila?" Tanya papahnya dengan kebingungan.

"Aku harus menjalankan test ke 2, aku harus segera kembali kestudio. Aku pergi duluan ya pah, terimakasih untuk makan siangnya." Sheilaberpamitan sambil mencium pipi papahnya.

Papahnya hanya tersenyum melihat anaknya sedang panik, Sheilamemang sedikit pelupa.

***

15 menit kemudian Sheila sampai di Studio, ia terengah-engahkarena harus berjalan cepat sepanjang jalanan.

"Kau dari mana saja?bentar lagi giliran mu. Dari tadi akumencari mu tapi tidak ada disini." Sheila kaget mendengar suara Louise yangsedang panik.

"Aku habis makan bersama papahku, maafkan aku sudah membuatmukhawatir seperti ini."

Louise hanya tersenyum dan langsung memeluk Sheila.

Tiba-tiba nama Sheila di panggil, sekarang giliran Sheilayang menjalankan testnya. Sheila merasa jantungnya mulai berdebar lagi. Testke-2 ini lebih sulit karena harus berakting dengan Bintang video musiknya jadiintinya ia harus berpasangan dengan Thomas Brien.

"Test ini dilakukan selama 15 menit, kau harus mengeluarkanekspresi mu yang sangat dalam." Kata sutradara.

"Baiklah, aku akan melakukan yang terbaik."

"Di test pertama tadi kaulah yang mendapatkan nilaitertinggi, kami berharap kau sekarang mendapatkan nilai bagus lagi." Pujisutradara.

Sambil menunggu Thomas yang sedang di toilet, Sheila menariknafas karena ia merasa gugup sekali.

"Hai, aku sudah siap." Suara itu mengejutkan Sheila. Ya diaadalah Thomas Brien.

"Aku juga sudah siap." Balas Sheila dengan seyuman manisnya.

Tiba-tiba Thomas menarik tangannya, Sheila merasa jantungnyaberdebar lebih keras. Mereka berdua saling bertatapan. Ada sesuatu di mataindahnya Thomas, Sheila merasakan itu tapi dia langsung mengalihkannya. Merekaberdua benar-benar mendapatkan Chermistry.

"Cut." Kata sutradara.

"Kalian sungguh benar-benar mempesona." Puji seorang penatarias.

"Terima kasih" jawab mereka berdua bersamaan, dan salingbertatapan.

Mereka berdua masih saling berpegangan tangan, entah kenapaia merasa nyaman di dekatnya. Tiba Sheila melepaskannya.

"Maaf aku harus pergi." Katanya dengan singkat.

"Oh maaf, terima kasih buat kerjasamanya." Ucap Thomas dengansenyum tampannya.

"Okay."

Thomas semakin penasaran dengan gadis itu. Ia tidak bisa mengilangkan senyuman itu dari wajahnya.

"Oh tuhan kenapa aku jadi seperti ini? Apa yang salah dengannku?."

Sheila pergi ke toilet untuk menenangkan dirinya, ada yangtidak beres. Kenapa ia selalu gugup di dekat cowok itu.

"Dia memang sangat tampan." Katanya dalam hati.

"Oh tidak, pokoknya aku tidak boleh suka kepadanya."Gerutunya dalam hati sambil mengacak-acak rambutnya.

Sheila pun berjalan keluar dari toilet, tiba-tiba ia kagetmelihat sosok yang berdiri depannya yaitu Thomas.

"Ngapain kau disini? Kau mengikutiku ya?" Tanya Sheila denganbingung.

"Tidak" jawabnya singkat sambil tersenyum.

Sheila mengabaikannya dan langsung berjalan dengan muka cuek.

"Aku hanya butuh teman, dang aku ingin berkenalan denganmu.Itu saja."

Sheila berhenti dan kaget mendegarkan apa yang diucapkancowok tersebut. Ia pun berbalik badan menatap Thomas.

"Hanya itu?" dengan jutek Sheila berkata.

"Yaa, aku cuma ingin mempunyai teman mengobrol selama aku diLondon. Rasanya aneh kalau harus sendirian berjalan-jalan."

"Duh bagaimana ini, tapi rasanya tidak enak juga kalau akumenolaknya." Katanya dalam hati. Sheila pun memikirkannya dan ia menerimanya.

"Baiklah aku akan menemanimu kemana pun, tapi ada syaratnya."

"Apa?" Tanyanya dengan penasaran.

"Kau jangan sekali-kali mengeluh dan membuatku kesal."

"Hahaha, jangan khawatirkan itu."

"Okay." Sheila pun meninggalkan Thomas.

"Hey, namamu siapa?" teriak Thomas.

"Nanti kau akan tahu sendiri." Balas teriak Sheila.


Jangan lupa vote/comment yaa guys! much love xx

tunggu kelanjutannya!


YOU AND ME(ketika aku dan kamu bertemu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang