part 4

3.5K 284 11
                                    

Flashback off

"Stop! Saya gak mau berurusan dengan anda lagi, karna berbicara dengan anda membuat saya buang-buang energi,saya permisi Mr." Ucap Prilly lalu pergi dari hadapan Al.

Al pun terdiam tanpa berkutik sedikit pun. Hatinya sedih,kesal,campur aduk.

Sementara itu, Prilly pun kembali ke pesta Maxime. Dan Maxime pun sedang memotong kue.

"Oke Max, potongan kue pertama, kamu mau kasih siapa nih?" Tanya seorang MC.

"Saya mau kasih orang yang sangat berjasa bagi saya, yaitu.. orang tua saya." Ucap Maxime lalu menyuapin sepotong cake ulang tahun kepada kedua orang tuanya. Semua pun yang melihat terharu, sedangkan Prilly pun hatinya teriris, mengingat kedua orang tuanya sudah 3 bulan gak pulang ke indonesia, jangankan pulang,memberi kabar pun tidak. Mereka hanya mementingkan bisnisnya dibanding anaknya menurut Prilly, dia pun tersenyum kecut melihat adegan tersebut.

"Whoaaah! Kamu memang anak yang berbakti Max, oke! Tadi udah ngasih orang tua,dan yang kedua kamu mau ngasih ke siapa nih? Pasti punya someone special dong?" Ucap MC itu.

Maxime pun tersenyum.

"Ya, ada." Ucapnya dengan malu-malu.

"Wahhh, yaudah kalo begitu tunggu apalagi Max, kasih sekarang cakenya, kita semua penasaran nih!" Ucap MC itu.

"Oke-oke" Ucap Maxime lalu membawa cake itu turun dari panggung.

"Wahhh! Pasti Max mau ngasih ke gue." Ucap Reina, sahabat Calista.

Max pun berjalan mendekati Reina. Reina pun semakin kalang kabut. Dan Maxime pun berhenti di depan Reina. Reina pun tersenyum dan langsung mengambil cakenya.

"Makasih ya Max, yaampun aku gak nyangka kamu nganggep aku someone special!" Ucap Reina. Maxime pun mengerutkan dahinya.

"Apaansih lo! Gua gak mau kasih ke elo,gua mau kasih yang di belakang lo, Prilly! Bukan elo." Ucap Maxime. Reina yang hatinya sudah terbang tinggi pun seketika jatoh dan meledak. Sesangkan Prilly pun terkaget,Semua pun menertawai Reina.

"Wahahahaaa, dasar ke geeran lo!"

"Makanya jangan geer dulu, malu gua mah!"

"Kalo gua jadi dia,gua bakal lari trus nutupin muka gua di tong sampah."

Reina pun sangat malu dan akhirnya menangis lalu keluar berlari dari gedung.

"Maxime! Lo kok tega sih malu-maluin sahabat gue! Apa sih kurangnya Reina, dia cantik,kaya,dan bule, kenapa lo jadi milih cewek ini!" Ucap Calista.

"Yaa gua gak suka sama sahabat lo gimana dong? Masa gua harus paksain? Gua sukanya sama Prilly Gladdiola, Prilly pun juga suka sama gua, buktinya dia dateng ke party ulang tahun gua,jadi gua sukanya sama Prilly Gladdyola bukan Reina, undertand?" Ucap Maxime. Calista pun langsung pergi mengejar Reina.

"Prill--" Ucap Maxime terhenti.

"Stop!" Ucap Prilly.

"Gue nyesel senyesel-nyeselnya dateng ke party lo, denger ya Maxime jangan mentang-mentang gua dateng ke acara party lo,lo bisa berasumsi sendiri tentang gue,lo pikir gua dateng ke party lo karna gua suka sama lo? Lo salah besar Maxime, yang ada gua makin muak sama lo! lo itu udah bikin gua malu maxime! Jangan pernah temuin gua lagi, gue gak sudi!" Ucap Prilly, semua pun terdiam karna ucapan Prilly, Prilly pun langsung menuju parkiran,dan masuk ke ferarri merahnya lalu menancapkan gas dengan kecepatan Maximal.

Al yang melihat dari kejauhan pun langsung mengikuti mobil Prilly dengan mobil Lykan Hypersport hitamnya untuk memastikan Prilly baik-baik saja. Tiba-tiba sebuah truk yang berlawan arah pun menghampiri mobil Prilly, dan Al pun langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan Maximal sampai di depan truk itu Al pun mengedriftkan mobilnya , lalu tertabraklah mobilnya dengan truk itu, hingga mobil Al jungkir balik. Sedangkan mobil truk itu pergi melarikan diri. Prilly yang melihat itu pun langsung turun dari ferarrinya. Dan melihat Al di dalamnya,matanya pun membulat, dan langsung berlari menuju mobil Al.

"Alll, buka Alll, Allll!" Teriak Prilly. Dan Prilly pun melihat nos di dalam mobil Al bocor,tandanya mobil Al akan segera meledak, Prilly pun langsung memecahkan kaca mobil Al, dan langsung membuka log mobil Al. Setelah itu dia pun bersusah payah membopong tubuh Al yang tidak sadarkan diri dan berlumuran darah menuju mobilnya. Tiba-tiba....

"Duarrrrrrrrrr!!!!!!!" mobil Al pun meledak.

Prilly pun langsung memasukan tubuh Al ke mobil ferarrinya menuju rumah sakit.

"Alll, kamu tahan yaaa! Aku mohon!" Ucap Prilly menggenggam tangan Al sambil menyetir.

Sesampainya di rumah sakit,Prilly pun langsung memanggil suster.

"Susterrr! Susterrr! Tolong!" Ucap Prilly. Suster itu pun datang membawa kasur dorong, dan tubuh Al pun di pindahkan ke kasur dorong itu lalu masuk ke ruang UGD. Sedangkan Prilly menunggu di ruang tunggu dengan terisak.

'Semoga kamu baik-baik aja! Semoga!'

Iphone Prilly pun berbunyi.

Michelle's calling.

Prilly pun mengangkatnya.

"Halo." Ucap Prilly dengan suara getarnya.

"Hallo Prilly? lo kenapa? Dan dimana?" Ucap Michelle.

"Gue dirumah sakit Chelle." Ucap Prilly.

"Hah? Dirumah sakit? Lo kenapa?" Ucap Michelle.

"Bukan gue,tapi Al." Ucap Prilly terisak.

"Apa? Mr. Al? Sekarang lo di rumah sakit mana? Tar gue,Mila,sama Dahlia kesana." Ucap Michelle.

"Gue di RumahSakitPondok Indah." Ucap Prilly.

"Oke,sekarang juga gue kesana." Ucap Michelle lalu memutuskan sambungan telfonnya.

Prilly pun terduduk di lantai dengan air mata yang mengalir, dokter pun keluar dari ruang UGD.

"Anda keluarganya?" Tanya dokter itu.

"Iya dok,saya pacarnya." Ucap Prilly tanpa sadar.

"Oh.. baik ikut keruangan saya." Ucap dokter itu.

Diruangan dokter.

"Jadi begini, tuan Al sekarang sangat membutuhkan darah, karna darahnya sudah terbuang terlalu banyak. Golongan darahnya A, dan kebetulan rumah sakit ini kehabisan stok darah golongan darah A." Ucap dokter itu.

"Ambil darah saya aja dok,darah saya A." Ucap Prilly.

"Baik, nanti kita akan mendonorkan darah anda untuk pacar anda." Ucap dokter itu.

"Oh ya satu lagi, mungkin untuk beberapa bulan ke depan tuan Al tidak bisa berjalan." Ucap dokter itu, mata Prilly pun membulat.

"Apa Dok? Maksudnya lumpuh?" Ucap Prilly.

"Yaaa.. sejenis itu Tapi anda tenang saja, ini bisa sembuh dengan terapi." Ucap dokter itu.

"Baik dok,kalo begitu saya permisi" Ucap Prilly lalu pergi dari ruang dokter.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang