Pagi itu Rafa kembali memyendiri dibalkon atas kamarnya,sambil menikmati udara segar dipagi hari, sepertinya dia sedang merenung dan teringat dengan kekecewaannya. Ternyata Rafa pernah mengalami kekecewaan yang sama seperti sahabatnya itu.Dia berbicara dengan hati dan fikirannya sambil menikmati udara segar.
"Aku belajar dari kisah sahabatku bahwa hati itu bukan sebuah permainan.Jika hati sudah kecewa rasanya akan sulit lagi untuk mengubah perasaan menjadi sedia kala lagi.Dan cinta itu juga bukan hal yang gampang.Cinta itu masalah hati. Saat kita jatuh cinta pada seseorang maka disitulah terdapat resiko yang besar.Setiap keputusan yang kita ambil pasti ada resikonya.Resiko dari jatuh cinta yaitu kita harus mau merasakan jatuh akibat mencintai. Karena disaat kita memberi kesempatan kepada seseorang untuk mencintai kita berarti kita sudah memberikan hak kepada orang itu untuk mematahkan hati kita,karena pasti ada saatnya orang yang kita sayangi menyakiti kita,bahkan membuat kecewa.Biasanya orang yang sering menyakiti kita adalah orang yang kita sayangi sendiri, bahkan bodohnya disaat kita disakiti orang yang kita sayangi kita hanya bisa diam,bertahan,dan terus sabar. Sungguh bodoh hal itu.Mungkin itu yang namanya cinta,pintarnya seseorang dalam cinta itu disaat kita mampu bertahan pada pilihan kita walaupun itu terus menerus melukai diri kita.Itu namanya pengorbanan, karena cinta itu butuh pengorbanan dan disaat kita gagal dalam sebuah hubungan tapi disitu kita pernah berkorban tidak perlu disesali,dan tidak perlu juga untuk diingat terus menerus pengorbanan itu.
Biarkan pengorbanan itu tetap ada dan membekas menjadi sejarah hidup.Itu pembuktian bahwa kita pernah tulus mencintai seseoarang walaupun orang yang kita sayangi tidak tau diri. Cinta juga mengajarkan kita tentang sabar.Dalam cinta kita diajarkan banyak pelajaran yang belum pernah dipelajari,ataupun mempelajari kembali pelajaran yang sudah kita pelajari dengan mendalam lagi,agar kita tau apa inti sebenarnya dalam pelajaran itu.Aku tau bagaimana perasaan Rara saat ini karena aku pernah mengalami hal yang sama seperti dia.Aku tau rasanya sakit hati itu bagaimana, rasanya itu sakit sekali bahkan lebih dari sakit,rasanya hancur semua harapanku atas cinta.
Disitu aku benar-benar kecewa pada orang yang mematahkan hatiku,disitu aku benar-benar tidak bisa mengendalikan emosiku,setiap hari aku tenggelam didalam keterpurukan ku.Bahkan sampai saat ini aku masih tenggelam,sulit bagiku untuk bisa bangkit lagi memulai kisah cinta yang baru. Namun saat ini aku memilih untuk tidak membuat kisah yang baru lagi jika akhirnya akan tragis lagi seperti ini.Aku belum siap patah hati untuk kesekian kalinya lagi,aku benar-benar takut jatuh cinta lagi,aku takut harapan-harapan atas cintaku hancur lagi,aku takut jatuh akibat mencintai aku takut,sungguh pengecut diriku. Itu benar-benar menenggelamkanku.Rasanya aku ingin berteriak sekencang- kencangnya saat ini karena mengingat kekecewaan itu lagi, mengingat seseorang yang benar-benar membuat aku kecewa.Setiap hari aku berusaha melupakan kekecewaanku ini dengan keras, namun aku tak bisa,aku tak mampu, sungguh payah diriku.Mengapa sulit sekali melupakan kekecewaan ini Tuhan?mengapa aku susah untuk bangkit lagi?mengapa aku sepayah ini?mengapa aku sebodoh ini?dan mengapa aku sebego ini?Argh!
Disaat orang itu meminta maaf padaku mungkin aku sudah memaafkannya,namun rasanya aku tak butuh kata maaf,maaf saja tak cukup untuk menyembuhkan luka itu,semuanya akan selalu membekas. Bahkan sampai saat ini belum ada orang yang bisa menyembuhkannya. Bahkan jika sembuhpun pasti ada bekasnya.Karena luka itu benar ada nya,luka bisa sembuh namun tetap akan selalu membekas sampai kapanpun.Meminta maaf memang gampang,hanya perlu mengeluarkan satu kata maaf saja itu sudah meminta maaf,ya sungguh gampang. Mayoritas orang meminta maaf hanya sekedar minta maaf saja,tanpa berfikir lebih dalam lagi apa kesalahannya,dan apa dampak dari kesalahannya itu.Ya aku memang sudah memaafkan semua kesalahan nya,namun tetap sampai kapanpun aku tak akan pernah lupa bahwa dia pernah mengecewakanku. Bahkan aku lebih dari kecewa.Aku bersyukur bahwa sampai saat ini aku tak pernah dipertemukan Tuhan lagi dengan orang itu,orang yang telah membuat aku tenggelam.Aku benci hal ini. Memaafkan memang mudah, melupakan kekecewaan itu yang susah.Namun aku tidak akan pernah mau menyalahkan cinta dalam sebuah kegagalanku atas cinta,karena cinta tak pernah salah,mungkin cara kita yang memperlakukan cinta dengan salah.Cinta itu sebenarnya sangat indah,ya indah bagi yang memperlakukan nya dengan baik, namun jika perlakuannya salah tetap saja sampai kapanpun juga cinta itu akan mengerikan bahkan membunuh mu.Namun aku akan selalu berusaha untuk bangkit aku yakin suatuh saat Tuhan akan memberi aku seseorang yang benar-benar aku dambakan,dan yang benar- benar baik untukku. Pilihan Tuhan tak akan pernah salah.Takdirnya begitu adil dan indah.Sesuatu yang indah itu tidak akan mudah untuk datang dengan cepat segala sesuatunya butuh proses yang baik,karena hasilnyapun baik pula.I trust!Hanya seorang pengecut yang lari dari keterpurukan- nya terus cari orang pelampiasan dan ujung-ujungnya nyakitin orang lain karena belum bisa move on.Aku tidak mau menjadi seseorang yang seperti itu,oleh sebab itu aku tidak akan siap dulu untuk jatuh cinta lagi jika aku belum benar-benar lupa dengan semua itu.Dan laki-laki pengecut itu lebih cocok dengan wanita pelacur."Disaat dia sedang merenung tiba-tiba Ummi memanggilnya dan menyuruh dia turun ke lantai bawah,dia langsung segera menemui umminya.
"Ya ummi ada apa?"
"Ayo sarapan dulu,ummi sudah masakan nasi goreng kesukaanmu."
"Iya ummi"balas Rafa sambil duduk dikursi meja makannya,berkumpul bersama ummi,abi,dan satu adik bungsunya yaitu Arbani,biasa dipanggil bani.
"Syafira mana Ra?"tanya abi nya.
"Rara katanya lagi gak enak badan bi, nanti aku bawain ke atas aja makanannya."
"Yaudah biar bi Cici aja yang nganterin makanannya ke atas,biar cepet."saran umminya
"Iya deh"balas Rafa.
Mereka sarapan bersama,setelah selesai tiba-tiba suara bel rumah Rafa berbunyi tandanya ada tamu,Bani segera membukakan pintu karena dia kira temannya yang sudah janjian dengannya untuk latihan band berasama.
"Kak didepan ada temen kakak tuh cowok,ganteng,tinggi,putih,nyariin kakak"
"Apa?temen kakak?"
"Oh iya aku tau itu pasti pacar kakak kan ya?"
"Ih apaan sih kakak ga punya pacar!" balas Rafa sambil mencubit pipinya Bani.
Disitu ade dan kakak itu malah ribut.
"Eh udah-udah jangan ribut,sana Rafa temuin temen kamu kasian nungguin"saran ummi
Rafa langsung menemui temannya itu dan ternyata yang datang adalah Reno laki-laki yang membuatnya jatuh hati.
"Hah Reno,mau ngapain dia kesini"
Gumamnya dalam hati.
Rafa kebingungan sebenarnya Reno mau apa datang kerumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams and Hopes
Teen FictionMencintai berarti memaafkan,cinta bukanlah cinta jika ia menyerah. Do not ever stop to it.