9

108 5 0
                                    

"Hai Ra?"sapa Reno
"Hallo kak"balas Rafa
"Eh kok panggil kakak sih?panggil Reno aja deh soalnya inikan di luar sekolah"
"Ahaha iya aku lupa"
"Gak di suruh masuk nih?okke deh gapapa."
"Oh kamu mau masuk?bilang dong. Sini masuk" suruh Rafa pada Reno.

Reno segera masuk ke ruang tamu rumah Rafa,lalu Rafa langsung saja mempersilahkan Reno duduk.
"Mau ngapain kesini?ada perlu apa? mau mastiin aku lagi apa?atau mau introgasi Rara yang enggak-enggak?" ketus Rafa yang memang masih kesal pada Reno.
"Yeh segala aja sebutin,aku tuh kesini mau ngajakin kamu main ke tempat yang kayaknya kamu belum pernah kunjungin"
"Ketempat apaan?tempat nongkrong? jajanan?atau ke taman yang itu terus beli ice cream bareng?"
"Bertele- tele banget sih,aku bilang tempatnya kayaknya belum pernah kamu kunjungin."
"Kan kayaknya jauh dari kata pasti"
"Yaudah deh nona Rafania yang cantik kita mau ke toko buku."
"Nah gitu dong,gak usah so bikin kepo lagian kalo cuma ke toko buku aku sering kok,yaudah deh wait ya aku siap-siap dulu."Tanpa Reno menjawab Rafa langsung saja naik ke kamarnya di lantai dua lalu bersiap-siap.

Saat Rafa sedang bersiap-siap tiba-tiba uminya menemani Reno ngobrol.
"Eh temannya Ara ya?"
"Iya tante,perkanalkan nama saya Reno,saya kebetulan seniornya Ara"
"Oh iyaiya tante baru inget kamu kan yang dulu pernah nyenggol sepeda Ara sampe jatuh?terus kamu juga yang nyelamatin dia waktu telat ospek?"
"Iya tante,maaf ya itu gak sengaja, lagian putri tante yang cantik itu baik-baik aja kan ya"jawab Reno sambil tertawa kecil
"Oh iya Ara sering cerita tentang kamu kok."
Tiba-tiba Ara langsung datang dan berteriak
"Umi,umi apaan sih"teriak Ara pada umi nya sambil mengedipkan mata kanannya.
"Oh jadi Ara sering cerita tentang saya ya"tanya Reno sembari meledek Ara
"Apaan sih enggak juga,udah ah,mi Ara izin keluar dulu ya,janji kok pulangnya gak kemaleman"izin Ara pada umi.
"Emangnya mau pergi kemana?awas ya kalo kemaleman,jaga diri baik-baik lho.Reno jagain nona kecil yang manja ini ya,jangan sampe kecebur kali"
"Ih umi apaan sih,gak lucu tau"rengeh Ara
"Siap tante,pangeran akan selalu menjaga nona manja ini"balas Reno pada uminya.
"Udah ah Ara berangkat ya, Assalamu'alikum"pamit Ara sambil mencium tangan uminya,lalu Reno pun ikut mencium tangan uminya Ara sembari berpamitan pula.

Mereka langsung saja menaiki mobil Reno dan langsung berangkat ke tempat yang akan mereka tuju.
"Ra jadi kamu sering ceritain aku sama umi kamu?"
"Gak juga,cuma aku sering cerita siapa aja sama umi,jadi gak usah GR!"
"Hmm okke deh"
Setelah beberapa menit akhirnya sampai juga disebuah toko buku yang lumayan luas itu.Mereka segera masuk ke dalam toko itu.
"Ren kamu ngajak aku kesini mau baca buku,apa beli buku?"
"Kamu temenin aku aja ya"
"Emm oke"
Tiba-tiba Reno berjalan ke sebuah rak anak-anak yang berada disebelah pojok depan.
"Haha kamu ini lucu,kamu suka cerita anak-anak?"tanya Ara sambil tertawa-tawa
Reno tanpa menjawabnya,langsung mengambil beberapa buku yang iya perlukan.
"Ra kamu pegangin beberapa buku ini gapapa kan?"
"Ih jutek banget sih tadi ditanya aja sampe di kacang gitu,sekarang nyuruh lagi"ketus Ara sambil memegangi buku-buku itu.
"Iya deh maaf,soalnya aku lagi serius"
"Okke sini aku bantu"

Mereka langsung saja ke kasir untuk membayar buku-buku itu,Ara belum juga diberi tau mau di apakan buku- buku itu.Setelah bayar mereka langsung saja pergi ke tempat yang Reno tuju tapo Ara sama sekali tidak tau mereka mau kemana.
"Ren kita mau kemana sih?dari tadi kamu rahasia-rahasiaan mulu sama aku,aku capek."
"Udah ya Ra nanti juga tau sendiri, dari tadi kamu nanya yang itu-itu mulu,aku bosen"
"Yaiyalah aku tanya yang itu lagi orang belum kamu jawab"
"Okke kita udah sampe"
"Apa?panti asuhan.Jadi.." belum juga selesai bicara Reno langsung memotong kata-katanya Ara
"Udah ya Ra sekarang kamu bantuin aku bawa buku-buku itu,terus kita bagiin ke anak-anak itu."
"Siap pak boss"
Mereka langsung saja membagi-bagi- kan buku-buku itu,dan segera berpamitan pada ibu panti tersebut.

"Ren kamu sering ya kayak gini?"
"Nggak sering juga sih,cuma ini kegiatan rutin aja yang sering aku lakuin disetiap bulannya,orang-orang kayak kita tuh harusnya jangan mikirin mulu hidup dan kebahagiaan kita sendiri,diluar sana masih banyak orang-orang yang nggak mampu,yang nggak bisa sekolah dan pokoknya masih di bawah kita,kita udah punya semuanya Ra,sekarang bagian kita mikirin kebahagiaan orang lain."
Mendengar itu Rafa langsung menatap Reno tak berkedip,karena baru pertama kalinya dia menemuk-an pria seperti Reno,yang begitu ber- beda dari yang lain.
"Yaudah,tadi kan kata kamu capek, jadi sekarang kita cari tempat makan yuk,terus juga aku mau ajak kamu ke suatu tempat yang insyallah seru"
"Okke ayoo cus" balas Rafa yang tiba- tiba semangat seperti itu.

Dreams and HopesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang