Seoul Medical Hospital
Jungkook sudah di larikan di rumah sakit yang ternama di Seoul. Dan sekarang Jungkook sudah berada di dalam ruang ICU untuk melakukan pemeriksaan.
Taehyung tidak berhenti mondar-mandir di depan pintu ICU itu, perasaannya begitu cemas dan gelisah.
Ia juga tidak ada henti-hentinya memanjatkan doa untuk Jungkook."Jungkookie.. semoga kau tidak apa-apa, sayang." Gumam Taehyung lirih dan begitu gemetar.
Dan di kursi ruang tunggu terlihat Ibu Taehyung dan Jimin duduk disana.
Menunggu Jungkook dan juga memanjatkan doa untuk Jungkook.Tidak lama Dokter yang memeriksa keadaan Jungkook keluar dari ruangannya, sehingga Taehyung berjalan mendekat ke arah Dokter itu.
Jimin dan Ibu Taehyung yang melihat Dokter sudah keluar, mereka langsung berdiri dan menghampiri dokter tersebut dan Taehyung."Bagaimana, Dokter? Apa yang terjadi? Apa.. kankernya semakin parah?" Tanya Taehyung tidak sabar dengan raut wajah yang begitu cemas. Sang Dokter menghela nafas panjang.
"Kita bicarakan ini di ruangan saya." Ucap Dokter itu melangkah menuju ruangannya dan diikuti oleh Taehyung, Jimin dan Ibu Taehyung.
Diruang Dokter.
Taehyung dan Ibunya duduk bersebelahan dengan kursi yang terpisah, berhadapan dengan sang dokter. Sedangkan Jimin berdiri di belakang Taehyung dan Bibinya."Uisa-nim. Eottokhaeseumnikka? Uri Jungkookie.. ghwenchanhseumnikka?" Tanya Taehyung rasanya siap ingin menangis namun ia belum siap mendengar penjelasan dari dokter.
"Apa pasien jarang melakukan kemoterapi?" Tanya Dokter tersebut, Taehyung bergeming heran.
"Apa dia tidak mengetahui penyakitnya?" Tanya Dokter itu lagi, yang membuat Taehyung menatap kosong.
"Dia di vonis menderita Leukimia, sejak dua tahun yang lalu." Jawab Taehyung lirih membuat dokter itu menghembuskan nafas pasti.
"Benar saja. Pasien jarang melakukan kemoterapi selama dua tahun dan itu sangat berbahaya. Akibat dua tahun tidak mengikuti kemoterapi, dia sudah memasuki tahap akhir. Sel kankernya berkembang di bagian otaknya. Dan, mohon maaf jika saya mengatakan ini, kalau umur Jungkook hanya sekitar 3 bulan lagi." Jelas sang dokter yang membuat nafas Taehyung tercekat.
"Uisang-nim.." Lirih Taehyung menatap dokter tersebut dengan tatapan tidak percaya.
Jimin dan Ibu Taehyung juga terkejut mendengarnya, Jimin pun menghela nafas berat dan mengusap-usap punggung Taehyung untuk menyalurkan rasa kuatnya terhadap Taehyung agar Taehyung tabah menghadapi kenyataan yang menyakitkan baginya.
Sedangkan Ibu Taehyung hanya menangis terisak."Jeon Jungkook yang malang..." Lirih sang Ibu di selingi isakkan kecilnya.
"Uisa-nim. Anda seorang dokter, kan? Kumohon cari jalan keluar untuk menyembuhkan penyakit Jungkook. Kumohon." Lirih Taehyung memohon, sedangkan sang dokter hanya menatap iba pemuda yang berada di depannya ini.
Sang dokter pun menepuk-nepuk punggung tangan Taehyung dengan pelan, menyalurkan rasa kasihan dan iba dan juga menyalurkan semangat untuk Taehyung agar tetap tabah.
Sedangkan Taehyung hanya diam dan dengan pandangan kosong, ia mengeluarkan cairan bening dari pelupuk matanya dan kemudian ia terisak kecil."Jungkook..." Lirih Taehyung dalam isakkan kecilnya, yang membuat Jimin hanya menghela nafas berat.
Taehyung berjalan gontai menuju ruang rawat Jungkook.
Pandangannya kosong yang entah memandang kemana. Ia memikirkan Jungkook.
Jeon Jungkook, kekasihnya yang hidupnya tidak akan lama lagi.
Taehyung benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana Jungkook benar-benar akan pergi dari kehidupannya. Taehyung benar-benar tidak bisa membayangkan bahwa ia akan merasakan sakit untuk yang kedua kalinya.
Mata Taehyung yang berkaca-kaca, dan kemudian cairan bening tersebut jatuh mengalir dan membasahi pipinya untuk yang ke sekian kalinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/58047803-288-k101392.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
0330 ( BTS VKook )
FanficJatuh cinta pada jam 03:30 PM Tidak menyangka akan berpisah pada jam yang sama. Bagaimanakah kisah selengkapnya?