Chapter 3

1.4K 212 12
                                    


***

Soojung hanya terdiam sejak beberapa menit yang lalu. Irisnya lekat memperhatikan sosok yang kini sudah membaringkan tubuh di sebelah gadis itu seraya memejamkan mata, membuat Soojung lantas menarik napas panjang seraya memutar bola mata malas, lalu berdiri dengan kedua tangan yang ia lipat di depan dada.

"Mau ke mana?"

Langkahnya terhenti saat suara berat di belakang sana menanyainya.

"Bukan urusanmu."

"Haruskah kita ke kelas bersama?"

Soojung mengernyit ketika Chanyeol sudah berdiri di sebelahnya seraya tersenyum aneh.

"Barangkali, kau butuh bantuanku untuk meyakinkan kekasihmu itu kalau kau sudah tak memikirkannya. Oh, maksudku mantan kekasihmu."

Soojung kembali harus menelan rasa kesalnya sendiri. Ia tak habis pikir dengan laki-laki yang satu ini. Ia tak mengenal Chanyeol. Ralat, maksudnya mereka baru saja saling mengenal dan Chanyeol sudah lancang mencampuri urusannya.

"Park Chanyeol-ssi."

"Ya?"

Soojung menatap tegas ke arah laki-laki yang kini justru tersenyum lebar di depannya. "Aku rasa, lebih baik kau mencari teman lain, karena mungkin kau belum tahu, aku tak sembarang memilih teman."

Chanyeol hanya mengangguk-anggukan kepalanya seolah mengerti.

"Jadi, bisakah kau minggir sekarang?"

"Tentu saja kau harus hati-hati memilih teman, jika tidak ingin ditikam lagi dari belakang."

Gadis itu terdiam. Baru saja ia hendak kembali protes saat tiba-tiba ponselnya berdering. Soojung merogoh ponselnya, kemudian menatap beberapa detik nama si pemanggil sebelum mematikannya. Namun ia kalah cepat, karena Chanyeol sempat mengintip.

"Jadi, kau masih belum bisa merelakannya untuk sahabatmu rupanya."

"Jaga bicaramu."

Chanyeol hanya mengangkat kedua bahunya acuh.

"Dan aku ingatkan, jangan pernah mencampuri urusanku."

Setelahnya Soojung berjalan melewati Chanyeol begitu saja, meninggalkan sebuah senyum miring di wajah tampan tapi menyebalkan laki-laki itu.

"Gadis yang menarik."

---h e a r t l i n e---

Soojung baru saja selesai mengemasi peralatan dalam lokernya ketika seseorang berdiri tepat di sebelahnya. Membuatnya mendengus pelan lalu berbalik, tapi tertahan karena laki-laki itu mencengkram lengannya. Mau tak mau Soojung menoleh dan membiarkan irisnya bertemu dengan sepasang iris Sehun.

"Soojung."

"Lepaskan tanganku," ujar gadis itu dingin. Namun Sehun bergeming, justru mencengkram lengan gadis itu semakin erat.

"Aku ingin bicara. Kenapa kau terus menghindariku?"

"..."

"Aku mencoba menghubingimu berkali-kali, tapi ponselmu tak pernah aktif."

Soojung terkekeh kecil lalu membuang wajah kilas sebelum kembali menatap ke arah Sehun.

"Mungkin kau lupa, tapi aku rasa kita sudah mengakhiri semuanya malam itu."

"Soojung."

"Lepaskan aku Sehun."

"Semua tidak seperti yang kau pikirkan."

HeartlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang