Chapter 11

1.2K 106 29
                                    

Soojung ingat bagaimana dia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencintai laki-laki bernama Sehun. Masih begitu segar dalam benaknya ketika pertama kali bertemu dengan malaikatnya itu, pun bagaimana Sehun menghianatinya.

Soojung ingat, semua yang telah dia lalui bersama Sehun bukanlah murni tentang cinta. Ada hal lain di dalamnya yang sampai sekarang masih tidak bisa dia pahami. Dunia mereka terlalu rumit, bahkan terlalu naif untuk bicara tentang rasa. Semua hanya hiasan untuk mempercantik kerja sama, demi mensukseskan tujuan orang tua mereka ㅡrelasi, harta dan dan kekuasaan.

Soojung terdiam ketika tangan chanyeol menyentuh dahinya.

"Kau menyukaiku?"

Pikirannya begitu kosong ketika pemilik iris almond itu menatapnya begitu dekat. Ia dapat melihat ke dalam manik yang dibingkai apik oleh kelopaknya itu dengan jelas, ada ketulusan di sana. Dia bisa melihat dirinya di sana.

Namun, dia tidak ingin mengulang kesalahan yang sama. Jadi, dia menjauhkan tangan laki-laki itu dari dahinya, membuat Chanyeol mengerjap seraya memperhatikan Soojung. Gadis itu sudah berdiri tepat di depannya.

"Kau bercanda?

"Eh?"

"Kau melupakan sesuatu, Chanyeol."

Laki-laki itu mengerutkan dahinya. Soojung terlalu berputar-putar, membuatnya semakin tidak bisa mengerti tentang wanita, terutama gadis di depannya.

"Bukankah kau bilang, aku tidak boleh jatuh cinta padamu?"

Setelah mengatakan itu dan membuat Chanyeol tertegun, Soojung justru menilik jam tangannya. "Sudah terlalu malam, aku harus pulang."

"Tunggu!" Chanyeol menahan tangannya, membuat Soojung mati-matian mencoba untuk tidak goyah sekarang.

Chanyeol sudah kembali berdiri di depannya, menatap tepat di kedua bola mata Soojung. Lekat. Dan begitu dalam.

"Kau bohong, Jung."

"Apa maksudmu?" Tanya gadis itu masih sekuat mungkin mengokohkan kebohongannya.

"Kau menyukaiku."

"Aku tidak."

"Tapi aku menyukaimu!"

Chanyeol membentaknya. Berhasil membuat gadis itu terdiam untuk kesekian kali.

"Aku menyukaimu. Rasanya aku tidak bisa menahan lagi. Aku tahu, aku sudah melanggar perjanjian bodoh itu. Lalu kenapa? Kita bisa memulai semuanya dari awal lagi, kan?"

"Tidak, Chanyeol."

Soojung melepaskan tangan laki-laki itu. Ia mengulurkan tangannya, menyentuh surai kecokelatan dihadapannya dan mengusapnya lembut. Chanyeol sejenak merasakan kehangatan yang mengalir dari jemari gadis itu.

"Aku tidak ingin memulai kesalahan yang sama. Hubungan kita tidak akan pernah berjalan seperti yang kita mau. Kau pasti mengerti maksudku."

"Tapi kau menyukaiku?"

"Tidak."

Laki-laki itu terkekeh pelan. Dia benar-benar tidak paham dengan jalan pikiran Soojung. Gadis itu sendiri yang membuat semuanya menjadi rumit. Bagi Chanyeol, jika suka katakan suka. Jika tidak katakan tidak. Meski Soojung sudah melakukannya, entah kenapa Chanyeol masih merasa gadis itu membohonginya.

"Baiklah," katanya seraya mundur pelan menjauhi Soojung. "Kita lihat, apa kau masih bisa berbohong jika aku merelakan Taesan dan menjadi gelandangan."

Soojung mengernyit bingung, "Apa maksudmu?"

"Itu yang kau mau. Kau tidak ingin memiliki hubungan dengan salah satu pewaris saham terbesar di Seoul, kan?" Kata laki-laki itu seraya menyambar jaket lalu menarik lengan Soojung dan membawanya keluar. Dia bahkan tidak memberi kesempatan pada gadis itu untuk bicara.

HeartlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang