TALK LOVE

124 6 0
                                    

Dengan tidak sabarnya dan menepati janji, mempublikasikan cerita yang sudah sejak lama ada dikonsep dan berulang kali diperbaiki untuk menghasilkan hasil yang memuaskan.

Ini cerita kedua ku.

Semoga lebih baik dibanding cerita pertama.

Berilah coment, vote untuk cerita ini.

Publish akan diusahakan 2x dalam seminggu yaitu Hari Rabu dan Kamis.

Happy Reading!

×××

Seorang gadis mungil diantara kesibukan orang banyak, dia memiliki kesibukan sendiri.

Ia sedang bertopang dagu memandang sosok sempurna di depannya tidak berkedip. Dan senyum di bibirnya tidak kunjung hilang.

Sosok di depannya dengan cueknya makan mie ayam, dan menganggap itu lebih menarik dibanding gadis di depannya.

Namun, gadis itu begitu paham dan tak ambil pusing seolah telah terbiasa akan hal itu.

"Arkhaaa" Panggilnya manja dengan mata berkedip-kedip imut, jangan lupakan senyuman masih tertahan di bibirnya.

Tidak ada tanggapan dari panggilan itu, namun suara-suara bising yang seolah balasan sapaannya.

"Arkhaa" Panggilnya lagi tidak menyerah.

Akhirnya yang mempunyai nama menatapnya menaikkan alisnya sebelah lewat mata bertanya -ada apa?-

Gadis itu tersenyum geli lalu tangannya ingin membersihkan sisa makanan di sudut bibir Arkha-kekasihnya, namun belum sempat menyentuh, tangan itu masih mengantung seolah mengapai udara dan dengan kasarnya menepis tangan mungil itu, Arkha juga menjauhkan tubuhnya.

"Mau apa?" Tanyanya cuek

Senyum di wajah itu mulai memudar, gadis itu menunjuk "Eng-eng itu ada sisa makanan"

Arkha mengambil tissue dimeja itu dan mulai berdiri.

Kreet.

Bunyi kursi dimundurkan sedikit menjadi pusat perhatian. Terlebih di meja itu sepasang couple yang begitu terkenal. Bagaimana tidak couple most wanted di Angkasa Jaya. Semua tahu akan fakta itu.

"Makan sendiri! Selera gue udah hilang" Ucap Arkha

Gadis itu menatap nanar punggu tengap lelaki itu, dan menghembuskan nafas beratnya.

Tiba-tiba ada sosok gadis manis yang duduk disampingnya dan memandang objek yang sama.

"Masih betah pacaran sama dia?" Tanyanya selalu pertanyaan itu.

"Yaa" Jawabnya berusaha ceria dan tanpa mengubah pandangnya.

"Jangan sok kuat Naomi" Timpalnya

"Aku baik-baik saja" Jawab gadis bernama Naomi itu lalu mengalihkan pandangannya kepada sahabatnya itu.

"Baiklah" Ucapnya yang akhirnya menyerah

Hening cukup lama.

Naomi masih betah memandang punggung tegap itu, sedangkan Salsa memainkan jari-jarinya di meja menimbulkan suara-suara gemeletuk.

"Sals!" Akhirnya panggilnya

"Heum" Terdengar gumaman sebagai jawaban oleh Sals-Salsa

"Gak jadi deh!" Ucapnya lagi

"Heem" Terdengar gumaman Salsa

Kreett.

Terdengar kembali kursi didorong. Naomi berdiri dan Salsa mendongak memandang wajah sahabatnya yang mulai beberapa langkah untuk menjauhi meja sialan itu dan juga kantin itu.

TALK LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang