×7×

46 6 0
                                    

Akhirnya Salsa hanya mengedikkan bahunya dan Naomi masih dengan pikirannya.

"Udah deh Nam, gak usah terlalu dipikirin. Tu jidat belipat-lipat kayak mikirin hutang aja lo" Menyenggol bahu Naomi yang berada disampingnya.

Akhirnya Naomi membaringkan tubuhnya tanpa perduli pada Salsa dan Aluna yang terus bercerita tentang comeback bias masing-masing.

×××

Senja mulai menyapa diantara ketentraman jiwa keenganan mulai menyelinap di dasar jiwa. Langit berganti warna menjadi warna jingga mengantikan mentari yang telah bertugas dengan baik.

Disana, ditengah lelapnya dua gadis itu menikmati pergantian waktu. Naomi dan Salsa yang kelelahan menghadapi hari terlena akan rayuan sang mata yang ingin terlelap.

Drrrttt Drrrttt.

Iphonenya Naomi bergetar disampingnya, digapainya Iphonenya dan membaca chat line.

"Shit! Akun ngespam." Umpat Naomi.

"Jomblo sih" Cibir Salsa yang masih setengah terpejam

"Gue punya pacar ini"

Salsa merubah posisi tidurnya "Halah pacar macam apa si itu tu"

"Malam ini gue jalan sama dia Arkha it-" Ucapan Naomi terhenti.

Malam.Ini.Gue.Jalan.Sama.Arkha.

Otaknya masih mencerna tiap kata yang terlontar. Hingga kedetik 3 kesadaran miliknya utuh. Dilihatnya dilayar Iphonenya.

18:15Wib.

"Salsaa! Gawat gue belum mandi! Gue pake baju apa? Gimana Salsa? Salsa OMG!!! Heol!!" Pekik Naomi sambil mengguncang tubuh Salsa

Salsa menepis tangan Naomi yang mengganggu tidurnya.

"Ganggu lo, gue lagi mimpi Suga Oppa, lagi enak-enaknya!" Salsa menarik selimut menutupi tubuhnya.

Naomi tidak mau kalah ditariknya hingga selimut itu terjatuh kelantai dan menarik-narik rambut Salsa.

"Apaansih Naomi!"Salsa melotot garang pada Naomi

"Gue harus gimana ini?" Tanya Naomi sambil menodar-mandir

"Mana gue tau" Salsa menggedikkan bahu, hampir saja tubuhnya dijatuhkannya kekasur. Naomi menarik tangannya.

"Lo harus bantu gue. Gue mandi. Setelah gue mandi, lo harus siapkan baju gue oke yang paling kece, mantap. Bye!" Ucap Naomi bergegas kekamar mandi.

"Dasar Naomi"

Meskipun Salsa masih dalam mengumpat mode on dia tetap berjalan kearah lemari putih milik Naomi.

Diambilnya celana jeans yang pendek berwarna putih, lalu baju kaos lengan pendek putih dan sebuah long cardi biru muda yang sepanjang celana jeansnya. Diambilnya slip bag berwarna biru muda.

Setelah itu Salsa kembali kealam tidurnya lagi. Dia sudah mandi sore tadi, Naomi saja pemalas tidak ingin mandi.

Naomi bergegas menggunakan baju dan perlengkapan yang dibutuhkan oleh Naomi sesuai dengan yang sudah disiapkan Salsa.

Naomi mengecek jam ditangannya 18:50Wib. Menghembuskan nafas lega setidaknya-

Drrrttt Drrrtt.

Satu chat line dari Arkha.

Gue didepan.

Dengan senyum mengembang Naomi ingin membuka pintu tapi diurungkannya, berlari kecil ke tempat tidurnya dan mengecup pipi kanan sahabatnya itu dan menggumamkan kata terimakasih.

Setelah pintu tertutup menandakan Naomi telah pergi. Salsa bangun menegang pipinya bekas ciuman sayang Naomi dan tersenyum. Beranjak kearah jendela kamar Naomi yang menghadap kehalaman depan. Salsa berdiri disana menatap penuh sendu entah apa yang ada didalam pikirannya. Senyuman Naomi kala itu semakin membuatnya semakin sedih, menatap nanar pada punggung Naomi yang duduk diboncengan Arkha.

Semoga senyum Naomi harus tetap bertahan seperti itu, jangan ada yang merebutnya lagi Tuhan. Batin Salsa.

×××

Naomi dan Arkha membelah padatnya jalan malam itu dengan keheningan yang mendominasi meskipun suara angin malam hadir diantara dua pasang kekasih ini.

Arkha merasa jaket kulit abu-abu bagian depannya ditarik, memelankan laju motor sportnya itu.

"Kita mau kemana Kha?" Tanya Naomi teriak agar suaranya dapat terdengar.

"Makan" Teriak Arkha

"Yaudah" Gumam Naomi sambil mengeratkan pelukannya pada Arkha.

Arkha pun menikmati pelukan sang kekasihnya. Menyadari sedikit tentang kebersamaan mereka yang bisa dihitung oleh jari saja, karna memang mereka lebih menghabiskan waktu masing-masing, bukan menghabiskan waktu bersama.

Bahkan ulang tahun saja, hanya Naomi yang memberikan kejutan untuk Arkha sedangkan Arkha hanya memberikan ucapan itupun terlambat juga sebuah kado.

Lamunan bunyar ketika mereka berhenti disebuah tempat makan fastfood, akhirnya dia merasakan indahnya masa pacaran seperti remaja zaman sekarang meskipun hanya makan ditempat seperti itu. Lihatlah disana banyak pasangan remaja seperti mereka yang berbahagia makan bersama. Sama halnya dengan Naomi dia begitu bahagia karna ini pertama kalinya mereka makan bersama diluar area sekolah.

Naomi dan Arkha tidak banyak bicara, Naomi menikmati suasana malam beda halnya dengan Arkha yang terdiam karna tidak terbiasa berbicara dengan kekasihnya itu.

Mereka menghabiskan makanan mereka pun masih dengan keadaan diam tanpa candaan ataupun senyuman diantara mereka. Hanya Naomi yang curi-curi pandang pada Arkha.

Mereka seperti sepasang stranger yang ikut acara perjodohan, stranger yang baru bertemu malam itu hingga terasa begitu kaku. Padahal mereka telah bersama selama 2 tahun lamanya.

Salahkan pada mereka, mereka yang tidak seperti pasangan lainnya.

Setelah makan Arkha membawa Naomi ke pasar malam yang tidak begitu jauh dari tempat mereka makan. Naomi tersenyum gembira karna sudah lama tidak main ke tempat seperti itu. Menghapus lelah akibat rutinitas yang begitu membosankan ini seperti sebuah suntikan vitamin.

Tanpa Naomi sadari tangannya menggenggam tangan kanan Arkha dan berlari kearah penjual cotton candy. Dengan gembira dia memilih. Arkha yang baru pertama kali melihat sisi lain Naomi tersenyum dan menarik hidung Naomi.

"Sakit Arkha!" Ucap Naomi sambil memukul tangan Arkha yang masih bertahan dihidung Naomi.

Arkha hanya tersenyum miring lalu melepaskannya tangannya dan disana hidung Naomi telah berwarna merah seperti badut.

Dan Arkha tertawa lepas melihat ulah tangannya. Naomi sedikit tertegun melihat juga mendengar tawa yang begitu lepas milik Arkha yang tak pernah menjadi miliknya.

Naomi meminta Arkha memainkan beberapa permainan dan hadiahnya untuk Naomi. Dua buah boneka ada dikedua tangannya. Dengan tersenyum bahagia Naomi membawanya meskipun ukurannya cukup besar tapi tidak masalah.

×××

TALK LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang