×4×

61 6 0
                                    

Gak apa-apa gak follow, gak apa-apa juga gak masukkan cerita ini dalam daftar list bacaan.

Tapi berikan vote juga koment untuk tulisan saya ini.

Meskipun peminat sedikit, tetap update selagi ada ide dan nepati janji.

Typo?
Manusia itu kalau gak Typo ya Kepo.

Happy reading!

×××

Ayahnya menatap bingung lalu mengabaikannya dengan kembali membaca koran.

"Ayaah." Ucapnya sambil mencolek lengan Ayahnya.

"Ayahhh." Ucapnya lagi

"Ayahhh. Minta uang mau jajan dong." Rengek Naomi

"Sudah sana pergi" Mengabaikan rengekan Naomi

Naomi mencebikkan bibirnya dan berjalan dibelakang Salsa dan Aca.

×××

Matahari mulai menampak wujudnya meski dalam keadaan malu-malu bersemu. Semburat cahaya menemani pagi, masih mencintai pagi meski semua tetap sama.

Krrrrrriing krrrrrriing.

Alarm itu berbunyi keras semakin membangunkan gadis mungil itu dari mimpi indahnya.

10 menit berlalu. Alarm itu tidak tersentuh olehnya mulai menimbulkan suara lagi.

Krrrrring krrrring krrrring.

Diturunkannya selimut lembut yang sejak malam menutupi tubuh mungilnya hingga kepalanya, tangan mungil itu meraba-raba nakas disamping kiri tempat tidurnya. Diambilnya jam alarm itu melihat angka yang tertera disana.

06:30 WIB

Satu detik.

Dua detik.

Tiga det-

-"APAAAA??" Pekiknya.

Matanya membulat melihat angka itu, dilemparkannya jam alarm itu kesisi kosong ditempat tidurnya bergegas berlari kearah kamar mandi dengan kesadaran yang mungkin seutuhnya mulai menguasai dirinya.

06:40 WIB

Hanya 10 menit digunakannya untuk bersiap-siap. Naomi-gadis mungil itu bergegas menuruni tangga dengan tergesa-gesa, dengan rambut yang disanggul sembarang yang mengeluarkan sedikit rambut yang jatuh diantara lehernya, tasnya diletakkannya dibahu kanannya, kaos kaki berwarna putihnya tinggi sebelah.

Ayahnya sedang menyantap sarapannya dengan tenang melirik anaknya yang berlarian di anak tangga.

"Ayah, kenapa tidak membangunkanku" Ucap Naomi sambil memakai sepatunya.

Ayahnya hanya menatap Naomi dengan senyum geli melihat kelakuan anaknya.

"Kamu aja yang susah dibangunkan. Sudah selesai subuh tidur lagi" Bela ayahnya. "Yaudah makan dulu sini. Perginya sama ayah saja" Sambungnya lagi

Naomi berpikir sejenak, kalau pergi sama ayah telat pastinya, mana pelajaran Bu Melmel lagi.

"Tidak yah, Naomi berangkat pake motor aja. Assalamualaikum" Ucapnya sambil menyalami ayahnya yang masih di meja makan.

"Hati-hati ya. Waalikumussalam"

Naomi melangkah cepat halaman rumahnya disana pak Ramli sudah menstater motor Naomi untuk dipanaskan.

"Pak Naomi pergi dulu. Assalamualaikum"

"Walaikumussalam Hati-hati neng Naomi"

Naomi mengendarai sepeda motor meticnya dengan menyelip diantara banyaknya kendaraan lainnya. Salsa? Salsa sudah pergi ke sekolah sendiri, karna dia tau kebiasaan Naomi yang kebo.

TALK LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang