×8×

51 5 0
                                    

Dilepaskannya tangannya dan disana hidung Naomi telah berwarna merah seperti badut.

Dan Arkha tertawa lepas melihat ulah tangannya. Naomi sedikit tertegun melihat juga mendengar tawa yang begitu lepas milik Arkha yang tak pernah menjadi miliknya.

Naomi meminta Arkha memainkan beberapa permainan dan hadiahnya untuk Naomi. Dua buah boneka ada dikedua tangannya. Dengan tersenyum bahagia Naomi membawanya meskipun ukurannya cukup besar tapi tidak masalah.

×××

Naomi melirik keseluruh arah sambil memikirkan permainan apa yang akan dimainkan lagi hingga akhirnya cardigannya terasa seperti ada yang menarik. Ternyata didepannya ada dua anak kecil kisaran usia 5tahun yang setinggi batas pinggangnya dan faktanya mereka kembar, salah satu diantaranya sedang menatap Naomi penuh harap dan satunya hanya menunduk kebawah.

"Iya ada apa sayang" Tanya Naomi pada anak kecil yang masih memegang ujung cardigannya, yang berada disebelah kanannya.

"Ola mau boneka itu kak, tadi kakaknya Ola main tapi gak bisa dapat boneka" Ucapnya sedih.

"Ola gak boleh minta gitu, nanti kak Keen marah gimana?" Ucap salah satu menasehati kembarannya.

"Ola mau kak, Ola mau" Rengeknya pada kakak kembarnya dengan mata berkaca-kaca.

Hingga setetes air mata jatuh dipipi chubby nya. Naomi panik lalu mensejajarkan tubuhnya dengan gadis kecil bernama Ola itu dan tersenyum lembut.

"Ini kakak kasih deh buat Ola, tapi janji sama kakak, Ola jangan nangis lagi ya."

Gadis kecil bernama Ola itu mengangguk antusias. Naomi mengulurkan jari kelingking kanannya pada Ola dan Ola menerima penuh semangat.

"Pinky promise" Ucap mereka bersamaan

"Oh iya, Ola mau yang warna putih atau pink?" Tanya Naomi

"Ola mau yang pink boleh kak?" Tanyanya dengan binar harap.

"Boleh nih" Ucap Naomi sambil tersenyum.

Boneka itu telah dipelukan gadis bernama Ola itu dengan penuh bahagia dia memeluknya erat seolah takut kehilangan. Naomi tersenyum bahagia.

"Kak maafin Ola ya kak, maaf" Kini perhatian Naomi teralihkan pada gadis kecil disamping kirinya.

"Gak apa-apa kok sayang." Ucap Naomi sambil mengusap rambut lembutnya.

"Ola emang gitu kak, padahal Oya udah larang nanti kak Keen marah gimana?" Kata gadis kecil bernama-Oya itu.

"Kakak kamu dimana?"

"Kakaknya Oya ada—"

"Hah huh hah." Terdengar suara berat laki-laki yang sedang mengatur nafasnya.

"Akhirnya. Kalian disini, huh kakak kira hilang hah" Ucap sosok itu.

Naomi berdiri lalu membalikkan tubuhnya melihat sosok yang sedang berkata itu.

Sosok pria bertubuh tinggi berkulit putih dengan tubuh proposionalnya meletakkan kedua tangannya diletakkan dilekukan lututnya, dia mengunakan baju kaos putih berlengan pendek dan jeans coklat mudanya selutut. Rambutnya coklat gelapnya yang terlihat berantakan namun tetap keren, mata sipitnya menatapnya dan akhirnya Naomi tersenyum lebar pada sosok yang dikenalnya itu. Keenan. Dan Keenan yang menatap bingung pada Naomi yang berada di depannya.

TALK LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang