Hal yang tenang dan indah itu ternyata hanya tipuan belaka, pantai itu mengincar nyawa-nyawa siapa saja yang datang.
"dede dan meli ikut mengejar riya. Namun, AAAAAAAAAA
baru menginjakkan kaki kehutan kami sudah disapa oleh suara jeritan yang menyayat hati kami, itu sangat menyeramkan tapi jeritan itu terdengar memilukan.
Meli' panggil dede yang membuyarkan lamunan meli. Dede sangat ketakutan kakinya gemetar. Dede' sebaiknya kau tunggu disini aku akan masuk kehutan. baru mau melakahkan kaki meli ditarik oleh dede, jangan mel, kita tidak tau apa yang ada didalam sana.? Karena itu kita harus masuk de, aku tidak mau terjadi sesuatu terhadap tiga sahabat kita. Mereka hanya saling bertatap mata penuh tanya, baiklah mel, aku juga tidak mau mereka kenapa-kenapa, aku ikut."
~~~
Masuk kehutan
Suasana ini sangat tenang, anginnya tidak sekencang diluar."mel' lihat? inikan permen andi, dia selalu membawa permen ini. Baguslah kita hanya harus mengikutinya' ayo de cepat. De' ada apa?, kenapa kau diam. Mel lihat, dede menunjuk kearah yang berlawanan dengan jejak yang mereka ikuti, itu pantai mel'. Meli hanya terbengong melihat hal ini, pantai yang sama didalam hutan. Mel' pantai ini persis pantai tempat kita tadi, seperti gembar." aku takut mel' ayo kita keluar sebelum kita terlalu jauh. Dede tenangkan dirimu kita tidak akan apa-apa, meli memegang wajah dede dan menatap matanya agar dede percaya apa yang dikatanya. Dede hanya berusaha percaya dan mengikuti meli masuk kedalam hutan. Tapi mereka tiba-tiba terdiam, karena mereka mendengar suara riya, meli' dede kemarilah aku disini. Itukan suara riya mel?, mereka serempak memalingkan kepala mereka kebalakang, riya? Panggil meli, begitu senangnya meli tanpa berpikir apapun ia mulai berlari kearah riya. Tapi, dede menarik tangannya meli. Kenapa de? Itukan riya dia tidak apa-apa lihat. kakamu yakin itu dia? Suara dede mulai gemetar, ini aneh mel lihat bukankah itu janggal, kenapa ia tidak menghampiri kita? Dia berusaha menarik kita kepantai itu. De' bagaimana kalo dia riya? Meli mulai menanggis, ia yang dari tadi berusaha tenang akhirnya menangis. Aku tidak mau dia kenapa-kenapa de. Mel' percaya aku sekali ini aja' dia bukan riya."
Aneh bau yang wangi itu berubah menjadi bau yang busuk menjelang sore hari, bau itu sangat menusuk.
"mel' aku riya kemarilah mel' aku takut sendiri disini, aku ingin pulang mel. Tolong aku"
Ia mengulurkan tangan kirinya meminta agar meli dan dede untuk datang padanya.
"kamu?' bukan riya, meli dan dedepun pergi mengikuti jejak yang ditinggalkan andi. Meli Tolong aku. berulang kali teriakan yang sama terdengar sangat keras, membuat gendang telinga meli dan dede hampir pecah. Aaaaaaaa... Dan jeritan ini lagi. Rasanya kami mulai tidak sanggup."
"Sebaik kita istrahat disini mel' dede menunjuk pohon yang tinggi dan besar. Baiklah kita perlu bernapas dengan tenang sebentar. Baru saja kami ingin menyandarkan bahu kepohon, kami mendengar suara andi dan azis dari belakang pohon, yang memanggil riya. Dengan cepat kami datang kearah suara itu, dan' andi' azis. meli memeluk mereka, syukurlah kalian tidak apa-apa. Meli menepuk bahu mereka, Mel' maafkan kami, riya. Mereka terdiam, kami belum menemukanya. Meli pun memandang mereka sedih, Tidak apa teman-teman kita cari bersama, aku yakin kita menemukanya."
"Tapi, tiba-tiba dede memanggil mereka bertiga, Mel' andi' azis' kalian lihat itu? Dede menunjuk arah dibelakang pohon, itu pantai yang tadi, Dan Lihat itu bukankah yang ditengah pantai itu riya'? benar itu dia, tapi' ia bersama anak-anak, apa yang dia lakukan, tidak mungkin, dia sedang bermain,? 1 2 3~ berlarilah dan sembunyilah sebelum kau ditanggap, kata itu yang mereka ucapkan. "
"Riya'?.riya yang sedari tadi menutup mata, membuka matanya dan melihat kearah suara yang memanggilnya, riya' terkejut dan menarik tangan meli dan membawa pergi, kita harus lari dan bersembunyi' ayo kalian juga. Tunggu ya' kenapa kita harus lari? Ucap andi yang di iakan semua sahabatnya. Belum sempat riya menjawab seorang anak kecil menarik tangan riya, kakak ayo kita bersembunyi mereka akan datang. Siapa yang datang? kata meli. Sipengawal jubah hitam. Anak itupun pergi tanpa memaksa kami ikut dia, teman- teman ayo pergi. Tak berapa lama terdengar suara yang keras dan tak bernada mengumamkan kata' berlarilah dan bersembunyilah sebelum kami tanggap, itu bukan hanya satu orang. Mereka terus mengucapkan kata-kata itu terus menerus."
Mereka datang dari bawah air dengan jubah hitam dan terus bersandung.
Terima kasih sudah mau mampir dan meluagkan waktu membaca
Jangan lupa vote dong..

KAMU SEDANG MEMBACA
beach death
HorrorKisah ini diangkat dari kejadian nyata adanya, lima sahabat yang harus meregang nyawa disekitar pantai lebih tepatnya ketika mereka pergi ke beach death. Pantai kematian aku mengatakan demikian karena setiap tahun selalu meminta tumbal. Banyak hal y...