3

45.5K 3.8K 402
                                    

Hai hai jangan lupa vomment yaaa. Vomment sangat dibutuhkan untuk penyemangatku/?
Happy reading!♡
.
.
.

Karena kasihan, Jaehyun membawa Chaeyeon ke apartement nya.

"Maaf merepotkanmu" kata Chaeyeon.
"Mau bagaimana lagi" balas Jaehyun.

Jaehyun masuk ke kamarnya untuk mengambil selimut untuk Chaeyeon. Dilihatnya Chaeyeon sudah tertidur. Jaehyun menghela nafasnya dan menyelimuti tubuh Chaeyeon yang sedang tidur di sofa apartementnya.

"Kasihan sekali" ujarnya. "Selamat malam" kata Jaehyun. Ia pun memasuki kamarnya untuk tidur.

-

Keesokan paginya, Jaehyun tak pergi ke rumah sakit karena hari ini adalah hari liburnya. Ia dan Chaeyeon hanya menonton televisi.

Ting tong

"Aku punya tamu penting. Kau masuk saja ke kamarku" kata Jaehyun.

Chaeyeon mengangguk patuh dan memasuki kamar Jaehyun. Sedangkan Jaehyun membuka pintu apartementnya dan membiarkan tamu itu masuk.

"Silahkan duduk, tuan Jung" kata Jaehyun.

Chaeyeon yang sedang berdiam di kamar Jaehyun pun merasa haus. Ia sedari tadi berharap tamu itu akan pulang agar ia bisa mengambil minumnya.

"Ah masa bodoh. Aku haus" kata Chaeyeon yang sudah membuka pintu kamar Jaehyun dan segera mengambil air yang tergeletak di meja tamu.

"Permisi" ujar Chaeyeon sopan.

"Loh? Chaeyeon?"

Chaeyeon menyaut. "A-appa?!"

"Jaehyun? Chaeyeon? Kenapa kalian berdua bisa disini? Jadi Chaeyeon menginap disini?" Introgasi Appa Chaeyeon.

"Hmm-"

"Jaehyun, panggil Appa mu kemari. Sekarang juga"

-

Jaehyun dan Chaeyeon hanya saling diam. Ketika kedua Appa mereka mengintrogasi mereka.

"Kalian semalam berdua? Di apartement ini?" Tanya Appa Jaehyun.

Jaehyun dan Chaeyeon mengangguk.

"Aku khawatir ini akan menjadi fitnah. Jadi, aku akan menikahkan kalian berdua" kata Appa Chaeyeon.

"MWO?!" pekik Chaeyeon dan Jaehyun bersamaan.

"Shireo. Appa, aku kan sudah punya kekasih" kata Jaehyun.

"Putuskan saja. Kok susah" balas Appa Jaehyun.

"Pernikahan kalian akan diadakan minggu depan. Kami tak menerima penolakan" kata Appa Jaehyun.

Chaeyeon dan Jaehyun hanya saling pandang dan meringis pelan. Mereka akan menjadi suami istri segera. Ini gila.

-

Keesokan paginya, Jaehyun diperintahkan oleh Eommanya untuk menjemput Chaeyeon untuk fitting baju pernikahan.

"Eh Jaehyun. Mau fitting baju ya? Bersama Chaeyeon?" tanya Eomma Chaeyeon.

Jaehyun mengangguk. "Ne ajhumma"

"Panggil saja Eomma. Nanti juga akan memanggil begitu" kata Eomma Chaeyeon.

"Ne eomma. Apakah Chaeyeon ada?" Tanya Jaehyun.

"Ia belum bangun. Kau bangunkan saja ia" Jawab eomma Chaeyeon.

"Baiklah Eomma" balas Jaehyun sambil memasuki rumah Chaeyeon dan menuju kamarnya yang berada di lantai 2.

Ia melihat Chaeyeon masih tertidur pulas. Jaehyun menatap lekat calon istri nya itu lalu ia menggeleng pelan.

"Untung aku tak kelepasan" gumamnya.

Tiba-tiba Chaeyeon mulai menggeliat dan terbangun. Ia langsung kaget melihat Jaehyun tengah duduk di kasur nya.

"Mwo?! Kenapa kau disini?!" Pekik Chaeyeon.

"Sudah sepantasnya kan calon suami menghampiri calon istrinya?" balas Jaehyun.

Chaeyeon memutarkan bola matanya.
"Bersiaplah. Kita akan melakukan fitting baju" kata Jaehyun.

"Cerewet" balas Chaeyeon sambil mengambil handuk dan pakaian yang akan segera ia kenakan dan menuju kamar mandi.

Jaehyun hanya mengutas senyum. Ia pun meninggalkan kamar Chaeyeon dan menuju ruang tamu.

-

"Tuan dan nyonya Jung? Kalian mau fitting baju ya?" tanya seorang designer.

Jaehyun dan Chaeyeon pun mengangguk.

Designer itu memberi sebuah setelan jas kepada Jaehyun dan gaun putih kepada Chaeyeon. Mereka pun menuju ruang ganti yang berbeda untuk mengganti pakaian mereka.

Jaehyun sudah keluar dengan setelan jas yang rapi. Ia benar-benar tampan sekarang.

"Dimana nyonya Jung?" Tanya designer itu.

"Ia belum selesai. Sebentar. Aku akan memanggilnya" jawab Jaehyun sambil berdiri di depan ruang ganti Chaeyeon.

"Jung Chaeyeon! Kau lama sekali" panggil Jaehyun.

Chaeyeon sedikit membuka tirainya. Ia mengeluarkan kepalanya. "Jaehyun, mau membantuku tidak?"

"Bantu apa?" tanya Jaehyun.

"Tolong kancing resleting gaun ku. Aku kesulitan mengancingnya" kata Chaeyeon sambil menunjukkan punggungnya.

Jaehyun menarik resleting gaun Chaeyeon agar terkunci. "Sudah"

"Gomawo" balas Chaeyeon sambil tersenyum.

Chaeyeon keluar dari ruang ganti dan ia berputar-putar. "Aku cantik bukan?"

Jaehyun terpana karena kecantikan Chaeyeon. Chaeyeon benar-benar cantik sekali.

"Wah. Kalian sangat cantik dan tampan" puji designer itu.

Jaehyun merangkul tubuh Chaeyeon. "Tentu saja"

-

Setelah fitting baju, mereka pergi untuk makan siang bersama.

"Chaeyeon-ah. Apakah kau benar-benar menerima pernikahan ini?" tanya Jaehyun.

Chaeyeon menggeleng. "Kita tidak punya perasaan satu sama lain. Kau saja sudah punya pacar"

"Kalau begitu... kita kawin kontrak saja" ucap Jaehyun.

Chaeyeon berfikir sejenak. "Terdengar kasar, tapi aku setuju"

Jaehyun mengeluarkan dua lembar kertas dan pena. Ternyata Jaehyun benar-benar mempersiapkannya. Mereka pun menulis kontrak mereka.

"Sudah?" tanya Chaeyeon.

Jaehyun mengangguk. "Bacakan kontrakmu"

"Jangan ada kontak fisik kecuali di depan publik. Jangan bersikap kasar. Dan menanggung semua kehidupanku" kata Chaeyeon.

"Baiklah aku setuju" balas Jaehyun.

"Bacakan milikmu" perintah Chaeyeon.

"Kita akan bercerai setelah 6 bulan menikah. Itu saja" kata Jaehyun.

"Mwo? 6 bulan? Itu terlalu cepat! Apa kata keluarga kita? Kau enak bisa menikah dengan kekasihmu. Aku? Aku menjadi janda!" Balas Chaeyeon.

"Baiklah baiklah! 10 bulan. Apa kau setuju?" tanya Jaehyun.

"Setuju"

-TBC-

Btw disini ada yg anak medan gak? Samaan dong :v

married?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang