Jaehyun dan Chaeyeon tengah sibuk dengan urusan mereka masing-masing di rumah. Jaehyun tengah menonton TV sedangkan Chaeyeon sedang membersihkan rumah.
"Yak Jaehyun. Aku bukan babumu! Bantu aku membersihkan rumah. Rumah ini kan besar!" kata Chaeyeon sambil menyapu lantai.
"Kau tak minta" balas Jaehyun.
Jaehyun mengambil Vacum Cleaner dan ia mulai membersihkan karpet dengan Vacum.
Ting tong
Bel rumah berbunyi. Chaeyeon pun membukakan pintu dan melihat Eommanya disana.
"Eomma!!" teriaknya.
Chaeyeon pun memeluk eommanya. "Eommaaa!"
Jaehyun pun menghampiri mereka dan ia menunduk sopan kepada Eomma Chaeyeon.
"Annyeong haseyo Eommonim. Ayo masuk" ajak Jaehyun.
Mereka bertiga pun masuk ke dalam dan duduk di sofa.
"Jaehyun, Chaeyeon, ada yang ingin eomma sampaikan. Ini juga kesepakatan keluarga" kata Eomma Chaeyeon.
"Apa itu Eommonim?"
"Kalian lusa akan berbulan madu. Ke Jepang" lanjut Eomma Chaeyeon.
"MWO?! BULAN MADU?!" pekik mereka berdua bersamaan.
"Iya. Bulan madu. Hanya 4 hari saja kok" balas Eomma Chaeyeon.
"Ta-tapi aku kan harus bekerja, eommonim" kata Jaehyun.
"Kami sudah mengurus cuti mu dan semuanya. Pokoknya kalian tinggal pergi saja" balas Eomma Chaeyeon.
Chaeyeon pun meringis pelan.
"Baiklah. Persiapkan diri kalian. Eomma pulang dulu ya" kata Eomma Chaeyeon sambil bangkit dari duduknya.
Chaeyeon dan Jaehyun pun mengantar Eomma sampai pintu rumah. Setelah Eomma sudah pergi dengan mobilnya, Chaeyeon dan Jaehyun pun meringis pelan
"Aduh bagaimana aku meminta izin pada Jiae?" cemas Jaehyun.
"Tinggal meminta izin saja kok susah. Aku memikirkan bagaimana kita berdua disana? aku bosan bersama denganmu terus!" balas Chaeyeon.
"Cih. Paling kau yang akan jatuh cinta padaku" balas Jaehyun.
-
"Yak kita mau kemana?" tanya Chaeyeon.
Mereka berencana untuk membeli perlengkapan untuk 'bulan madu' mereka. Bukannya pergi ke super market, mereka malah tiba di taman.
"Aku mau menemui Jiae sebentar. Aku mau meminta izin padanya" kata Jaehyun.
"Ini kau pegang kunci nya" ucap Jaehyun sambil memberikan Chaeyeon kunci mobilnya.
Jaehyun pun pergi menemui Jiae sedangkan Chaeyeon hanya menunggu sambil duduk di depan mobil.
"Aku jadi menunggu orang berpacaran begini. Lebih baik aku berjalan-jalan di sekitar sini" gumam Chaeyeon.
Chaeyeon pun berjalan berkeliling taman itu. Sesekali ia tersenyum melihat anak-anak bermain di taman walaupun ini sudah malam.
Tiba-tiba ia melihat Jaehyun dan Jiae sedang berbicara. Karena penasaran, Chaeyeon pun menguping pembicaraan mereka.
"Oh. Jadi kau mau ke Jepang?" tanya Jiae.
Jaehyun mengangguk. "Aku tak mungkin menolak. Tapi sebenarnya aku juga tak mau"
"Jaehyun, itu untuk kebaikanmu dan Chaeyeon. Ikuti saja apa kata orang tuamu" balas Jiae.
"Tapi apa kau tak apa?" tanya Jaehyun.
Jiae menggeleng pelan. Lama kelamaan wajah mereka mendekat. Mereka beciuman.
Chaeyeon yang melihatnya pun memilih membuang wajahnya dan meninggalkan tempat itu. Chaeyeon pun memilih menunggu di depan mobil.
Tak lama kemudian, Jaehyun pun datang.
"Ah su-sudah selesai? Kajja" ajak Chaeyeon.
Sejak di perjalanan, Jaehyun sama sekali tak berkutik. Ingin sekali Chaeyeon bertanya kenapa. Tapi ia tahu kalau Jaehyun hanya butuh waktu untuk berfikir.
-
Saat berbelanja pun, Jaehyun sama sekali tak berbicara. Ia hanya mengikuti Chaeyeon dengan kedua tangan dimasukkan ke saku celana jeans nya.
"Tissue sudah, sabun sudah, shampoo sudah, pencuci wajah sudah, pasta gigi sudah, tinggal makanan ringan" gumam Chaeyeon.
Chaeyeon mendorong trolli dengan Jaehyun yang mengikutinya menuju rak makanan.
"Jaehyun kau mau apa?" tanya Chaeyeon.
"Aku tak mau apa-apa" jawab Jaehyun lirih.
Chaeyeon berdecak. "Nanti kau butuh makanan ringan. Kau mau apa? Apa perlu aku ambilkan?"
"Belikan saja aku permen" balas Jaehyun.
-
Jaehyun memberhentikan mobilnya. Ntahlah dia sedikit banyak fikiran malam ini.
"Hei jangan sedih begitu. Kontrak ini lama kelamaan akan selesai juga. Kau tenang saja" hibur Chaeyeon sambil memakan es krim nya.
"Ya. Kau benar. Aku harus belajar untuk tenang" balas Jaehyun.
"Ayo kita turun. Aku mau bermain di taman" ajak Chaeyeon.
Chaeyeon turun dari mobil dan memilih bermain ayunan. Sedangkan Jaehyun duduk di ayunan satu lagi.
"Kau malam-malam makan es krim. Kalau kau sakit bagaimana?" tanya Jaehyun.
"Ini enak! Biarkan saja aku sakit" kata Chaeyeon sambil membuang sampah es krim nya di tempat sampah.
"Kau juga, kenapa kau suka permen?" tanya Chaeyeon.
"Karena permen itu manis. Stress ku langsung hilang" jawab Jaehyun.
"Aneh" komentar Chaeyeon.
Tiba-tiba hujan mulai turun. Mereka pun langsung beranjak dengan kaget.
"Uh hujan?" Kaget Chaeyeon.
"Kajja" ajak Jaehyun.
Jaehyun dan Chaeyeon berjalan menuju mobil. Jaehyun melindungi kepala Chaeyeon dengan tangannya.
Deg deg
Jantung Chaeyeon berdebar cepat. Mereka pun sudah memasuki mobil.
"Mianhae. Kau jadi kehujanan" kata Chaeyeon.
"Tak apa" balas Jaehyun.
Hatchi
Chaeyeon tengah bersin-bersin sekarang.
"Sudah kukatakan jangan makan es malam-malam" kata Jaehyun.
Hatchi
Jaehyun langsung mengambil selimut yang ia letakkan di kursi belakang mobilnya. Lalu ia menyelimuti tubuh Chaeyeon.
Chaeyeon hanya tersenyum. ntah mengapa, ia menyukai perlakuan Jaehyun yang seperti ini padanya.
Lama kalamaan Chaeyeon mulai terlelap. Jaehyun memandang wajah Chaeyeon. Ia tersenyum.
Kenapa ia tersenyum?!
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
married?!
FanfictionAku menikahi seorang psikiater karena kesalah pahaman. Apa yang terjadi pada akhirnya? ♡ NCT U Jaehyun × IOI/DIA Chaeyeon [15+]