The One I Love

A Whole New World

The One I Love

Genre : Romance , Sad, Mystery

Rate : T+

Pairing : ChanStal, HunRene

Part : 1/?

Warning :Straight, Miss Typo(s)

Summary : Bagaimana jika seseorang dari masa lalu terjebak di sebuah cermin tua lalu bertemu dengan pria yang memiliki watak sangat dingin?. Apa jadinya jika pria itu malah jatuh cinta pada seseorang di dalam cermin itu? Sedangkan orang itu adalah gadis di masa lalu.

Disclaimer : Saya hanya meminjam nama dari mereka. Ini hanya sebuah fanfiction dari fans untuk fans dengan kemampuan menulis yang standar-standar saja. Jadi saya membuatnya berdasarkan imajinasi. Not alowed to bashing the cast or other, please! UNLIKE DON'T READ!

Music By Alive VIXX

"Having something is a heart wrenching. Thus I don't wanna have anything, cause I don't wanna lose it..."

~OOO~

Busan, 07.13 AM

Hari dimulai dengan cuaca yang tidak bersahabat. Hujan deras yang mengguyur Busan sejak subuh belum juga menampakkan tanda-tanda akan reda. Ditambah lagi angin yang bertiup menambah dingin udara pagi. Seorang pria jangkung dengan ransel hitam berjalan tenang melewati gerbang sebuah SMA. Secara keseluruhan dia sempurna, dengan kulit putih, rambut cokelat dan sorot mata tajam. Ia memegang payung dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya dimasukkan dalam saku jaket abu-abunya untuk mengusir hawa dingin yang menusuk. Beberapa orang berbisik-bisik saat ia lewat, tapi dia tak peduli. Sampai terdengar teriakan seseorang memanggilnya, dia masih bergeming dan terus melangkah.

"Chanyeol! PARK CHANYEOL!!"

Pria lain yang sedikit lebih pendek dengan jaket biru berlari menyusulnya. Dia membawa payung hitam, di bahu kirinya tergantung sebuah ransel.

"Yeol, sudah kubilang 'kan, tunggu aku. Eh, apa kau baca sms-ku semalam?" si pria berjaket biru itu bicara sambil berjalan di sebelah si jangkung, "Aish, sepertinya tidak. Aku..."

"Sehun-Hyung," si jangkung memotong perkataannya cepat, "Apa aku belum memberi tahumu untuk menjauhiku?" ia menghentikan langkahnya.

"Eh? Kau bercanda, ya? Hey, were best friend, weren't we?" si jaket biru terhenyak.

"Yes, we WERE. But now, we are not."

"Hey, apa-apaan kau ini? Was that Californian too much incredible to change you?" si jaket biru masih menatap tak percaya ke arahnya, "Chanyeol, aku sudah dengar tentang semua yang terjadi. Aku turut prihati.."

"THAT'S NOT YOUR BUSINESS!!" si Jangkung lagi-lagi menyela.

"Kau, kalian, semua orang, apa yang kalian tahu?" Dia menatap si Jaket biru tajam, penuh kebencian.

"Oke, aku tak tahu apa-apa", si Jaket Biru menghela napas, "tapi aku peduli, karena kau temanku. Titik"

"Oh, so it is true? But sorry, I don't ever care about it,"

Namja jangkung itu melanjutkan langkahnya, mempererat genggaman payungnya agar tidak diterbangkan angin.

Tiba-tiba ia merasa pergelangan tangan kirinya ditarik dengan kasar, hingga payung itu terlempar dan..