TWO : Pertemuan

194 20 2
                                        

Hay kalian semua.. aku dateng lagi lohh, kalian pasti penasaran kan siapa cowo yang bertemu azka di bandara.. nih aku ksh tau.. Tapi kalian harus vomment lebih banyak lagi yaa.

Sorry typo ^^

***

Kini, Azka sudah berada di bandra SEOKARNO HATTA di jakarta, dengan senyum yang mengembang mengingat dia akan memulai kehidupan baru dan berusaha melupakan masalalunya yang pahit itu.

Azka, tak ingin mengingat semuanya, karna kini ia sudah berada di tempat dimana ia akan mencari kebahagiaannya sendiri, Azka berjalan menuju pintu keluar bandara dengan koper yang berada di tangan kirinya, tas selempang kecil di tangan kanannya, serta aerphone yang msh terpasang di telinganya sejak ia duduk di dalam pesawat.

Kamudian, Azka berjalan sambil sesekali ikut bernyanyi pelan mengikuti musik yang ia dengarkan tanpa peduli orang di sekitarnya, tanpa sepengetahuan Azka, cowo itu mengikutinya dari belakan sambil tersenyum melihat gadisnya bernyanyi.

" ternyata kamu masih sama.. masih seperti dulu, tetap Bapao yang kukenal," guamnya pelan dengan senyuman yang manis.

Kini Azka sudah berada di lobby bandara, ia berdiri sambil mengeluarkan hanphone dari tas selempangnya, dan tanpa ia sadari lagi dan lagi kini cowo itu sudah berdiri di sampingnya, karna kini ia menjadi gadis yang dingin terhadap orang di sekitarnya.

"TAXI!!.." ucap keduanya dengan kompak, lalu mereka menoleh saling menatap dg tatapan yang mencurigakan.

Dengan cepat Azka tersadar lalu memegang handle untuk membuka pintu taxi tersebut, lalu melangkahkan kakinya masuk namun tiba-tiba kaki Azka terhenti dan sontak menoleh kembali melihat pemuda, kini tangan azka dan tangan cowo itu sama" memegang handel pintu.

"ini taxi gue,, lo cari taxi lain" pinta Azka yang tersadar lalu dg cepat ia melepaskan tangan dari handle pintu yang diikuti oleh cowo di sampingnya.

" ini taxi gue, lo aja yang cari taxi laen" pinta cowo itu sambil menaikkan kedua alisnya.

" gue duluan yang berhentiin, jadi ini taxi gue!" bentak Azka penuh penekanan.

" GAK! ini taxi gue, gue duluan tadi yang pangil" cowo itupun tak mau kalah.

Dibalik, keributan itu sang sopir taxi mulai kelelahan menunggu melihat kedua remaja yang masih asik bertengkar, dengan malas sang sopir menurunkan kaca pintu dan mengeluarkan kepalanya..

" jika kalian masih ingin bertengar, mending saya pergi dari sini, kalian bisa menungggu taxi berikutnya," ucap sang sopir yang membuat kedua remaja itu terhenti dan sadar dari adu mulut yang mereka lakukan.

" jagan pergi pak.." saut mereka bersamaan. Kemudian cowo itu langsung masuk ke dalam taxi, "shiitt,,' umpatnya kesal dalam hati dan melangkah masuk beserta kopernya lalu duduk samping cowo itu.

"jadi kalian mau kemana.." tanya sang supir taxi.

" APARTEMEN PERMATA HIJAU.." kompak lagi, kaduanya membulatkaan mata lebar-lebar. Lalu saling menoleh melihat satu sama lain kemudian saling membuang muka dan kembali terdiam.

Di depan sang sopir hanya tersenyum keheranan melihat sepasang remaja yang duduk berjauhan di belakang.

Kini Azka memasang kembali aerphone di telinganya dan menarikan jarinya di atas layar handphone miliknya. Sama dengan cowo di sampingnya itu dia juga tak kalah menarikan jemarinya di layar handphone.

Azka, membuka grup chat line yang sedari tadi malam ia matikan mengingat ia akan naik pesawat, ia tersentak melihat 5 panggilan masuk, 10 pesan sms, dan 35 grup chaat yang diabakan sejak semelam, dengan senyum azka membaca grup chat terlebih dahulu.

EMPAT BELASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang