Kisah 3 Harman Manhow

31 4 0
                                    

Aku tak tahu mengapa Ayahku kurus. Munkin dia kurang makan. Namun, Kenyataannya Ayahku makannya banyak. Setiap sarapan, makan siang, dan makan malam satu piring nasi penuh di tambah sayur mayur sekeranjang plus beberapa potong daging. Ayahku makannya sangat banyak Pasti laku keras deh warung nasi Buk Mina kalau pelanggannya kayak Ayahku dan juga orangnya pasti gak kurus seperti Ayahku. Hahaha ( Semoga aku tidak jadi anak yang durhaka ).

Kurasa kalau porsi makan seperti itu cukup untuk membuat tubuhnya tampak berisi. Namun, tubuh Ayahku berkata lain. Ibukupun sampai heran. Pernah dia sekali mencoba untuk memasak denagn menambahkan akar pohon Bahur yang katanya dapat memberikan solusi dari setiap masalah. Pohonnya sangat misterius dan juga pohon itususah ditemukan.

Kembali ke masakkan. Setelah di campurkan akar pohon Bahur pada makanan Ayah. Ayahku langsung melahap makanannya seperti biasa.Tapi, hasilnya nihil. Lalu Ayahku hanya tersenyum kepada Ibuku dan berkata.

' Sudahlah sayang. Walupun Aku kurus kau tetap juga mencintaiku kan...?'

' Oh.. Suamiku jangan kau tanya lagi soal cintaku. Akan Aku terima kau apa adanya walapun kau tak sempurna'

' Oh.. Istriku akan kuturuti semua keinginanmu. Walaupun itu permintaan yang mustahil. Gunung akan kudaki. Samudra akan Aku sebrangi. Badai pun kan kulalui. Asalkan Aku bisa selalu bersamamu.'.

' Oh. Suamiku' dengan senyum manis yang di tambahkan gula.

' Oh. Istriku' melihat seperti tatapan singa yang melihat mangsa.

Hm. Kalau mereka sedang romantis–romantisan seperti ini. Aku hanya bisa bilang. 'Keren Ayah. Keren Bunda.' Sambil mengacungkan dua jari jempol ke arah mereka. Setelah Aku acungkan jari jempolku pasti jurusku ini berhasil. Mereka langsung berhenti memainkan syair mereka. Mereka memang begitu sok puitis padahal gak romantis. ( Semoga aku tidak jadi anak yang durhaka)

Ibuku memang sangat perhatian. Apalagi terhadap keluarga dan rakyatnya. Ibuku memang sosok Ratu kerajaan yang mengerti dengan hal-hal yang dibutuhkan dan hal-hal yang diinginkan. Ibuku memang seorang Ibu yang penyayang.

Suatu malam Aku terkena demam tinggi. Aku berbaring di kasur setelah makan malam. Perasaanku memang tidak enak saat makan malam. Aku juga hanya makan sedikit. Pelayan kerajaan memberitahu ibuku tentang kondisiku.

Saat di kamar Ratu.

' Tok tok tok..!!!.' Pelayan itu mengetuk pintu kuat sekali. Ceklek...! pintu kamar terbuka. Ibuku keluar dan berkata.

' Hey. Kuat sekali kau mengetuk pintu. Lihat ini sudah jam berapa.' Ibuku sangat kesal karena dia mengetuk kuat sekali.

' Pertama sekali saya mohon maaf Ratu karena mengetuk pintu kuat sekali. Yang kedua. Ratu tidak boleh terkejut ya.' Sang pelayan merasa takut karena kalau dia bilang pasti sang Ratu akan terkejut.

' Oke. Ada berita apa..?' Ibuku bersikap biasa-biasa saja padahal di masih kesal.

' Yang Ketiga.. anu..anu. Pangeran badannya panas tinggi.' Coba tebak apa yang akan terjadi.?

a. Ibu akan bersikap biasa-biasa saja

b. Ibu akan menyuruh pelayan mengompres kepala pangeran dengan air dingin.

c. Ibu akan menyuruh pelayan memberinya obat penurun panas.

d. Ibu akan terkejut. Berteriak Aaappppaaa..? dan akan berlari ke kamarku sambil membawa Dokter. (seperti apa ya jadinya.)

***

kira-kira jawabanya seperti apa ya ?

Tunggu kisah selanjutnya dan terima kasih telah membaca ceritanya.

Jangan lupa vote, komentar dan ikuti.

SALAM PERSAUDARAAN

Seventeen Years OldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang