Kakiku mulai melangkah menuju tempat latihan. Aku tak sabar ingin menggunakan semua alat-alatku yang kubuat dengan susah payah bersama sahabatku. Akan tetapi, Suasana di tempat latihan ini sungguh menyedihkan. Dimana prajurit kerajaan?. Hanya ada 5 orang yang berlatih. Biasanya lebih dari ini. Kenapa ya sedikit yang latihan?. Aku tak tahu mengapa. Lalu aku bertanya kepada Bartulus .
' Pak kepala penjaga. Dimana para prajurit.? Kemana yang lainnya.?' Sedikit kesal.
' Maafkan saya pangeran. Saya tidak tahu yang lain kemana.? Lebih baik kita mulai saja latihannya.' Ucap Bartulus dengan suaranya yang membuatku merinding ketakutan.
' Baiklah.' Hanya kata itu yang keluar dari mulutku karena saking takutnya.
Dari kejauhan terlihat sahabat pintarku Vistar datang berlari sambil membawa alat-alat yang kubuat bersamanya. Dia memang sangat pintar dan cerdas. Sesuatu hal pasti telah diperhitungkannya dengan baik. Dari kejauhan dia berkata.
' Hey...!!! loney ....!!!' sambil berlari. Tiba-tiba dia terjatuh. Kadang dia terlalu ceroboh dengan apa yang dilakukannya.
' Hati-hati dong Vistar. Kau tidak apa-apa?.' sedikit khawatir.
' Iya aku tidak apa-apa. Sekarang aku tidak sabar dengan barang-barang kita ini. Coba kau pakai.'
Inilah hal-hal yang Aku dan Vistar tunggu-tunggu. Semua barang-barang ini adalah jerih payah kami berdua. Sekarang aku ingin mencoba memakai alat-alat perang ini.
' Vistar. Baju perang ini gimana pakainya. Aku bingung ni.'
' Pakainya dari bawah Lon.' Aduh susah banget sih pakainya aku jadi bingung.
Pertama sekali aku memakai baju perang. Baju perang ini kami namakan Lonvi. Dari nama depan kami berdua. Baju ini kami buat dari bahan-bahan dari pulau sebelah yang katanya pedang sekalipun tak dapat menebasnya. Aku yang memesannya lewat Ayahku. Lalu, Aku coba pada bartulus untuk mengarahkan pedangnya pada badanku.
' Bartulus. Ayo coba tebas badanku dengan pedangmu?.' Sedikit khawatir.
' Apakah kau yakin Pangeran?.' Bartulus berbicara.
' Iya. Ayolah kau tebas Aku,'
Bartulus mengambil pedangnya. Dia pegang pedangnya dengan tangannya yang berotot. Kemudian, dia ayunkan pedang itu dengan kerasnya ke arah badanku. Lalu, apa yang terjadi?. Pedang Bartulus menghantam badanku.
' Siap tuan. Iiyyyaaa....!!!.' Dengan sekuat hati mengayunkan pedangnya.
Tiba-tiba. Pedang Bartulus terpelanting dan lepas dari genggamannya. Bartulus terheran. 5 orang prajurit terdiam. Aku dan vistar tersenyum lebar.
' Yeahh. Kita berhasil Vistar.' Aku sangat gembira Meloncat-loncat.
' Iya Loney. Aku sangat bahagia.' Kerja keras kami tak sia-sia.
' Kalian berdua memang hebat.' Pujian dari bartulus.
' Itu belum seberapa Pak.Kepala penjaga. Masih banyak lagi yang bisa saya buat. Lihat ini pak. Hey. Loney coba kamu pakai pedang itu.' Vistar mengatakan dengan hebatnya kepada Bartulus.
' Iya Vistar.' Ucapku sambil mengambil pedang.
' Ini pedang bukan pedang biasa. Pedang ini punya 3 perubahan. Pertama. Pedang ini bisa berubah menjadi tombak. Coba tekan no 1 di pegangannya itu loney.' Sangat percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Years Old
FantasyKetika kamu ulangtahun yang ke 17. Kata dewasa telah melekat padamu. Apakah kamu akan siap menghadapi bulatnya bumi.? Apakah kamu akan merasa takut seperti melihat hal menyeramkan.? Tetapi, Berbeda dengan Aloney Manhow. Anak kedua dari tiga bersauda...