Kisah 4 Nina Dira Manhow

34 2 0
                                    

Tentu kalian akan memilih D sama seperti perkiraanku. Setelah Ibuku mendengarkan apa yang dikatakan sang pelayan. Ibuku berteriak AAAPPPAAA...? dan juga tak ketinggalan terkejut setengah mati. Lalu, setengahnya hidup lagi dan Dia langsung berlari ke ruanganku dengan menyuruh pelayan memanggilkan dokter secepat munkin. Rasanya seperti aku lagi sekarat dan tinggal menunggu ajal saja.

' Kamu sekarang panggilkan Dokter secepatnya ya. Aku tunggu di ruangan pangeran.' Ibuku menyuruh pelayan.

' Baik Ratu.' Pelayan berkata.

Akhirnya Ibuku sampai di ruanganku. Dia langsung memelukku. Sedangkan sang pelayan berlarian dengan Dokter menuju kamarku.

'Ayo lari Dok...!. Kita harus cepat Pangeran sedang sakit.' Sang pelayan berlari dengan sekencang-kencangnya. Sampai-sampai nafasnya berhembus tak beraturan.

Saat berada di ruanganku. Ibuku masih memelukku sambil berkata.

' Nak. Kamu sakit apa? Badanmu panas sekali? Kamu makan apa tadi? Mukamu sangat pucat. Kamu kenapa? Ibu bertanya. Aku jawab.

' Aku ya sakit Bu. Ini cuman demam biasa. Munkin Aku kecapekan tadi berlatih bertarung.'

' Owh. Kamu tidak apa-apa kan'.

Sang Dokter menyela pembicaraan ibuku.

' Permisi Ratu. Sudah bertanya-tanyanya ?. Saya mau memeriksa Pangeran.'

' Owh. Ya Ibu hampir lupa. Dokter sudah datang. Maaf ya Dok. Silahkan-silahkan di periksa.'

Dokterpun memeriksaku dan ternyata ini hanya demam biasa. Ibuku sangat khawtir. Ibu memang sayang padaku.

' Bagaimana keadaannya dok.?' Ibuku bertanya. Dokter itu hanya diam membisu. Ibuku semakin khawatir karena dokternya hanya diam setelah memeriksaku.

' Ada apa Dok. Kok diam..? jangan buat Aku khawatir.' Ibuku semakin bertanya-tanya. Dalam hatinya dia sangat takut akan keadaanku dan itu terlihat dari raut wajahnya yang panik. Lalu, Dokter mulai bicara.

' Oh ya maafkan Saya Ratu. Saya melamun. Pangeran tidak apa-apa. Dia hanya kelelahan dan badannya panas. Dia hanya demam biasa. 2-3 hari lagi dia munkin sudah agak baikkan. Ini ada obat penurun panas paracetamol di minum 3 kali sehari dan vitamin 2 kali sehari. Semoga dia cepat sembuh.' Setelah Ibu mendengar kata-kata Dokter. Dia langasung bernafas lega. Begitu juga dengan sang pelayan yang kehabisan nafas.

Ibu memang seperti malaikat yang tak bersayap. Selalu memberi perlindungan di saat kau membutuhkan. Aku bangga punya Ibu seperti dia dan juga Aku sayang banget sama Ibuku. Entah bagaimana dunia ini jika tidak ada seorang Ibu. Dialah NINA DIRA MANHOW.

***

Tunggu kisah selanjutnya dan terima kasih telah membaca ceritanya.

Jangan lupa vote, komentar dan ikuti.

SALAM PERSAUDARAAN

Seventeen Years OldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang