Prolog

164 7 3
                                    

Carla POV

Aku terduduk dan melamun sembari melihat ke arah luar cafe yg dibatasi sebuah kaca, melihat orang berlalu-lalang di tengah rintik" hujan membasahi bumi. Cafe favoritku selama aku di Jakarta, suasananya yang tenang di tengah hiruk pikuk kota. Mataku tertuju pada sekumpulan orang itu namun hati dan pikiranku sedang berjalan entah kemana membayangkan masa-masa indah itu

*flashback on

"Hai me kesini, koko punya sesuatu", panggil sepupu laki-laki ku
Yak panggilan meme dan koko adalah panggilan bagi kami kakak adik yang hidup di keluarga berdarah Chinese
"Ada apa ko?", jawabku
"Taraaaaa ... Koko baru saja pulang dari mall bersama mama dan saat aku melihat bandana pink ini aku teringat padamu",
"Wa koko telimakacih. Calla suka sekali dengan bandana ini",
Kamipun berpelukan dan bermain kejar-kejaran hingga sore hari

Yah kehidupan kecilku sungguh bahagia hidup ditengah-tengah kasih sayang keluargaku dan keluarga koko Jams.
Namun semua berubah pada saat aku berumur 7 tahun, papaku yang dipindahtugaskan ke kota Malang memaksaku dan mama ikut pindah ke kota itu.

"Ko, Calla gamau pindah ke Malang. Calla mau disini belsana koko", rajukku
"Me, kamu masih kecil dan aku masih 3 tahun diatasmu. Mana bisa kamu tinggal disini jauh dengan keluargamu. Aku juga tidak mau berpisah denganmu, namun umur belum mampu untuk menjaga dan merawatmu disini"
"Tapi ko .."
"Sudah tak apa me, koko janji akan sering main ke Malang saat liburan sekolah ya. Ayo kita pergi ke toko boneka buat kenang-kenangan"

Ya akhirnya aku pun berangkat bersama keluarga pindah ke Malang dengan menggunakan pesawat. Sedari tadi aku hanya merajuk dan tidak mau berbicara pada siapapun termasuk orang tuaku

Jams POV

"Ko, Calla gamau pindah ke Malang. Calla mau disini belsana koko", rajukku
"Me, kamu masih kecil dan aku masih 3 tahun diatasmu. Mana bisa kamu tinggal disini jauh dengan keluargamu. Aku juga tidak mau berpisah denganmu, namun umur belum mampu untuk menjaga dan merawatmu disini"

Sejujurnya aku mau tinggal bersama dia, keluargaku bisa dan mampu untuk merawat dan membersarkannya tapi aku tau itu akan membuat sedih kedua orang tua Carla, akhirnya aku berusaha untuk membujuknya agar mau ikut.

"Tapi ko .."
"Sudah tak apa me, koko janji akan sering main ke Malang saat liburan sekolah ya. Ayo kita pergi ke toko boneka buat kenang-kenangan"

Author POV

Carla menjalani hari-harinya dengan perasaan biasa saja, dia menutup diri untuk berteman padahal di umur dia seharusnya dia mencari banyak teman bermain.
Lalu suatu saat, ada anak baru bernama Jordi di kelasnya. Jordi duduk di bangku sebelah Carla, namun Carla masih tidak menyadari bahwa ada anak baru karena sedsri tadi dia melamun.
"Hai namaku Jordi"
Karena tak ada jawaban dari Carla, Jordipun menepuk bahu Carla
"Kamu apaan sih tepuk-tepuk bahu aku. Sakit tau ! Dasal anak nakal"
"Hahahahaha .... Kamu hahaha kamu cedal ya?"
"Iya emang kenapa kalo aku cedal? Ga suka?"
"Enggak kok, aku cuman mau berteman sama kamu. Aku jordi", sambil mengulurkan tangannya
"Aku Calla"
"Calla ? Carla maksutmu? Hahaha"
"Kenapa kamu ketawa telus sih? Nyebelin. Iya namaku Calla", sambil membalikkan badan dengan tangan dilipat di depan dada
"Iya iya maaf. Kamu itu lucu tau"

Akhirnya mereka berdua pun berteman, karena rumah mereka juga di dalam satu kompleks perumahan yang sama makin membuat mereka akrab, bermain ke taman bersama, belajar bersama.

Hingga 8 tahun kemudian ...

"Main video game yuk La", ajak Jordi
"Gamau kamu tuh main terus, sebentar lagi kita kan ujian nasional."
"Yah pelit banget sih ayolah satu jam saja"
"Gak mauu !! Pergi sana ganggu konsentrasi aja"
"Uhh dasar nenek lampir, marah-marah mulu. Harusnya cedalmu gak sembuh biar kamu kalo marah tetep lucu ga nyebelin kaya gini."
"Biarin wekk. Eh ngomong-ngomong kamu .."

Ting tong ting tong ~

"Bentar ya ada tamu, jangan ngrecokin buku pelajaranku loh awas kamu"
"Iya iya bawel"

"Kokooooooooooo", Carla berlari memeluk Jams
"Hai cantik, bagaimana kabarmu?"
"Koko kenapa ga bilang waktu mau kesini, kan aku bisa minta supir anter ke bandara"
"Kalo bilang bukan surprise namanya sayang"

Hatiku bergetar saat dia memanggilku dengan panggilan cantik dan sayang, entah apa yg kupikirkan mungkin aku hanya terlalu bahagia melihatnya ke Malang

Jordi POV

"Siapa la?", aku menghampiri Carla yang tak kunjung kembali
Namun kemudia aku melihat 2 sosok yang sangat kukenal sedang berpelukan tapi mengapa itu membuat hatiku kacau seperti di tusuk benda tajam

"Eh ini koko dateng, aku seneng banget", hatiku makin memanas melihatnya menjawab pertanyaanku sambil menggandeng tangan kak Jams dengan wajah yg penuh dengan senyuman jauh berbeda pada saat aku mengajak dia bermain video gams di kamarnya tadi.

*flashback off

Carla POV

"Hai sweety ngapain ngelamun aja? Lama ya nunggu kokonya?", kata ko Jams sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku
"Ahh koko bikin aku kaget aja. Gak lama kok"
"Maaf ya tadi macet abis me di jalan mana tadi waktu udah di lobi mau kesini tiba-tiba sekretaris nelfon jadi mesti naik lagi ke atas"
"No problem ko, yaudah pesen gih"

*5 menit kemudian

"Oh iya me, mau ada yang koko sampein makanya koko suruh kamu kesini. Penting banget."
"What's wrong?"
"Idih jangan jutek-jutek serem ah."
"Apasih ko ada apa ? Ngomong gih."

Ko Jams menatapku intens, mata coklat teduhnya seakan mengunci mataku untuk terus melihatnya

"Jad jadi koko berencana mau nembak ... "
PRANGGGGG

Jangan lupa likenya yaa 💋

I love My CousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang