Wanita lain

78 3 0
                                    

"Jad jadi koko berencana mau nembak ... "
PRANGGGGG

"Oh shit! Tidak bisakah kau bekerja dengan benar hei pelayan!", bentak Jams
Ya itulah sifat asli ko Jams, dia dingin kasar namun dengan badan atletis yang diimbangi tinggi, putih, dan wajah yang rupawan, semua orang mengaguminya. Dia hanya bersikap baik dan manis kepada 3 wanita. Aku, tante Diah yang adalah mamanya, dan Liem yang adalah mamaku.

"Maaf sir, saya tidak sengaja. Biar saya bersihkan jasnya dan saya ambilkan pesanan yang baru", jawab pelayan itu dengan menunduk penuh ketakutan
"Kau pikir .."
"Sudahlah ko, biarkan dia. Jangan terlalu kasar."
"Oh sweety, tapi dia sudah mengotori jas dan kemejaku."
"Ya sudah kalau mau marah-marah sama mbak pelayan lanjutin aja aku balik"
"Baiklah kamu boleh pergi, dan jangan diulangi"
"Baik sir"

"So, kembali ke pembicaraan kita ya me. Koko mau nembak sesorang."
"Apakah itu aku? Oh betapa bahagianya aku, cintaku tidak bertepuk sebelah tangan.", batinku
"Me kok diem sih?"
"Eh maaf ko, iya terus gimana?"
"Nah kamu kasih saran dong me enaknya aku mesti ngapain. Kasih dia apa? Nembaknya dimana? Soalnya dia perempuan yang spesial banget jadi ga boleh sembarangan."

Deggggg deg deg
Perasaanku campur aduk. Kalau memang dia mau menembakku, laku mengapa dia menyakan semua itu. Apa jangan-jangan perempuan yang dimaksut adalah wanita itu

*flashback on

Baru saja aku turun dari pesawat dan menyalakan handphoneku kemudian, akuu mendapat sebuah pesan BBM dari ko Jams

-Me udah take off? Aku udah di bandara nih lagi beli minum, buruan-

Pesan itu hanya ku baca sambil senyum-senyum. Perasaan bahagia karena aku akan kuliah di Jakarta dan tinggal bersama keluarga ko Jams lagi akhirnya tersampaikan.
Namun, saat aku menuju ke salah satu stan penjual minuman. Aku menemui ko Jams sedang bercanda dengan seorang wanita cantik menggunakan setelan rok span merah dengan blouse putih berbalut jas senada dengan roknya. Aku bingung karena tidak biasanya ko Jams ramah dengan wanita. Dengan penuu rasa penasaran dan sakit di hatiku aku menemui mereka

"Ko ditungguin di pintu sebelah sana taunya malah duduk-duduk disini sama .."
"Oh maaf me dan ini kenalin rekan kerjaku namanya Meimei. Kita tadi habis meeting dama clien trus mau anter dia ke kantor dulu takutnya telat jemput kamu."
"Oh", jawabku jutek tanpa mau bersalaman dengan Kak Mei, karena ada yang janggal menurutku
"Miss you so much. Makin gede makin cantik ya", Jams berkata seperti itu sambil memelukku

Ada tatapan tidak suka dari Meimei saat aku meliriknya. Oh Tuhan, mengapa semua terjadi di luar pemikiran dan ekspetasiku

*flashback off

"Me nglamun mulu ah ku cium loh"

Astaga pasti sekarang pipiku semerah tomat

"Apa sih ko, udah gede tauk cium-cium aja"
"Ya habis kamu ngelamun mulu. Lagi ada masalah di kampus?"
"No problem. Trus lanjutin ko gimana ?"
"Gimana apanya sih, kamu itu dimintain saran malah nanya balik gimana"
"Eh maaf tadi ga konsen abisnya laper hehe", ku mencoba untuk tersenyum meskipun aku tau ko Jams meragukan senyumku
"Yaudah deh bahas ini di rumah aja nanti, aku panggil waitersnya dulu kok lama banget"

Author POV

Akhirnya merekapun menghabiskan pesanan mereka dan pulang. Tak ada yang berbicara sepatah katapun, semenjak mereka membayar makanan, menuju parkiran mobil hingga di dalam mobil pun tak ada yang memulai pembicaraan.
Carla sibuk dengan pikirannya membayangkan apa dan siapa yang akan disebutkan oleh kokonya nanti saat di rumah.
Sedangkan Jams sibuk memikirkan ada apa dengan adiknya itu, sedari tadi hanya diam dan melamun. Padahal Jams tau sekali Carla suka dengan pemandangan malam saat berkendara, karena Carla bilang dia bisa melihat bintang berjalan.

I love My CousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang