Hukuman Untuk Kamu (She)

190 8 2
                                    

Prilly P.O.V

aku tidak tahu kemana kak Ali membawaku yang pasti saat ini aku berada di sebuah gedung tua, banyak debu dan terlihat sangat berantakan. Kak Ali mendorongku hingga terjatuh ke lantai yang penuh debu.

"Auh.."lirihku saat itu

Aku meringis kesakitan, aku tidak tau apa yang akan di lakukannya padaku. Mengapa aku di sakiti? Aku sendiri tidak mengerti mengapa semuanya menjadi seperti ini. Padahal aku berusaha untuk melakukan yang terbaik.

"Lo, tidak akan pernah bisa bebas dari gue! Lo tau kenapa? Huh!! Lo cuma gadis pembuat masalah di hidup gue!! Dan gue akan kasih pelajaran berharga dalam hidup lo!"ucapnya membentakku.

"Tapi apa salahku kak? Aku tidak pernah membuat kesalahan apapun."balasku

"Berisik!! Lo kira lo bisa lari dari gue, walaupun seribu alasan yang lo katakan ke gue!! Hah!!"sentaknya lagi

Aku hanya bisa menangis, bagaimana kalau Papa tau kalau aku tidak masuk sekolah hari ini? Batin ku terus memikirkan papa

" Lo bakalan gue kurung disini, gue gak akan kasih lo kesempatan untuk kabur, atau gue bakalan ngirim preman buat kasih pelajaran buat lo!!" Ucapnya berlalu dari gedung ini dan mengunci pintu gudang. Ya ini gudang banyak tumpukan kardus dan beberapa barang lainnya.

Rasa takut melanda dalam pikiranku, mengapa begini? Dan sampai kapan? Andai aku tidak pernah menyetujui Papa untuk sekolah di Jakarta, mungkin aku sekarang sedang bersama sahabatku. Bukan seperti sekarang di siksa Kakak senior di dalam gudang yang sangat menyeramkan. Andai saja aku bisa meminta bantuan pada yang lain pasti akan aku lakukan.

Ali P.O.V

Hari ini akan jadi hari panjang buat gadis itu, aku tau dan sadar jika aku sangat keterlaluan padanya. Hanya karena aku di permalukan aku melakukan hal yang tidak sepantasnya ia dapatkan. Tapi biarlah, biar gadis itu tau dimana posisi Ia di sekolah ini. Aku memulai mata pelajaran pertama di hari ini. Namun pikiranku berfokus pada gadis itu. Bagaimana jika Ia takut atau dia terkena penyakit sesuatu karena sesak atau apalah. Arghh!! Ngapain juga aku mikirin dia. Dia pantas dapat semua itu.

Prilly P.O.V

Aduh, kenapa di sini sih. Gimana kalau papa tau? Bisa-bisa Papa bakalan marah besar sama aku. Gimana caranya keluar dari tempat ini. Ayo Prill mikir, jangan tulalit dan bodoh disaat mendesak. Pikir prill, pikir. Selang beberapa menit kemudian aku baru menemukan ide bagus. Ku ambil ponsel di saku bajuku. Dan mencari nama rika di kontak ponsel. Nah ketemu dan aku langsung men dial nomor Rika.

Telepon pun tersambung
"Hallo Prill, lo dimana? Kenapa lo gak masuk?"tanya Rika secara beruntun dan berbisik. Aku tau saat ini pasti dia sedang di dalam kelas.

"Aku di gudang, kak ali mengunci ku di gudang. Aku mohon Rik keluarin aku dari sini."jawabku membuat Rika sedikit berteriak. Dan aku dengar dia mengatakan alasan kalau dia mendengar namanya di panggil. Aneh tapi tidak apalah. Dari pada ketahuan.

"Gue sebentar lagi kesana. Lo tunggu dan jangan berbuat apa-apa. Lo ngertikan?" Balas Rika dan membuatku sedikit lega.

Rika memutuskan sambungan telepon dan aku segera berjalan mencari celah dimana aku bisa keluar dari tempat ini.

Ali P.O.V

Jam istirahat berbunyi aku langsung melangkahkan kakiku keluar kelas. Namun syisil menghalangi jalanku.

"Li, mau kemana? Kok buru-buru."tanyanya

"Bukan urusan lo. Syil mending lo gak usah ngurusin gue. Lo dah mempermalukan gue dan sekarang lo datang seperti tidak ada masalah sama sekali. Mending kita Putus!!" Ucapku berlalu dari hadapan syisil.

"Ali!!" Teriak syisil namun aku tidak memperdulikannya.

Sesampainya aku di depan gudang aku melihat kalau Prilly dan sahabatnya baru saja keluar dari jendela gudang yang sangat tinggi. Aku bersembunyi melihat gerak gerik mereka. Prilly berjalan di belakang rika. Tepat di hadapanku. Aku membungkam mulut prilly dan menyuruhnya untuk diam. Aku membawanya ke grobak sampah yang cukup besar sambil menutup mulutnya. Aku mendengar sahabatnya memanggil namanya. Namun dengan caraku aku memerintahkan untuk diam.

"Kak, aku tidak bisa bernafas"ucap prilly. Aku membuka bungkaman tanganku dan membiarkan dia menghirup udara segar sebanyak mungkin.

Setelah sahabatnya pergi, aku membawanya keluar.

"Gue dah bilang sama lo, kalau lo kabur gue bakalan kasih hukuman buat lo dan sekarang tunggu gue akan bawain preman preman yang sedang kelaparan"ucapku dan langsung berdiri. Namun gadis itu manarik tanganku.

"Kak, Maafkan aku. Aku janji gak akan buat kesalahan lagi. Aku mohon kak." Ucapnya

"Gue udah ngasih lo kesempatan dan lo tidak mempergunakan dengan baik, Dan gue." Aku tau ini gak adil buat gadis ini. Tapi kenapa aku harus melampiaskan amarahku padanya?

" lebih baik lo sekarang pergi dari sini sebelum gue berubah pikiran"ucap ku padanya.

"Kak, kita balik sama aja. Aku gak bakalan biarin kakak disini. Yuk kita balik kesekolah. Tapi kayaknya aku gak akan masuk. Aku dah bolos di jam pertama. Kalau begitu kakak balik ke kelas sana. Kayaknya aku bakalan balik kerumah aja."

Bersambung,,,

Hai readers, gue udah kangen nih muncul di Watty gue dan di daftar bacaan kalian semua. Setelah acara resepsi pernikahan gue yang begitu lama dan sangat melelahkan dan setelah usia pernikahan gue yang ke 7 bulan. Gue bakalan kasih hadiah deh buat kalian buat readers yang setia menunggu ceritaku. Gue bakalan lebih semangat ngelanjut dan membuat inspirasi baru dalam cerita gue. Dan kalian semua harus dan wajib ya baca, vote dan comment.  Dan selamat menanti kelanjutannya.

Love you all

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HE VS SHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang