part 6

447 82 7
                                    

Ini part yang paling panjang loh.. 2100 kata dan part ini bonus untuk kalian yg mau baca ceritaku ini..makasih^^

Maaf untuk typo

***********

Saat ini Jiyeon sedang menunggu Yoongi pulang dari sekolahnya. Dia sangat bosan dan tak tahu mau kemana. Jika pergi dari rumah tanpa memberitahu Yoongi,ia akan sangat marah padanya. Jiyeon tak mau mengambil resiko untuk itu. Tapi dia benar-benar bosan berada dirumah sepanjang hari.

Ini karna Yoongi belum memperbolehkan Jiyeon untuk bersekolah karna alasan psikologinya yang masih sangat tidak baik. Padahal menurut Jiyeon sendiri,ia merasa sangat baik dan tidak ada yang aneh. Bahkan dia terlihat sama seperti Jiyeon yang dulu,walaupun sedikit pendiam saat ini.

Yoongi melakukan ini karna tak mau pisah sekolah dengan Jiyeon. Karna itu dia menyewa seorang guru untuk mengajarkan Jiyeon dirumah atau biasa disebut home schooling. Karna perbedaan umur yang terpaut dua tahun,Yoongi sangat khawatir jika pisah sekolah dengan Jiyeon. Lebih baik Jiyeon menunggu satu tahun untuk sekolah digedung yang sama dengan Yoongi. Yaitu Seol Art High School.

Jiyeon yang tadinya berada diatas sofa berjalan kebelakang melewati dapur dan berhenti di halaman belakang rumah. Ia duduk diayunan kayu sambil menggenggam sebuah buku gambar lengkap dengan pensil dan penghapusnya.

Ia memulai memggambar sesuatu dikertas polos tersebut. Jiyeon memang bercita-cita menjadi seorang pelukis,sama seperti ibunya dulu. Bakat Jiyeon sudah muncul saat dia berumur 7 tahun. Dia bahkan mendapat juara pertama untuk perlombaan sekolahnya.

Orang tua dan Yoongi sangat bangga terhadapnya,bahkan dulu diapartemen mereka membuat ruangan khusus untuk Jiyeon dan juga ibunya untuk melukis. Banyak sekali hasil lukisan mereka disana,namun setelah ibu Jiyeon meninggal semua lukisan itu dibakar oleh Seokjin.

Jiyeon tak tahu alasan mengapa ia membakar semua lukisan itu. Apa mungkin untuk menghilangkan semua kesedihan dan juga untuk melupakan kematian atas istrinya itu.

"Aku pulang!"seru suara yang sangat tidak asing ditelinga Jiyeon. Yoongi.

Ia segera menghampiri Yoongi yang masih berada didepan pintu dengan berlari kecil. Ia sangat senang dengan kehadiran Yoongi dirumah ini,dengan begini ia punya seorang teman untuk diajak bermain ataupun mengobrol. Jiyeon tersenyum saat Yoongi membalas menatapnya.

"Apa kau bosan menunggu dirumah?"tanyanya untuk kesekian kalinya. Sebenarnya Yoongi sudah tahu apa yang akan dijawab oleh Jiyeon namun dia tetap menanyakannya untuk sekedar basa-basi.

Jiyeon mengangguk,meng'iya'kan pertanyaan Yoongi. Dan laki-laki itu hanya tersenyum lalu mengacak-acak pelan rambut Jiyeon.

"Maaf ya. Kau bisa menunggu sedikit lagi,kan?"katanya sambil menarik Jiyeon kearah ruang tamu. Jiyeon mengangguk dengan senyum tipisnya.

"Kemarilah. Duduk dipangkuanku" ditariknya Jiyeon dan duduk dipangkuan Yoongi menghadap kearahnya.

Yoongi memeluk erat pinggang Jiyeon dan dihirupnya aroma strawberry milik Jiyeon yang membuat Yoongi menjadi tenang dan juga nyaman. Hal yang sama juga dirasakan Jiyeon,ia juga menepuk pelan punggung milik Yoongi agar membuatnya menjadi tenang.

Hal seperti inilah yang diinginkan Jiyeon. Saat Yoongi menjadi kakak yang dulu sering menemaninya bermain dengan sabarnya dan senyum yang tak pernah luntur dari wajahnya. Jiyeon benar-benar tidak ingin Yoongi kembali jadi seorang Monster yang patut ia takuti.

Monster [M.Y.G] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang