1

7.6K 458 9
                                    

"Tae !" teriak Jimin kepada Taehyung. "Apa maksudmu melakukanini padaku huh ? Kau tau aku sudah lama menyukai Jungkook, tapi kau ?"
"Hentikan hyung. Aku sudah pernah mengatakan padamu tentang ini. Kau bilang kau menyukaiku, tapi apa ? Di saat aku membuka hatiku untukmu, kau sudah bersama Yoongi hyung. Aku tidak mau merusak kebahagiaan Yoongi hyung juga. Dan sekarang Tae hyung sudah membuatku mencintainya. Bahkan sebelum kau menyatakan cintamu. Aku sudah mencintai Tae hyung."
"Jungkook kau ?" tergagap Taehyung.
"Iya hyung. Aku mencintaimu."
"Kalian benar-benar ." geram Jimin
"Jimin ! Berhentilah seperti ini. Apa salahnya Jungkook mrncintaiku ? Aku juga mencintainya. Lagian kau sudah punya Yoongi hyung ! Jaga perasaannya. Kau-"
"Jangan menceramahiku Tae, aku tidak peduli dengan itu-"

Praanggg

Suara tempat sampah yang guling. Membuat Jimin, Jungkook, Taehyung melarikan pandagannya ke arah asal suara. Betapa terkejutnya Jimin melihat siapa yg berdiri di sana hendak pergi tapi menyenggol tempat sampah

"Y-yoon,, Yoongi hyung !!"
"Maaf." suara Yoongi bergetar dan hanya kata itu yang bisa ia keluarkan.

Jimin berdiam, berbeda dengan Jungkook dan Taehyung yang mencoba bicara tapi suara mereka hanya sampai di ujung tenggorokan. Karena pada dasarnya Jungkook dan Taehyung sudah menganggap Yoongi sebagai hyung mereka meskipun mereka hanya bersahabat.

"Aku permisi." setelah itu Yoongi segera lari secepat mungkin dari ke tiga namja yang lebih muda darinya itu. Hati Yoongi mendadak sakit, bagai tertusuk ribuah jarum panas.

Jimin tetap membeku di tempat nya, ia tak bisa berkata-kata.

"Puas kau hyung !!" ucap Jungkook lalu pergi meninggalkan Jimin dan segera menggandeng Taehyung pergi.
,
,
,
,
Pagi ini Taehyung hendak berangkat sekolah, ia menunggu bis di halte. Taehyung tidak bawa mobil karena sedang merasa malas. Taehyung di kagetkan oleh sebuah mobil sport putih yang tidak asing baginya.

"Yoongi hyung !"
"Masuklah Tae, ayo !"
"Tapi hyung-"
"Cepat masuk."
"Baiklah."

Taehyung memasuki mobil putih Yoongi dan segera duduk di sebelah kemudi. Taehyung memperhatikan Yoongi dari atas sampai bawah, ia mengernyit karena ada yang aneh dari Yoongi.

Selama perjalanan mereka hanya terdiam, Taehyung ingin bertanya padaYoongi tapi mulitnya seperti di kunci, lalu setelah itu Taehyung tidak sabar dan membuka mulut.

"Hyung, kenapa kau tidak pakai seragam ? Atau kau bolos ya ?"
"Tidak !"
"Lalu ? Oh ya tentang kemar-"
"Jangan bahas itu."
"Hyung tapi ak-"
"Tidak Tae, jangan katakan apapun. Jangan membela Jimin aku tau kau dan Jungkook tidak bersalah. Jimin yang egois, dan aku yang terlalu percaya diri. Bahkan Jimin tidak menghubungiku setelah kemarin. "
"Apa ? Hyung tapi-" ucapan Taehyung terpotong oleh ucapan Yoongi.
"Aku akan ke amerika bersama Jin hyung."
Taehyung membulatkan matanya "apa ? Kau bercanda kan hyung, lalu bagaimana dengan Jim-"
"Aku tidak memberi tau siapapun. Aku titip ini," Yoongi menyodorkan sebuah amplop "berikan pada Jimin" lanjutnya.
"Ini apa hyung ? Dan bahkan kau tidak pamitan pada yang lain ?"
"Tidak, aku harus berangkat satu jam lagi. Dan sampaikan salamku untuk yang lain. Jin hyung sudah mengurus surat pindah ku."

Taehyung hanya menatap Yoongi nanar "Aku akan merindukanmu hyung !"
"Jangan berlebihan. Turunlah kita sudah sampai."
"Hyung !" ucap Taehyung sambil memeluk Yoongi sebelum turun "Kabari aku kalau kau sudah sampai."
"Tenang saja." ucap Yoongi melepas pelukannya. "Aku juga pasti akan merindukan kalian."

Please Promise My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang