3

3.5K 304 2
                                    

Yoongi sedang bermanja-manja dengan selimut dan boneka kumamon kesayangannya. Ia merasa aneh. Tidak ! Bukan aneh dengan dirinya, tapi aneh dengan Jimin. Ia heran kenapa Jimin bersikap srperti itu, dan bodohnya kenapa Yoongi juga harus sewot.

"Bodoh, kalau Jimin biasa saja, harusnya aku lebih biasa." gumam Yoongi.

Yoongi merasa lapar, ia keluar kamar dan mendapati Jin berada di dapur. Yoongi tidak tau kalau hyung nya sudah krmbali dari Daegu, jadi ia pikir, Jin masih belum pulang.

"Hyung !"
"Uh ? Yoongi !" ucap Jin sambil tersenyum pada dongsaengnya,
"Kau kapan pulang ? Aku tidak tau kalau kau sudah di rumah."
"Aku sampai tadi pagi, ku pikir kau masih tidur jadi aku tidak memberitau mu."
"Hmm"
"Kau pasti lapar. Makanlah, aku sudah masak."
"Ah, hyung selalu mengerti aku."

Yoongi sedang makan bersama Jin, Jin memang pintar masak. Yoongi sedang sedikit berfikir, kalau rumahnya terlalu jauh dari kampusnya. Ia berfikir ingin tinggal di apartement saja.

"Hyung ! Eum, aku ingin mengatakan sesuatu."
"Hmm ? Apa ?"
"Ku fikir jarak dari rumah ke kampus terlalu jauh. Bagaimana kalau aku tinggal di apartement !"
"Apartement ?"
"Iya, ya itupun kalau boleh."
"Baiklah. Besok akan ku urus semuaya."
"Benarkah ? Ah hyung gomawo."
"Iya ! Tapi jangan menyalahgunakan fasilitas mu."
"Iya, aku tau."

.
.
.
.
.
.
.
Hari ini Yoongi pindah ke apartement yang di belikan Jin, apartement nya lumayan dekat dengan kampusnya, jadi ia tidak perlu bawa mobil. Apartement Yoongi sudah di isi berbagai perabotan dan fasilitas yang lengkap, hanya ada 2 kamar tapi cukup luas dan dua lantai, jadi sangat nyaman.

"Hhhhh,, aku lelah."

Yoongi berbaring di ranjang nya, ia memejamkan matanya karena terasa lelah habis membersihkan apartementnya. Sebenarnya tidak sendirian tadi, karena Jungkook dan Taehyung membantu, karena apartement Jungkook dan Taehyung sebelahan dengan apartement Yoongi, meskipun sudah bersih-bersih bertiga tetap saja capek.

"Keman Jungkook dan Taehyung ! Mereka kan belum makan." ucap Yoongi bermonolog. Lalu Yoongi berjalan keluar kamar dan mendapati Jungkook yang tidur di sofa, dan Taehyung yang tidur di karpet tebal berbulu dengan baju tanpa lengan.

"Mereka tidur, pasti lelah. Ah aku harus ke supermarket mereka kan belum makan."

Yoongi segera mandi dan bergati baju, ia berjalan menuju supermarket yang terletak dua blok dari apartementnya, jadi Yoongi hanya perlu jalan kaki.

Yoongi keluar dari supermarket membawa beberapa kantong yang berisi bahan masakan, ia berjalan santai tapi sebuah suara mengganggu pendengarannya. Ia mendengar suara rintihan seseorang di dalam sebuah gang sepi dan sedikit gelap, karena keadaan sudah malam. Yoongi merasa sedikit mengenali suara orang itu, tapi tidak begitu jelas. Yoongi tidak berfikir panjang, tapi langsung masuk ke dalam gang tersebut. Dari kejauhan Yoongi melihat seorang pemuda meringkuk dengan memegangi perutnya. Yoongi semakin mendekat, jantung Yoongi terasa akan copot ketika melihat rambut pemuda itu berwarna coklat terang.

Orang itu seperti merasa ada yang mendekat, lalu menengok ke arah Yoongi, betapa terkejutnya Yoongi melihat siapa yang terkapar penuh luka lebam dan darah di ujung bibirnya itu.

"Jimin !" pekik Yoongi, lalu berlari menuju Jimin.
"H-hyung."
"Kau kenapa ? Apa yang terjadi ? Siapa yang melakukan ini ?"
"Uhk,, aku tidak apa-apa." ucap Jimin sambil tersenyum sedikit getir menahan sakit.
"Bodoh !" umpat Yoongi, "kau seperti ini dan bilang kau tidak apa-apa ? Kau fikir aku bodoh sepertimu ?"
"Aku tidak apa-apa hyung !" Jimin terbatuk dan darah di ujung bibirnya sedikit keluar.

Yoongi merasa ngilu melihat Jimin seperti ini, Yoongi masih mencintai Jimin, tentu aja ia khawatir. Tak terasa air mata keluar dari sudut mata Yoongi.

Please Promise My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang