Kesunyian Di Lupakan Malam

Diksi

Tersayang

sudah memulai subuh, wajah-wajah itu nampak serupa bulan yang bulat jatuh seperti tetesan liur, lantai-lantai basah
sarung bantal menguap menyelimuti mimpi yang kering, seperti kerontang menduduki hujan di siang yang berlubang
saat bulan menggendong waktu sebelum kelopak membuka hari esok

Hujan

kanal-kanal itu kerontang menunggangi  kemarau, hujan terlalu telat turun sebelum bulan bulat
serupa tinta, hujan kental seperti santan
bungkus rokok basah kau tumpahi, persis busa shampo
dan hujan dengan sungai pada kanalnya; sama-sama menikam ubun-ubun

Apa Saja Jadi Puisi

pun seperti pita putih di kaki garuda, bukan hanya berikan jantung
juga membelah dada
masih terlalu banyak yang harus kita penggal
pada kertas, walau kertas tipis setipis silet yang tajam meruncing pensil
lalu memenggal
seperti saat malaikat kiri dan kanan menjadi judul
serupa air mata yang tak tahu kapan di kenal

ADB

(Ini tanggal berapa bulan berapa) kalau tahun saya kenal "16" >