AKU DAN SETETES YANG TURUN

14 0 0
                                    


Gelap mulai mengurai cahaya pada ufuk barat
Tukan koran telat tiba, sesekali sepedanya berdering
Melempar koran pada malam hari dari dalam keranjang sepeda onta
Sedang aku menikmati segelas arak di loten, berada pada ketenangan!
Perlahan-lahan meneguknya
Tak perduli hujan melebur koran di halaman, larut bersama bunga pekarangan
Ah... perdulikah? "Ia pun terburu-buru membagikannya, tak membaca korannya sendiri"
Lalu aku teguk lagi arak di gelas, bersandar di kursi goyan yang dibuat dari rotan, di loten ini
Menikmati!

Kesunyian Di Lupakan MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang