"The story is begining"
******
Sungguh kesialan apa yang harus dialami oleh Atha saat ini, baru saja kakinya menginjak Roma. Sudah harus berlari-lari layaknya seorang pelari marathon. Mengejar orang asing yang tiba-tiba membawa kabur kopernya.
Pria yang membawa koper milik Atha terus saja berlari, tidak memperdulikan teriakan Atha yang terus memanggilnya.
Arghh! Rasanya Atha ingin mengumpat kesal sekarang, hal seperti ini terjadi padanya namun tidak ada satu orang pun yang berniat untuk menyelamatkannya. Apa karena dia bukan orang yang berasal dari negara itu. Tapi alasan seperti itu tidak mungkin di jadikan alasan kan.
Apalagi ini masih di kawasan bandara, tapi seolah para penjaga tidak ada di sana. Semuanya menghilang atau lebih tepatnya sengaja tidak ada petugas yang berjaga di sana.
Oh Tuhan! Tolong bantu Atha.
Pria itu masuk ke dalam gang semakin dalam dan semakin sempit saja, Atha tidak tahu tempatnya sekarang. Yang ada di dalam benaknya adalah bagaimana nanti jika barang-barangnya hilang. Di dalam koper banyak benda berharga salah satunya kalung yang sangat langka, Demi mendapatkan benda itu dia harus menguras seluruh tabungan miliknya.
Pastinya dia akan menangis darah jika kehilangan benda seharga lima puluh ribu dollar. Bisa di bayangkan bukan jika di rupiah kan kalung yang di beli Atha setara dengan mobil mewah sekelas Ferrari.Jika ibunya tahu dia membeli kalung dengan harga mobil mewah sudah pasti Atha akan di gantung hidup-hidup oleh ibunya.
Atha seperti singa kelaparan yang benar benar fokus untuk menerjang dan menangkap. Memakan hidup hidup serta tak menyisaka sedikitpun.
Dia sangat sial, pria yang membawa kopernya kini masuk ke dalam sebuah bangunan tua. Dengan nafas yang terengah-engah Atha memberanikan diri untuk masuk jauh ke dalam.Langkah kecilnya membawa dia ke sebuah rumah tua yang mungkin sudah berumur puluhan tahun. Dia tak menyangka ada rumah dengan gaya arsitektur lama masih bertahan di kota Roma yang sangat modern ini.
Atha membuka pintu besar berwarna putih di depannya, dengan sangat perlahan. Sepertinya rumah tua yang akan dia masuki tidak berpenghuni, terlihat dari cat yang mengelupas dan juga daun-daun kering berserakan tidak terurus.
Atha kini sudah berada di dalam, dan benar perkiraannya. Tidak ada satu perabotan pun di sana, hanya ada ruangan luas yang begitu kotor.
"Wah! Wah Siapa ini? ada seorang wanita muda bisa sampai masuk ketempat ini?" suara bass pria membuat Atha menoleh ke arah samping kanan.
Disana berdiri seorang pria dengan pakaian berwarna hitam, khas seperti seorang penjahat.
"Siapa kau?" tanya Atha dingin.
"Justru aku yang harusnya bertanya siapa dirimu, bagaimana kau bisa tahu tempat ini, young lady" balasnya santai.
Dia lalu berjalan ke arah Atha berada, pandangan Atha tidak pernah lepas sedikitpun dari pria itu. Seperti tengah mengamati lawan yang ada di hadapannya.
Sang pria pun menaikan satu alisnya, karena dia melihat ekspresi wajah Atha yang tidak sedikitpun memperlihatkan wajah ketakutan. Justru sebaliknya, Atha malah memperlihatkan wajah garang.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TARGET
Action[COMPLETE] [WARNING! MENGANDUNG UNSUR DEWASA] "Mulai saat ini kau tinggal disini, untuk pakaian dan kebutuhan lainya tak perlu kau risaukan. Karena akan ada pembantu yang ku pekerjakan disini, tak ada ponsel dan telpon di dalam rumah. Komunikasi san...