#4

638 116 22
                                    



Keadaan kembali awkward, gue pura-pura merhatiin kamar Luke, dan kak Luke pura-pura mengambil gitarnya.

Sama seperti hari-hari sebelumnya keadaan dimobil sangat hening, hanya terdengar suara radio prambors yang sedang mencari tas hilang._.

ditengah-tengah perjalanan kak Luke menghentikan mobilnya dia menyuruh gue membuka kaca dan memberi uang Rp10.000. gue kira gue bakal diturunin terus disuruh naik ojek, ternyata dia menyuruh gue membuka kaca dan memberi uang 10.000 untuk beli tahu bulat.

"Pedes gak ka?" tanya gue.

"Sedeng aja." Ujar kak Luke kepada mas-mas tahu bulat. Akhirnya tahu bulat nya datang.

"Nih ambil." Kata Kak Luke sambil menyodorkan tahu bulat tersebut ke gue, lalu gue pun mengambilnya.

Ini kali pertama gue makan tahu bulat, sebenernya mama gue ngelarang gue beli tahu bulat karena takut mengandung borax. Tapi setelah gue coba ternyata enak juga, tidak sampai 5 menit tahu bulat tersebut sudah habis kita makan.

Tiba di rumah. "makasih ya kak udah nganterin." Bahagia banget coy.

"Iya, tiap hari juga gapapa kalo lo mau." Jawab kak Luke yang bikin gue baper.

Dia menahanku saat aku mau membuka pintu, aku menoleh ke arahnya lalu dia tersenyum sambil mengacak-acak rambut ku, lalu mengecup punggung tangan ku.

Mampus lo Hail ga bisa tidur.

Aku turun dari mobilnya, dengan senyum yang lebar.

07.00 PM

Luke: lagi ngapainn?

Hailey: ngerjain pr, kakak?

Luke: nonton tv, besok pulang bareng lagi ya.

Hailey: oke oke.

Setelah SMS-an sama Kak Luke gue jadi males ngelanjutin PR. Gue teriak-teriak sendiri di kamar.

Tok-tok seseorang mengetok kamar gue.

"Kamu kenapa teriak-teriak?" Tanya Mama dengan muka heran.

"Sini-sini ma, aku mau ceritaa." Gue memang biasa curhat sama mama gue. Lalu gue mulai bercerita ke mama. Dan berakhir dengan gue dan mama ketiduran di kamar gue.

----di sekolah----

Sesampainya aku di sekolah aku langsung masuk ke kelas dan menemukan tas Shawn di kursinya, aku menaruh tas ku di sebelahnya dan keluar untuk mencari Shawn. Setelah berputar-putar di sekitar sekolah. Aku pun melihatnya sedang bermain gitar sendirian di taman.

"Shawn!" aku memanggil Shawn sambil menepuk bahunya.

"Apaan? Lu mah ganggu aja." Jawab Shawn.

"Gue udah lumayan bisa main gitar." Kata gue dengan bangga.

"Halah, gak percaya gue." Ujar Shawn seolah meremehkan ku.

"sini-sini gitarnya." Jawab ku sambil merebut gitar tersebut dari tangan Shawn.

Aku pun memainkan beberapa lagu yang sudah diajarkan Kak Luke kemarin.

"Lah kok lo bisa mendadak bisa gini?" Tanya Shawn kebingungan.

"Bisalah, gue diajarin Kak Luke kemaren." Jawab gue dengan tampang sombong.

"Denger-denger lo lagi deket ya sama si Lukman-Lukman itu?" Tanya Shawn sambil ketawa-ketawa.

"Apaansih namanya Luke bukan Lukman." Jawab gue pura-pura kesal.

"Yaudah sama aja, lo lagi deket sama Luke?" Tanya Shawn sambil memainkan gitarnya.

"Gatau, keknya sih gue suka sama dia hehehehe. Menurut lo gimana?" Tanya gue.

"Gila lo serius? Luke mana mau sama anak bau kencur kek lo." Ujar Shawn.

"Ishh lo mah gitu, siapa tau aja dia suka sama gue, dia ngajak gue pulang bareng nanti." Jawab gue membela diri.

"Iya dah iya serah lo." Kata Shawn.

Setelah pelajaran usai aku turun ke bawah bersiap menemui Kak Luke untuk pulang.

Aku melihat Kak Luke dengan orang lain, beberapa detik kemudian aku baru ingat kalo yang bersama Kak Luke itu adalah Kak Barbara.

Ya, Kak Luke merangkul Kak Barbara lalu mengacak-acak rambutnya, Kak Barbara membalas nya dengan mengacak-acak rambut Kak Luke. Mereka berdua masuk ke mobil kak Luke dan pergi meninggalkan sekolah.

Air mata gue tak tertahan lagi, gue lari ke kamar mandi sambil menutup muka. Gue menabrak seseorang dan ternyata itu Shawn, gue kira dia udah pulang dari tadi. Sontak Shawn langsung memeluk gue, tanpa menanyakan apa yang terjadi.

Shawn mengajak gue pulang dan masuk ke mobilnya, di mobil Shawn gue lepasin tangisan gue yang super kenceng, gue ceritain semuanya ke Shawn.

Gue udah anggep Shawn sahabat, dia satu-satunya teman gue disekolah, dia satu-satunya orang yang sabar banget dengerin curhat gue selain mama, dia juga selalu terbuka sama gue, walaupun dia ganteng banyak yang suka dia selalu prioritasin gue, walaupun dia suka meperin upil di tangan gue, tapi gue sayaaaaanggg banget sama dia, dia adalah sahabat yang paling gue sayang deh pokoknya hehehe.


Sehari publish 2 chapter gapapa lah ya, mumpung lagi mood.

Btw, vomments;)

Heartbreak Guy [lrh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang