#9

536 86 15
                                    

10 menit kemudian gue sampe rumah.

"Kok lama?" Tanya Mama saat gue membuka pintu, belum juga masuk baru buka pintu udah ditanyain.

"Itu... Tadi ketemu temen." Jawab gue lalu menyerahkan belanjaan nya, dan mengambil beberapa jajanan yang tadi gue beli.

Gue lari keatas, menuju kamar gue lalu membanting pintu.

Gue mengambil buku pelajaran fiska karena besok gue ada ujian.

Seketika gue jadi males belajar, gue jadi inget kejadian di Excelso padahal pas di mobil gue udah lupa.

Gue berusaha lupain dan kembali fokus belajar, tetapi tidak bisa.

Susah emang ya ngelupain Luke hehee, gue nyalain lagu Don't Stop karena biasanya lagu ini bikin gue joget-joget sendiri dan buat gue lupa sama masalah gue.

Tapi kali ini lagu nya gak manjur bikin gue lupa, tambah inget malahan.

Gue baru sadar kalo Don't Stop itu lagunya 5SOS which is band favorit nya Lukman.

Yaelah susah banget sih lupain nya padahal tadi udah lupa.

"SHAWN" Teriak gue tiba-tiba.

Iya Shawn yang bikin gue lupa sama Kak Luke.

Gue Skype-an aja kali ya sama dia.

30 menit kemudian gue masih tetep Skype sama Shawn, sebenernya gak ada hal yang diomongin sih.

Gue cuma nyuruh dia liatin gue belajar, jadi ya dia kek cuma mampang di laptop gue gitu sambil sesekali kita ngobrol.

Tapi anehnya gue jadi lupa sama yang tadi.

Sekitar 20 menit kemudian gue selesai belajar.

"Dah Shawn gue udah selesai belajar lo boleh matiin." Ujar gue sambil membereskan buku-buku.

"Iya-iya, jadi gue cuma disuruh liatin lo belajar." Jawab Shawn dengan muka memelas.

"hehe dah ya tidur sana lo." Ucap gue.

"Yaudah lo juga tidur, jangan sedih-sedih lagi ya." Ujar Shawn lalu melambaikan tangan ke gue.

"kalo ada lo mah gue gak bakal sedih hahaha, yaudah ya daaaah." Ujar gue lalu gue mematikan laptop dan tidur.

-------sekolah-------

"Anak-anak kelas kita butuh 1 orang lagi untuk jadi perwakilan calon OSIS, mungkin salah satu dari kalian ada yang berminat." Ujar Bu Samantha kepada kami.

"Bu! Saya mau ngusulin Hailey buat jadi perwakilan kelas kita." Ujar Shawn sambil berdiri, gue nginjek-nginjek kaki Shawn dari kolong meja yang membuat Shawn kesakitan dan ditertawai seisi kelas.

"Alasan nya apa?" Tanya Bu Samantha lalu mendekat kea rah kami.

"Karena dia itu pinter, percaya diri, gampang bergaul sama orang, ramah, gak pernah ngelanggar aturan gitu bu hehe." Jawab Shawn lalu seketika seluruh kelas menatap gue.

"Iya Bu Hailey ajaa!!" Kata anak-anak.

"Gimana Hailey? Kamu mau kan?" Tanya Bu Samantha.

"Yaudah deh saya mau." Jawab gue walau dengan sedikit terpaksa.

Selama pelajaran gue marah-marahin Shawn atas kelakuan nya tadi.

"Udah lah lo jalannin dulu aja, pilihan gue bakal tepat kok hahaha." Ujar Shawn lalu tertawa kecil.

Di menit-menit terakhir pulang sekolah, gue udah kesenengan gak sabar pulang.

"Pengumuman untuk kelas 10 yang sudah ditunjuk menjadi perwakilan OSIS harap turun ke bawah." Ujar Aliando, ketua OSIS di SMA ini melalui speaker kelas.

Shawn menatap gue dengan wajah kegirangan, dan gue membalasnya dengan wajah yang tidak bersemangat.

Gue turun bersama Nash dan Selena, mereka juga salah satu perwakilan dari kelas gue.

Di bawah keadaannya sudah mulai ramai dan kami bertiga duduk di salah satu kursi paling belakang.

Terlihat di depan ada Kak Aliando, Kak Prilly, dan Kak Barbara yang sedang memberikan penjelasan.

Gue sebenernya gak peduli mereka ngomong apa, jadi ya gue, sele sama nash ngobrol aja dibelakang.

"ehem" Ujar seseorang di belakang kita, gue yang salah denger apa gimana ya kok kayaknya familiar gitu yha, hm.

Makasih yaa udah nyempetin baca, jangan lupa vomment ;)

Heartbreak Guy [lrh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang