BAB 6 : Mungkin Hanya Kebetulan (Bagian 2)

5.6K 328 5
                                    

AUTHOR POV

Perjalanan LA-Swiss memang cukup melelahkan bagi Melvin dan Megan. Diusianya yang tak bisa dibilang muda lagi mereka sudah harus mengurusi perusahaan mereka yang berada di Los Angles. LA-Swiss sering mereka lalui bersama, walaupun sebenarnya mereka memiliki anak tetapi mereka tetap ingin mengurus perusahaan pertama mereka sendiri.


"Berapa menit lagi kita sampai di rumah?. Sudah beberapa hari ini aku merindukan masakan dari Lea." Kata Megan sambil menaruh kepalanya di pundak suaminya.

"Ayolah sayang, ketika di LA kau juga memasak makanan yang sama dengan yang ada dirumah bukan?"

"Aku tahu sayang, tapi tetap saja rasanya berbeda dengan masakan Lea. Ya walaupun sebenarnya masakanku tak kalah enak dari Lea."

"Kau ini." Ujar Melvin sambil mencubit lengan istrinya dengan sayang. Megan hanya tertawa renyah setelah mendapatkan sebuah cubitan di lengannya.

Mereka berdua saling bercakap-cakap disepanjang perjalanan, tak jarang lelucon kecil membuat mereka saling menertawakan satu sama lain. Mobil Audi Lemans Concept yang mereka tumpangi semakin lama menuju ke sebuah gerbang besar yang menulang tinggi.

Senyum Megan semakin melebar ketika pintu gerbang sudah terbuka, dilihatnya bunga mawar yang berada di taman kecil yang tampak berwarna merah merekah. Ingin rasanya ia segera turun dan menemui tanaman-tanamannya yang sudah sekali jarang ia rawat dengan tangannya sendiri.

Mobil berhenti tepat di depan pintu utama, seorang pelayan rumah membukakan pintu mobil. Melvin dan Megan turun, tak lupa memberikan senyuman sebagai ucapan terima kasihnya kepada pelayan.

Dibukakannya pintu utama dan seorang laki-laki paruh baya sudah berada di tengah jalan menyambut mereka berdua. Senyumnya merekah ketika melihat Melvin dan Megan secara bergantian.

"Selamat datang kembali Tuan dan Nyonya. Bagaimana perjalanan anda kali ini?"

"Terima Kasih Carl. Perjalanan kami kali ini sangat melelahkan, dan sepertinya Megan sudah kelaparan dan ingin segera merasakan masakan dari Lea."

"Melvin!" Sahut Megan sambil mencubit pinggang suaminya. Suaminya hanya tersenyum dan menaik turunkan kedua alisnya untuk menggoda istrinya. Megan hanya bisa tersipu malu karena ulah Melvin suaminya.

"Tentu tuan, makanan juga sudah siap di dalam. Dan ada anggota baru yang akan menemui anda secara perdana untuk kali ini tuan."

"Baiklah aku dan Megan akan menemuinya. Antarkan kami Carl."

"Baik tuan."

Melvin dan Megan mengikuti Carlos menuju ke dalam rumah. Dan beberapa pelayan mulai mengambil koper yang ada di bagasi dan membawanya ke dalam kamar.

Perasaan hangat mejalar di seluruh penjuru ruang makan, Melvin dan Megan juga merasakan sesuatu yang jarang sekali ia rasakan. Sebuah suasana kekeluargaan yang ingin mereka rasakan disuatu hari. Dan hari ini menjadi hari dimana keinginan besar mereka terkabulkan.

Didekat meja makan semua pelayan sudah berkumpul menjadi satu, termasuk dengan anggota baru yang dikatakan oleh Carlos. Megan merasa bahwa perempuan itu tampak berbeda dengan yang lainnya, matanya selalu tertuju kepada perempuan itu. Tak hanya Megan saja, Melvinpun juga tak luput memandangnya.

"Apa perempuan manis itu yang kau maksud Carl?" Bisik Megan kepada Carlos. Mata Carlos ikut tertuju kepada seseorang yang tengah dipandang Nyonya besarnya itu.

"Benar nyonya, dia orangnya. Saya rasa dia juga yang mampu membuat suasana yang berbeda ini." Jawab Carlos dengan sopan. Megan langsung tersenyum, dilihatnya suaminya yang tengah mengapit lengannya. Suaminya ternyata juga tersenyum melihatnya.

EmergencyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang