Ran Girl

5.7K 163 19
                                    

Follow ig: nur.faizah25

Ran: Wah cantiknya.
Sera: Sakura mekar sempurna! Ternyata benar kata Conan untuk memilih jalan ini!
Conan: Soalnya kemarin waktu lewat sama Genta dan yang lain, aku lihat di sini cantik sekali, jadi...
Ran: Hihi. Melihat sakura jadi membuatku teringat kejadian waktu pertama kali bertemu Shinichi. Pasti Shinichi nggak tahu. Tapi, waktu itu aku sangat... membencinya.

*13 tahun yang lalu*

Saat Ran dan Shinichi masih kecil.

Eri sebagai ibu Ran, Kogoro Mouri sebagai ayah Ran.

Eri: Suamiku, kamu lihat papan nama sekolah bermain Ran?
Kogoro: Oh, kalau itu ada di meja dapur.
Eri: Itu papan nama kelompok tulip tahun lalu!
Ran: Mulai hari ini Ran masuk kelompok sakura!

Eri: Karena mau kupasangkan ketika mengantar Ran nanti, jadi kutaruh di atas kotak sandal. Kamu nggak lihat?
Kogoro: Iya sih, waktu tadi mau mengambil pengait sepatu di atas kotak sandal, rasanya memang ada sesuatu yang jatuh (Sambil memakai sepatu).

Kraak (bunyi benda yang terinjak).

Ternyata papan nama Ran terinjak sepatu ayahnya.

Kogoro: Ah... aaargh!!? Gawat... terinjak!!

*kelompok sakura: Ran Mouri*

Ran: Eeh!?
Eri: Nggak mungkin!! Hancur, dong!?
Kogoro: Maaf... tapi, pasti masih bisa diselamatkan pakai lem.

Eri: Kurasa ini nggak mungkin bisa disambung lagi, deh.
Kogoro: Ya, ya, sudah hari ini aku dinas kantor, jadi...
Eri: Ah, tung...

Blam (suara pintu tertutup).

Eri: Dasar! Kita hanya bisa minta guru sekolah bermain untuk menyiapkan yang baru.
Ran: Lalu selama itu gimana?
Eri: Tenang saja! Ibu akan membuatkan papan nama pengganti. Bisa tolong ambilkan kertas warna dan karton?
Ran: Baik!

Di sisi lain

(Menyerahlah. Anak itu nggak akan kembali).
(Pokoknya tidak!!)
(Kalau begitu, katakan apa yang sebaiknya kulakukan?).
(Mengulang lagi! Dengan begitu kali ini pasti akan berjalan lancar... karena nggak ada batas waktu untuk mengulang kembali...).

FYI: Kalimat dalam kurung itu, kalimat yang diucapkan dalam hati atau batin.

Di tempat lain

Yukiko sebagai ibu Shinichi, Yusaku Kudo sebagai ayah Shinichi.

*Yusaku Kudo, acara pembagian tanda tangan untuk memperingati diterbitkannya "Keberadaan Sang Mayat".

Fans wanita: Aku sangat terharu, pak Kudo! "Karena nggak ada batas waktu untuk mengulang kembali...". Membuatku merinding karena seolah-olah itu ditujukan untuk diriku!
Yusaku: Wah, terima kasih... kalau nggak salah, kamu juga datang di acara pembagian tanda tangan sebelumnya di Hokkaido.
Fans wanita: Anda masih ingat!? Terima kasih!!

Yusaku melihat fansnya membawa sebuah payung.

Yusaku: Lalu, apa saljunya berganti jadi hujan?
Fans wanita: Ah, nggak. Ink kebiasaan lama.

Tlulut tlulut (bunyi handphone Yusaku)

Yusaku: Maaf sebentar...

Via telephon

Yusaku: Ah, Yukiko... eh? Papan nama sekolah bermain Shinichi?
Yukiko: Iya, yang bentuk sakura berbahan plastik itu. Soalnya mulai hari ini Shinchan masuk sekolah bermain baru. Semalam aku menuliskan nama dan meletakkannya di atas meja ruang baca... kamu lihat?
Yusaku: Kalau pena dan kotak kacamata yang di atas meja, sih, sudah buru-buru kumasukkan kantong... sebelum datang kemari.. (sambil memeriksa kantong baju) srak (bunyi benda) ah... apa ini?

Yukiko: Ternyata memang dibawa Yusaku, ya!?
Yusaku: Soalnya kamu taruh di atas meja ruang baca.
Yukiko: Habisnya, kebetulan ada pena di atas meja!! Kalau begitu, aku akan mampir ke sana dalam perjalanan mengantar Shinchan ke sekolah bermain. Kamu tunggu, ya!
Yusaku: Kalau kemari jangan lupa pakai topi dan kacamata. Karena pasti akan langsung ribut begitu tahu ada kamu.
Yukiko: Ok♡

Via telephon off

Yukiko: Nah, Shinchan, ayo berangkat. Eh? Shinichi?

Di sekolah bermain

Sonoko: Eh? Papan nama apa itu, Ran?
Ran: Ibuku yang membuatkannya!! Soalnya yang asli rusak.
Sonoko: Mirip banget!!
Ran: Dibelakangnya dipasang peniti. Jadi bisa dilepas pasang dengan mudah!
Sonoko: Wah, benar! Mama Ran jenius!!
Ran: Hehehe.

Murid cowok 1: Apa ini? Kertas, kan? (Membgambil papan nama Ran yang sedang dipegang Sonoko).
Ran: Ah...
Murid cowok 1: Kampungan! Yang pakai beginian bukan teman kita!!
Murid cowok 2: Benar! Benar!
Murid cowok 3: Harus dikucilkan!!

Sonoko: Hei! Ayo, kembalikan!!

Ran yang ketakutan berlindung di belakang tubuh Sonoko.

Murid cowok 1: Nggak, mau!
Sonoko: KEMBALIKAN!!
Ran: So, Sonoko!

Guru: Ayo, kalian berjabat tangan... nah, dengan begini sudah berbaikan!
Murid cowok 1: Hu... huuu...
Guru: kurasa papan nama baru Ran, baru akan selesai minggu depan. (Nama: Ronsuke Efune, umur: 39 tahun, pekerjaan: guru sekolah bermain). Jadi tolong bersabar, ya.
Ran: Iya!

Sonoko: Maaf, Ran... padahal aku ingin mengambilnya kembali... tapi malah jadi seperti ini.
Ran: Nggak apa! Soalnya aku sudah lihat cara ibuku membuatnya!

Ran: Nggak apa! Soalnya aku sudah lihat cara ibuku membuatnya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tik tik tik (suara jam)

Semua murid sudah tertidur, tapi hanya Ran yang belum tertidur.

Semua murid sudah tertidur, tapi hanya Ran yang belum tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ran: (Ng, kalau nggak salah... awalnya dilipat separuh... lalu pinggiran yang ini dilipat begini... terus... terus...). Tes tes tes (Ran menangis). (Terus... berjuanglah... tinggal sedikit lagi... tinggal sedikit lagi... bagian ini digarisi seperti ini. Selanjutnya... tinggal digunting sesuai pola... jadi!!)

Detective Conan ShinRanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang