Beberapa tahun yang lalu di sebuah kota kecil di Korea, ada seorang Pria bernama Namjoon yang tinggal di sebuah rumah yang sederhana, dia mempunyai Lima orang anak dan hidup bersama dengan Istrinya Seokjin. Anak pertamanya bernama Yoongi, anak kedua bernama Hoseok , anak ketiga bernama Taehyung,keempat bernama Jimin dan kelima bernama Jungkook.
Semua orang tahu bahwa Namjoon adalah seorang pria terpandang dan dia juga sesosok Ayah yang baik, tetapi setelah kematian Seokjin beberapa bulan yang lalu, ia mengalami depresi yang tinggi dan membuatnya menjadi gila.
Perlahan demi perlahan, ia mulai memperlakukan anak-anaknya dengan buruk bahkan lebih buruk lagi. Anak-anaknya sangat takut melihat Ayahnya, karena setiap kali mereka melakukan kesalahan, maka Namjoon akan marah dan memukul mereka dengan keras dan berteriak kearah mereka sampai suaranya menggema di seluruh rumah. Para tetangga di sekitar rumah Namjoon telah mengetahui bahwa sekarang Namjoon adalah sesosok Ayah yang buruk.
Suatu malam, menurut ramalan cuaca di radio diperkirakan malam ini akan hujan deras, bersalju dan akan datang badai. Kemudian Namjoon menyuruh anak-anaknya untuk mengambil beberapa persediaan kayu dari gudang untuk membuat perapian di dalam rumahnya, karena persediaan kayu bakar mereka habis, maka mereka akan mencari kayu dan akan pergi ke hutan untuk memotong beberapa kayu pohon.
Anak-anak tahu bahwa Ayah mereka akan marah jika mereka tidak mematuhi perintahnya. Dalam beberapa menit kemudian, mereka menunggu di luar rumah dan mempersiapkan diri, membawa lampu senter, tas dan kapak. Mereka juga tidak lupa membawa beberapa daging busuk apabila mereka menemukan binatang liar dan daging itu sebagai santapanya.
Begitu mereka telah sampai di tengah hutan, Namjoon menyuruh anaknya yang bernama Yoongi untuk pisah dan pergi bersama Namjoon. Namjoon berkata padanya "Yoongi, cepat kau ikut denganku, dan kalian semua cepat lanjutkan untuk mencari kayu!".
Kemudian, Yoongi mengambil tasnya dan mengikuti Ayahnya pergi. Ketika mereka terpisah dari anak-anaknya yang lain,Namjoon berpaling kepada Yoongi dan ia berkata "Yoongi, berikan tas itu padaku dan berhenti untuk melangkah!" kemudian,Yoongi mengulurkan tasnya pada Ayahnya dan kemudian dia mulai berjalan di belakang Ayahnya.
Saat mereka melanjutkan perjalananya, Namjoon mengatakan sesuatu padanya "Aku berharap, kau harus mengerti apa yang akan aku lakukan nanti padamu, Ibumu adalah yang mengurusmu dari kecil, dan setelah dia meninggal kita menjadi tidak terawat Ayah juga mengalami kebangkrutan, dan kau harus mengerti di rumah kita banyak sekali anggota yang harus makan seperti adik adikmu, dan yang terpenting kau harus mengerti apa maksud dari perkataanku ini!" setelah itu, Namjoon mengayunkan sebuah kapak ke kepala Yoongi, dengan teganya ia memenggal kepala anaknya. Kemudian kepala Yoongi jatuh tepat ke dalam tas yang dipegangnya, dan tubuhnya jatuh di atas permukaan salju.
Setelah itu, Namjoon menggunakan salju untuk mencuci darah yang bergelimang di kapaknya dan kemudian ia berlari kembali menuju anak-anaknya yang lain. Sesampainya di tempat anaknya, ia panik dan berkata pada mereka "Yoongi dimakan beruang! Hutan ini sungguh tidak aman, cepat kita pulang dan menjauhi hutan ini!". Sebaliknya mereka tidak tahu apa yang telah dilakukan Ayah mereka kepada anak pertamanya. Setelah mendengar perkataan Namjoon, mereka mulai menitikan air mata dan menangis sepanjang perjalanan pulang, mereka berduka karena kehilangan saudaranya yang lebih tua.
Setelah mereka sampai di rumah, dan anak-anak lainya sedang mandi di lantai atas, Namjoon memanggil anak keduanya yang bernama Hoseok dan Namjoon mengatakan bahwa ia membutuhkan pertolonganya di dapur.
Hoseok adalah anak yang selalu patuh pada Ayahnya, kemudian Hoseok berlari ke bawah dan menuju ke dapur, sesampainya di dapur Namjoon berkata padanya "Hoseok, cepat buatkan aku secangkir teh!" Ketika teh sudah jadi, kemudian Namjoon menggeram padanya "Bawakan aku botol yang ada di atas lemari!". Kemudian, Hoseok mengambil botol itu dan memberikanya kepada Ayahnya. Setelah dia mengambil botol dari Hoseok, kemudian Namjoon menuangkan isi botol ke dalam teh dan kemudian menyerahkannya kepada Hoseok dan menyuruhnya untuk meminumnya.
Hoseok tidak curiga sedikit pun pada Ayahnya apa yang dituang ke dalam teh. Kemudian, dia mengambil cangkir yang diberikan oleh Ayahnya dan menelannya dalam satu tegukan, Hoseok tidak punya cara lain untuk mengetahui bahwa Ayahnya yang jahat telah meracuninya dengan cairan sianida yang mematikan.
Beberapa kemudian, Hoseok pergi ke lantai atas dan tiba-tiba jatuh di depan saudara-saudaranya. Dari mulut Hoseok mengeluarkan busa dan ia berguling-guling di lantai merintih kesakitan. Saat itu, Jungkook turun ke bawah dan berteriak pada Namjoon "Appa! appa!!.. Hoseok hyung terkena serangan jantung, Appa cepat datang!" dengan tenangnya Namjoon berjalan menaiki tangga dan menemukan Hoseok terbaring tak bergerak di lantai kamar tidur. Taehyung jimin dan Jungkook menangis berdiri di atasnya, sang Ayah hanya mengatakan pada anak-anak bahwa Hoseok sudah mati.
Malam itu, Taehyung jimin dan jungkoom menangis di tempat tidur mereka. Keesokan paginya, Namjoon pergi ke kamar dan membangunkan Taehyung yang masih tidur, sesampainya di tempat tidur Taehyung, Namjoon membisikan sesuatu ke ketelinga Taehyung"Kau tidak perlu bangun pagi ini, kau mengerti!" kemudian Taehyung terbangun dan mengangguk.
Namjoon duduk di sudut tempat tidurnya dan mulai menyanyikan sebuah lagu pengantar tidurnya. Lagu ini adalah lagu yang digunakan untuk menyanyi ketika Taehyung masih bayi. Taehyung menyambutnya dengan kelembutan dari Ayahnya dan segera menutup matanya. Setelah Taehyung tidur kembali, kemudian tiba-tiba saja Namjoon mencekik lehernya, terasa sangat keras cekikan dari Namjoon sampai mematahkan tulang leher Taehyung, dan Taehyung tewas seketika dengan lidah terjulur di tempat tidurnya.
Saat itu Jimin dan Jungkook terbangun dari tidurnya dan pergi ke kamar kakaknya Taehyung. Setelah sampai di kamarnya, kemudian Jimin dan Jungkook sangat terkejut apa yang ia lihat di kamar Taehyung, Taehyung terbaring kaku dengan lidah menjulur. Kemudian mereka berlari ke kamar Ayahnya dan berteriak "Appa! Appa... Apa yang terjadi pada Taehyung hyung! Tubuhnya sangat kaku Appa, apakah dia keracunan?" ucap jungkook Setelah itu, Namjoon hanya memandang Jimin dan Jungkook dengan tatapan kosong dan menyeringai, dia berkata padanya "Aku harus mengakui satu hal pada kalian! Aku adalah orang yang membunuh saudara-saudaramu. Aku yang melakukan semuanya, Aku telah memotong kepala Yoongi, Aku telah meracuni Hoseok dengan cairan sianida, dan Aku telah mencekik leher Taehyung, dan aku akan mencekik kalian perlahan-lahan, karena Aku saat ini, sangat membenci KALIAN!!".
Kemudian Jimin berkata "Tidak, Appa, kau tidak mungkin tega melakukan semuanya, kami semua sayang Appa! Aku mohon jangan lakukan itu Appa!" Tetapi Ayahnya tetap tidak mendengarkan perkataan Jimin dan segera mencekik Jimin dan jungkook yang tak sempat kabur, dan Mereka mengembuskan nafas terakhir, kemudian tergeletak mati di lantai.
Setelah kejadian itu, tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan Namjoon karena dia meninggalkan rumah dan di rumahnya hanya ditemukan tiga mayat putranya, mungkin Namjoon tega meninggalkan rumah dan pergi ke hutan lalu ia mati, atau mungkin saja dia pergi kota dan mengganti namanya. Semua orang tidak tahu tentang keberadaan Namjoon saat ini. Entah pria itu pergi kemana? Tidak ada yang tahu.
Dikatakan bahwa rumah di mana mereka tinggal masih berdiri dan dibiarkan kosong tidak berpenghuni, dan telah dihantui oleh hantu anak-anak yang dibunuh oleh Namjoon. Masyarakat setempat mengatakan bahwa jika kalian pergi ke hutan dan berkata "Yoongi" sebanyak lima kali, maka hantu seorang anak tanpa kepala akan muncul di belakang kalian dan siap memenggal kepala kalian dengan kapak.
KAMU SEDANG MEMBACA
URBAN LEGEND BTS
FanficHanya sekumpulan kisah Urban legend dunia yang diubah main cast nya menjadi Anggota BTS . . . . Tidak ada maksud apapun dari perubahan Cast nya,Cerita ini hanya untuk menghibur para pembaca DAN JUGA KALIAN PASTI PERNAH MENEMUKAN ATAU MENDENGAR CERIT...