Chapter 4

7.2K 554 0
                                    

Happy reading.....

------------------------------------------------------

Tiba tiba bel pun berbunyi

" yahh prill udah bell nih , nih lo lurus ajah abis itu lo belok kanan ruangan kedua . Itu ruangannya , yaudah prill gw duluan , udah masuk nih '' ucap gritte

" iya makasih yah tee , " ucap prilly

" gw kekelas dulu yah , daah " ucap itte

" hati hati yah tee " ucap prilly

Gritte pun meninggalkan prilly dan kembali kekelasnya . Prilly pun berjalan menuju ruang kepala sekolah

" ruangannya dimna sih kok gaketemu temu ? Katanya itte disekitar sini deh, bener kok " pikir prilly

Prilly terus menatap ke kanan dan ke kiri mencari dimana ruang kepala sekolah .

Tiba tiba BRUKKK ada seseorang menabrak prilly hingga terjatuh

"Awww... " teriak prilly

" ehh jalan tuh pake mata , punya mata gak sih " ucap orang itu

" ihh kok jadi kamu yang marah marah , kamu yang nabrak kok gamau tanggung jawab sihh " ucap prilly tanpa melihat wajah pria itu sambil memegangi bahunya

" bukan gw yang salah , karena disini gw gak pernah salah " ucap pria itu

Prilly bangkit dan langsung menatap pria itu

" apa maksud kamu kalau kamu gak pernah salah . Semua orang itu pasti salah , dan pasti punya kesalahan " ucap prilly

Pria itu terdiam karena prilly menatapnya

" si-si " ucap lelaki itu

" sisi ?? Aku bukan sisi " ucap prilly

" sisi , kamu kembali si " ucap lelaki itu lalu memeluk prilly

" ihh apa apaan sih kamu , lepasin lepasin aku " berontak prilly pada laki laki itu

" kamu kemana ajah si , aku kangen sama kamu , kamu udah janji sama aku kalau kamu gak akan ninggalin aku , tapi kamu ninggalin aku dan sudah setahun aku nunggu kamu kembali , dan kamu di sini si , di samping aku . Aku mohon kamu jangan tinggalin aku lagi si , aku kangen sama kamu . Aku sayang sama kamu " ucap lelaki itu

" lepasin dong lepass " ucap prilly kemudian lelaki itu melepaskan pelukannya

" si ... aku kangen banget sama kamu . Sekarang kamu mau kemana , aku anter " tanya lelaki itu

" a-aku bukan sisi . Aku prilly ." Ucap prilly

" kamu itu sisi " ucap pria itu

" sudah kubilang aku prilly bukan sisi " ucap prilly

" kamu bicara apa sih sayang " ucap pria itu

" mau kamu apa sih sudah kubilang aku bukan sisi dan sekarang kau memanggilku dengan sebutan 'sayang' ?" Ucap prilly

" iyu hal yang wajar kan , kamu lupa si ... aku itu kan pacar kamu " ucap pria itu

" HAH ... pacar . Pacar dari mana aku ajah gak kenal sama kamu , jadi bagaimana bisa aku ini pacar kamu , sedangkan kita baru ketemu . kau gila..." ucap prilly

" iya si... aku gila , aku memang gila , aku gila karena kamu . Aku rindu kamu " ucap pria itu

" dasar pria gila ... " ucap prilly lalu pergi meninggalkan pria itu

" heyy ... sisi kau meninggalkan ku lagi " ucap pria itu mengejar prilly dari belakang

" ihhhh ... mau kamu apa sih sebenarnya ... " tanya prilly

" aku mau kamu si.. " ucap pria itu

" sebaiknya kau periksakan dirimu itu kedokter . Mungkin kau memang sudah gila ..." ucap prilly berhenti dan menatap pria itu lalu melanjutkan langkahnya

Tapi sebelum itu pria itu memegang pergelangan tangan prilly

" heyy ... lepaskan ... " ucap prilly

" kalau aku lepaskan kau pasti akan pergi lagi " ucap pria itu

" ihhh aku tak mengenalmu .. dan aku juga tak mau tahu tentangmu , sudah lepaskan aku " ucap prilly berusaha melepaskan tangannya

" oke aku lepaskan .. " ucap pria itu melepaskan tangan prilly . Prilly pun melanjutkan langkahnya

" heyy kau mau kemana si .. '' tanya pria itu

" apa urusanmu ?" Tanya prilly

" aku akan mengantarmu " ucap pria itu

#bersambung .....

What I love a bad boy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang