"...Mama udh dipanggil Tuhan. Gue yg masih gk percaya dan gk terima langsung menyalahkan papa"
Flashback ON
Seorang dokter keluar dari ruang ICU."Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun kehendak Tuhan tak bisa kami ubah. Saya harap bapak bisa merelakannya" ucap dokter itu
Dokter itupun mulai pergi.Terlihat seorang suster sedang menutup tubuh seorang wanita dengan kain putih. Ranz tergetar.
"Ini semua salah papa! Kenapa papa tega ngehianatin mama?! Knp papa selingkuh?! Apa papa tdk puas dengan segalanya yg telah mama berikan?!" Ranz mulai berteriak
Plak!
"Jaga ucapan mu Ranz! Papa tidak selingkuh! Yg jalan dengan papa tadi itu Teman papa. Papa sengaja memintanya menemani papa untuk membelikan sesuatu untuk mama mu" jawab papa
"Tp kenapa dia yg papa ajak? Knp gk aku aja?! Toh aku yg lebih tau kesukaan mama. Cara papa ini salah" Ranz mulai menangis dan terduduk
"Maafin papa Ranz, papa gk nyangka kalo ujungnya akan jadi seperti ini" papa duduk disamping Ranz dan memeluk putranya itu.
"Semua udh terlambat pah. Aku gk terima"
"Papa juga sayang, tp kita harus ikhlas"
"Mana Bang Aldi?" Tanya Ranz yg sadar bahwa abangnya tdk disini.
"Dikantornya"
Ranz dan papanyapun memasuki ruang mamanya itu.
Flashback OFFAku merinding mendengar cerita dari Ranz. akupun ikut sedih
"Gue gk tau knp gua pengen cerita tentang ini sama lo. Lo adalah orng pertama yg gue beritahu. Sorry ya kalo gue curhat kyk gini. Entah knp gue pengen curhat aja sama lo" ucap Ranz
"Iya gpp kok Ranz, gue ngerti. Gua turut prihatin ya. Lo yg sabar. Trus gimana hubungan lo sama papa lo?" tanya ku hati hati
"Yahh gua mulai bisa paham maksud papa waktu itu. Itu semua cuma salah paham. Tp semenjak saat itu papa jarang pulang, papa terus menyibukkan dirinya di pekerjaannya. Papa pulang itupun hanya sehari lalu pergi. Gue dan papa jarang banget ngomong. Mungkin karna perkataan gue waktu itu dan papa sampe sekarang masih merasa bersalah" Tutur Ranz dingin. Nyesek, mungkin itu yg ia rasakan. Sabar Ranz😢
"Emm lo udh pernah coba ngobrol sama papa lo?"
"Yeah. Papa hanya menjawab singkat"
Mobil itu berhenti dipekarangan rumahku.
"Masuk dulu yuk" ajak Melodi
"Cieee ngajakin masuk. Biasanya juga langsung ngusir. Hehe"
"Hih.. Nyebelin banget sih. Ya udh sana. Thanks" aku langsung keluar dari mobil Ranz. Ranz terkekeh, ia pun turun dari mobilnya dan langsung menarik tanganku.
Plunk!"Thanks ya Bek udh dengerin curhat gue" Ranz memperketat pelukannya.
"Ehh iya, urwell. Bisa lepasin gue" aku tergugup
"Hehe.. Oke, bsk gua jemput lo jam set7 yaa" Ranz melepaskan pelukannya
"Jemput?? Gk usahlah, gua dianter aja"
"Gpp sih, gratis ini", Lahh lo pikir gua matre apa?
"Ngg.."
"Okay, see you" Ranz segera masuk ke mobil. Tin tin~ What?! Belum juga dijawab😒
***
Author POV~Melodi terbengong di depan cerminnya. Ia masih tak menyangka kalau ia barusan di peluk oleh Ranz.
'Kok dia berubah begini, jadi kalem' pikir Melodi.
Huh! Melodi memutuskan untuk pergi mandi saja dan membuang semua penatnya. 20 menit~
Melodi telah selesai mandi. Ia memutuskan untuk memberesi barang bawaannya untuk besok. Melodi memgambil koper mini berwarna pitch. 3 hari disana mungkin baju yg dibutuhkan 9pasang. Baju pergi(2), baju santai(4), baju tidur, baju OR, baju renang. Topi, cardigan, kacamata, Melodi juga memasukkan sendal ke kopernya itu."Okay. Tinggal peralatan mandi" ucap melodi
Sabun, sikat gigi, shampo, jas mandi."Make up.."
"Okay, finish!!" melodi mengancing kopernya. Ia pun turun ke bawah untuk makan malam.
Dirumah Keysha~
"Bibiii.. Baju aku mana yg baru dibeli papa dari prancis??" teriak keysha.
"Sepatu nike aku mana??"
"Bagusnya pake baju ini apa ini??" Sepertinya ia repot sekali. Mondar sana mandir sini. Hmm, cewek!
Dirumah Fiana~
Pakaian nya sudah siap dikoper. Namun, ia repot menyiapkan cemilannya untuk Melodi dan Keysha. Haha, nitip dikit..
"Melodi suka ini gk yaa??"
"Keysha bisa makan ini gk ya??"
"Lahh gua makan apaan??" hmm Dilema Fiana.
*//*/*//*/*//*/*//*/*//*/*//*/*//*/*//*/*Holaa.. 🙌
Don't forget to vote this story okeyy.. 👌
See you..
KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHAN HATI KU ❤
Romance"Cinta itu gk akan kemana mana, karna cinta tau rumahnya dimana." . . "Dia yg selama ini menjadi mimpi buruk, telah kembali dan memyatakan cintanya lagi" . . "Karna tak selamanya cinta itu harus memiliki, dan ada saatnya cinta itu butuh pengorbanan"