06

70 4 5
                                    

Orang itu melihat ke luar jendela ruang guru. Terlambat. Anak-anak itu sudah memanjat turun di tempat yang tersembunyi.

Tetapi, tampaknya orang itu tidak menyerah. Ia menuruni tangga. Alex dan kawan-kawannya sudah sampai di lantai dasar dan langsung berlari sejauh mungkin dari sekolah. Orang yang tampaknya satpam itu tak kalah cepat mengejar mereka.

"Jangan tembak! Ini jalan raya, kita bisa dicurigai."

"Semuanya pegang tangan gue! Gue punya ide," seru Elric sambil berlari. Mereka menurutinya, tak seperti biasanya dimana mereka harus mempertanyakan apa yang akan ia lakukan.

Jalanan itu kosong. Sepi. Elric membawa mereka berbelok ke tikungan yang paling gelap, kemudian tiba-tiba mereka menghilang.

Mereka menghilang.

Tiba-tiba mereka muncul kembali di rumah mereka.

"Gue bisa teleportasi, ingat?" Elric mengingatkan.

"Lumayan juga lu. Tumben, kali ini bisa bawa kita semua teleportasi," kata Bryan.

"Survey? Lembaga Kemasyarakatan kota ini bikin survey?" tanya Chris yang membolak-balik kertas curiannya dari meja Darren. Hanya ada tiga dokumen yang berbeda, tetapi difotokopi berkali-kali. "Bry, seingat gue, biasanya lembaga kemasyarakatan selalu posting di internet kalau mau buat survey resmi dan terdaftar. Coba lu cek, survey ini terdaftar, nggak?"

Chris melihat dokumen pertama, survey itu. Ada sedikit pertanyaan mengenai pendapat kita tentang manusia unggulan. Semua pertanyaannya terlihat cukup mudah dijawab, tetapi untuk apa? Jika memang, pemerintah ingin mengembangkan manusia unggulan, haruskah bertanya pada para pelajar? Pemerintah biasanya tidak peduli akan reaksi masyarakat ketika mengembangkan sesuatu.

Chris membaca pertanyaannya. Beberapa pertanyaan pertama cukup standar : nama, asal instansi, umur, profesi. Kemudian dilanjutkan pertanyaan yang menyangkut pendapat. Apakah kamu setuju dengan adanya manusia unggulan sebagai pertanyaan kelima, Bagaimana pendapat anda mengenai realisasi manusia unggulan sebagai pertanyaan keenam, dan kemudian beberapa pernyataan setuju atau tidak setuju, yang agak membingungkan bagi Chris karena pernyataan-pernyataannya cukup.. mengguncang iman, menurutnya.

Mengorbankan suatu hal yang kita paling sukai demi hal-hal lain yang lebih besar.

Mencuri adalah perbuatan yang benar apabila dilakukan untuk kebaikan.

Untuk mencapai perdamaian, dibutuhkan tindakan yang melawan perdamaian.

Jika saja survey itu benar-benar dibagikan, Chris benar-benar tidak tahu akan mengisi apa.

"Nggak. Nggak ada survey manusia unggulan di website itu," kata Bryan. Artinya, survey itu tidak dibuat oleh suatu lembaga kemasyarakatan. Judul dari survey itu adalah suatu kebohongan. Kebohongan yang dibuat agar selembar kertas itu terlihat meyakinkan di mata khalayak. Bukan, bukan di mata khalayak. Di mata murid-murid sekolah itu. Pasti hanya mereka yang melihat survey aneh itu.

"Jadi, ini survey siapa yang buat?"

"Entahlah. Gue lelah berpikir," jawab Elric. Rasanya, semua orang sudah lelah berpikir. Jenuh memikirkan masalah yang belum terpecahkan.

"Harusnya, sebentar lagi Darren kasih survey ini ke kita semua, satu sekolah. Pasti dia akan kasih sedikit penjelasan mengenai survey ini. Kita balikkin, nggak, surveynya?" tanya Chris sambil membolak-balik kertas.

"Balikin aja, deh. Pura-pura itu tugas kelas. Semoga Darren nggak langsung sadar kalau barangnya hilang. Lagipula, itu cuma kertas," balas Elric.

FiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang