"Kubilang turunkan aku Kim Mingyu!"
Mingyu tersentak saat Jeonghan membentaknya. Dengan berat hati Mingyu menurunkan Jeonghan dari gendongannya dan membiarkan lelaki itu berjalan dengan langkah terseok mendekati Seungcheol yang tengah menghajar Doyoon. Jeonghan menahan lengan Seungcheol yang hendak melayangkan pukulan pada Doyoon. Seungcheol menoleh dan membeku saat melihat Jeonghan yang menahannya.
"Hentikan Seungcheol-ah. Kalian tidak bisa seperti ini. Bukan ini cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah kalian."ucap Jeonghan. Seungcheol terdiam menatap lantai dengan kosong sementara Doyoon menatap Jeonghan lemas.
"Aku tidak tau apa masalah kalian tapi aku yakin kalian adalah orang yang baik. Seungcheol-ah, Doyoon-sshi, kalian tidak bisa selamanya mementingkan ego kalian untuk menyelesaikan masalah. Masalah ini tidak akan selesai kalau tidak ada dari kalian yang mau mengalah. Selesaikan masalah kalian baik-baik, aku tau kalian masih menginginkan untuk bersama kembali."ucap Jeonghan sebelum badannya terhuyung ke belakang namun Mingyu dengan sigap menahan badannya dan membawanya ke dalam gendongannya.
Mingyu melirik sekilas Seungcheol dan Doyoon yang terdiam memikirkan perkataan Jeonghan. Mingyu beralih pada Jeonghan yang kesadarannya mulai hilang.
"Aku mau pulang.."lirih Jeonghan pelan.
Mingyu mengangguk. "Kita pulang sekarang."
-CHAPTER 6-
Jeonghan membuka kedua matanya perlahan dan bau obat-obatan yang menusuk segera menyapa indra penciumannya. Jeonghan mengernyit saat mendapati bahwa dirinya kini berada pada sebuah ruangan dengan warna dominan putih serta bau obat-obatan yang Jeonghan tidak sukai. Jeonghan perlahan bangkit dari tidurnya dan bersandar pada sandaran kasur. Jeonghan tertegun melihat kedua kakinya terbalut perban dan tangan kirinya yang terpasang infus.
Jeonghan mengangkat kepalanya saat mendengar bunyi pintu yang dibuka dan ia mendapati Seungcheol masuk ke dalam ruangan tempat ia dirawat.
Seungcheol nampak terkejut namun ia segera mengulas senyum, "Kau sudah bangun Jeonghan-ah? Apakah ada yang sakit?"
Jeonghan menggeleng pelan. "Dimana Mingyu?" Jeonghan tidak tau kenapa ia bertanya seperti itu, pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulutnya.
Raut wajah Seungcheol berubah seketika namun ia segera menutupinya. "Dia pulang sebentar karena ada urusan. Dia akan kembali lagi nanti. Kenapa? Apakah kau merindukannya?"
"Aku harus berterima kasih kepadanya karena sudah membawaku ke sini."ucap Jeonghan seadanya.
"Oh begitu."gumam Seungcheol kemudian lalu suasana mendadak menjadi canggung.
Jeonghan dan Seungcheol menoleh bersamaan saat mendengar suara pintu yang dibuka pelan. Jeonghan menghela nafas lega saat mendapati Mingyu masuk ke dalam kamar tempat ia dirawat dengan sesuatu di tangannya.
"Eo? Jeonghannie? Kau sudah sadar?"tanya Mingyu. Seungcheol mendelik saat mendengar panggilan 'Jeonghannie', terdengar manis namun Seungcheol tidak suka kalau Mingyu memanggil Jeonghan seperti itu.
"Kau kemana saja?"tanya Jeonghan saat Mingyu menarik kursi dan mendekat kepadanya.
"Wae? Apa kau merindukanku?"goda Mingyu yang dibalas cubitan kecil dari Jeonghan.
"Ya ya aku merindukanmu. Memangnya kenapa?"kata Jeonghan yang membuat Mingyu terbahak seketika.
Seungcheol menatap keduanya nanar. Tanpa sadar ia mengepal erat kedua tangannya hingga memutih. Seungcheol menghela nafasnya kasar. Berlama-lama disini hanya membuat suasana hatinya semakin buruk saja.
YOU ARE READING
SHS High School
FanfictionYoon Jeonghan terpaksa pindah ke Seoul untuk mengikuti ibunya yang mendadak dipindah tugaskan ke Seoul. Ia pindah ke SHS HIGHSCHOOL, sekolah khusus laki-laki yang setiap kelasnya hanya terdiri dari dua belas sampai lima belas siswa. Kepindahannya me...