Part 1

7.4K 394 14
                                    

Enjoy please...😊

Kau kembali memainkan penamu. Kepamu sekarang penuh dengan kata-kata tak berguna yang sedang kau hapal saat ini. "Sepertinya aku harus mengonsumsi obat tidur agar aku bisa tidur dan menghentikan ini." Kau menundukkan kepalamu di meja dan mengetuk-ngetuk meja dengan pena yang kau pegang. Dan kau menghembuskan napas mu secara kasar. 

"Hei..." Seseorang membuka pintu dan kau mengangkat kepalamu dan melihat siapa yang datang. Tanpa sadar kau memutar bola matamu. "Sudah ku bilang berkali-kali jangan pernah melakukan itu di hadapanku (nama mu)." Sekarang Taeyong mulai terlihat kesal. Dia sangat mudah kesal dengan hal-hal kecil yang kau lakukan.

"Kenapa ke sini." Kau membolak-balikkan buku mu kembali.

"Berjanjilah jangan pernah memutar matamu seperti orang ..." Taeyong berhenti berkata, "kau pasti tau." Ia merebahkan dirinya di kasurmu.

"Iya.. oke.. sekarang diam di sana dan jangan ganggu aku. Untuk sekali ini saja." Kau memutar kursi mu dan melihatnya. Setelah beberapa detik kau melihatnya, kau berbalik lagi.

"Kau sedang memohon?" Terdengar suaranya yang mengejekmu.

Kau memutar bola matamu kembali dan untungnya kau membelakanginya. Dan lagi, kau memutar kursi mu. Kau tersenyum -senyum terpaksa. "Sayang.. bisa kah kau tidak menggangguku untuk 1 jam ini saja.. kumohon." Kau memelas.

Terdengar Taeyong terkekeh dan ia duduk lalu berdiri kemudian ia berjalan dan bersandar di meja belajarmu. "Baiklah aku tidak akan mengganggumu, tapi aku akan tetap menunggumu di sini." Ia melipat ke dua tangannya di dada.

"Yayayaya terserah kau saja. Asal jangan mengganggu ku." Kau kembali memutar kursi mu dan menulis sesuatu di buku.

"Apa kau tidak tergoda untuk memelukku sekarang?"

"Tidurlah di sana.. nanti aku akan membangunkanmu." Kau tetap fokus pada buku mu. "Jangan menggodaku sekarang Taeyong. Waktumu tidak tepat."

"Hm... yayayaya aku akan setia mungunggumu disini." Ia menepuk-nepuk tempat tidurmu. "Apakah 1 jam tidak terlalu lama? Ayolah (namamu)... kapan kau akan berhenti bermanja-manja dengan buku-buku itu sementara aku di sini sendiri."

"Hm..." Kau tidak menunjukkan banyak respon.

"Hanya hm? Kau tau otakmu sudah terlalu encer (namamu). Lagi pula besok hari libur kan?"

Dan akhirnya kau menyerah. Kau berdiri dan duduk di sampingnya. Kau tau pasti dia sangat senang. Ya sangat senang. Taeyong menepuk-nepuk tempat di sampingnya. "Kenapa hanya duduk?" Lalu ia menarikmu dan kau terjatuh tepat di sampingnya. Ia menggenggam tanganmu kemudian menatapmu dan tersenyum.

"Selamat kau menang lagi." Ucapmu sambil tersenyum dan tentunya senyum terpaksa.

Lalu Taeyong memelukmu, "ah.. aku sangat merindukanmu (namamu)."

Kau hanya bisa tertawa kecil, "merindukanku? Apa aku tidak salah dengar? Kita tidak bertemu hanya 1 hari dan apa itu bisa membuat mu segila ini? Dan bagaimana jika kita tidak bertemu seminggu, sebulan, setahun, atau mungkin lebih lama?"

"Pertama, apa itu pertanyaan? Kedua, aku selalu gila karena dirimu dan ketiga aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi pada kita, terpisah darimu untuk waktu yang cukup lama bisa membuat aku gila." Dan lagi ia terkekeh tapi tepat di telingamu. Kau menutup matamu.

"Bagaimana keadaan mereka?" Aku bertanya pelan.

"Mereka baik-baik saja sayang," ia semakin mengeratkan pelukannnya. "Besok mereka akan sampai.. apa kau mau ikut menjemput mereka? Jangan ada alasan untuk menolak. Besok hari libur."

Our Love (Imagine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang