Part 6

1.2K 132 2
                                    

Hari ini adalah hari terakhir ujian kami semua tanpa terkecuali Kai pergi untuk merayakannya, ya kami sadar walaupun hasil belum kami terima tapi setidaknya ujian sudah selesai. Sebenarnya aku malas untuk pergi bersama mereka tetapi karna Taeyong memaksaku aku ikut dengan mereka.

"Kemana kita akan pergi?" Tanyaku pada Taeyong yang sedang menyetir mobil.

"Ke sesuatu tempat. Lebih baik kau tidur saja, yang lain sudah tidur."

"Aku tidak mau. Aku belum mengantuk."

"Baiklah... terserah padamu saja." Taeyong kembali fokus menyetir. Aku melihat keluar jendela sepanjang perjalanan dan mataku sangat menikmati semua itu.

"Kau benar benar tidak mau tidur heh.. ya sudah terserahmu saja."

"Lihatlah... pemandangannya saat indah Tae..." Aku melihat pemandangan ke sepanjang jalan.

"Pemandangan itu biasa saja. Aku terlihat lebih indah dari pada pemandangan itu."

"Jangan menganggap dirimu yang paling sempurna Taeyong." Aku memutar bola mataku. "Dan jangan pernah memuji dirimu sendiri."

"Aku tidak memuji diriku sendiri aku hanya menunjukkan kepercayaan diriku (namamu)."

Aku menggeleng gelengkan kepalaku, "percaya dirimu sangat tinggi. Aku tidak menyukai orang yang percaya dirinya tinggi."

"Wah... apa kau serius. Aku termasuk orang semacam itu, jadi kau tidak menyukaiku?"

"Wah... aku merasa aneh pada diriku sendiri mengapa aku bisa menyukai orang sepertimu."

Taeyong terkekeh, "siapa yang menjadi kekasihku, dia adalah orang yang sangat beruntung."

"Tidak.. itu salah. Siapa yang menjadi kekasihmu akan merasa menyesal."

"Jadi kau menyesal menjadi kekasihku?" Taeyong menunjukkan raut sedihnya, tapi yakinlah itu semua hanya kebohongannya saja.

"Menurutmu?"

"Mengapa harus aku yang menjawab? Aku bertanya padamu."

"Kau pasti sudah tau jawabannya Taeyong." Aku menghela napas.

"O ya, aku tau. Kau menyesal karna kau bukanlah kekasih pertamaku kan?"

"Yang benar saja," aku melipat kedua tanganku tanda aku kesal.

"Aw..." Kulihat Taeyong memegangi kepalanya.

"Kenapa kau selalu mengganggu adikku?" Ternyata dari belakang Kai menyentil kepala Taeyong.

"Aku tidak mengganggunya."

"Ah... kalian berdua sama saja. Sangat menggangu, lebih baik aku tidak ikut dengan liburan kalian ini." Aku memutar bola mataku.

"Baiklah. Kami akan diam." Ucap Taeyong dan Kai bersamaan.

Kai memukul kepala Taeyong pelan, "jangan pernah mengikuti perkataanku."

"Apa yang kau lakukan? Aku sedang menyetir, apa kau mau mati?" Taeyong memegangi kepalanya yang dipukul Kai.

"Itu hanya pukulan kecil. Dasar lemah." Ucap Kai.

"Kalian berdua sangat berisik!" Teriakku dalam mobil. Mungkin karena teriakanku Jaehyun, Ten, Mark, dan Taeil terbangun.

"(Namamu) kenapa kau berteriak dalam mobil? Tadi aku sedang bermimpi tentang wanita yang kusukai." Ucap Mark kesal.

"Aku tak peduli." Ucapku singkat. "Jika kalian berdua," aku menunjuk Taeyong dan Kai, "masih membuat keributan lebih baik kalian turun dari mobil."

Our Love (Imagine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang