7.Pergi

110 6 0
                                    


Author POV

Hari ini Riana mendapat telfon dari Raina bahwa keadaan papahnya memburuk. Riana dan mamahnya langsung menuju kerumah sakit untuk melihat keadaan Aryo.

Sesampainya dirumah sakit mereka berdua berlari untuk menuju keruangan Aryo. Di depan kamar Aryo ada Raina yang sedang menangis
"Raina"kata Wulan (alias mamah Riana dan Raina)

"Mahh keadaan papah kata dokter makin buruk" kata Raina sambil memeluk erat sang mamah

"Terus sekarang papah gimana?" kata Riana dengan mata berkaca kaca

"Lagi ditanganin sama dokter kak"

Tiba tiba pintu ruangan terbuka dan muncullah seorang pria ber jas putih yang tidak lain adalah dokter yang menangani Aryo.
"Apa disini ada yang bernama ibu Wulan?"tanya sang dokter

Raina dan Riana langsung menatap kearah mamah mereka dengan tatapan bingung.
"Saya dok" ucap Wulan dengan muka yang bingung

"Pak Aryo ingin bertemu dengan anda"kata si dokter

Akhirnya mereka bertiga masuk kedalam kamar dimana Aryo dirawat
"Wu..lan aku..minta..to..long jaga... Rai..na dan Ri..ana, dan ma..af kalo..aku udah..nyaki..tin hati.. kamu" kata Aryo kemudian memejamkan matanya untuk selama lamanya

Isak tangis didalam kamar Aryo mulai terdengar, mereka semua menangis, menangis atas kepergian seseorang yang amat mereka sayangi.Mengeluarkan air mata yang sebenarnya tidak ingin mereka keluarkan

"Pahh... bangun, aku pengen kita jalan bareng kayak dulu lagi, aku pengen bantuin papah nyuci mobil lagi pah..." kata Riana sambil menangis sejadi jadinya
Sementara itu Raina masih menangis dipelukan sang mamah

____________________________________

Selesai pemakaman Riana dan mamahnya tidak langsung kembali ke hotel, mereka menginap di rumah Aryo (alias papah Raina dan Riana) mereka akan menemani Raina dirumah yang cukup luas itu.
Sekarang mereka sedang berada di ruang keluarga, untuk menemui beberapa kerabat mereka yang datang dari berbagai kota.

"Kamu sabar ya Raina, Riana" kata Sinta (alias adik dari papah Raina dan Riana) yang tinggal di Bali

"Iya bi"kata Raina sambil menangis

____________________________________

Setelah para kerabat Aryo pulang kembali ke rumah mereka masing masing, Raina dan Riana masih duduk di ruang keluarga, ditemani oleh Mamah mereka.

"Raina.... mamah.. mau bicara" kata Wulan sambil menatap Raina "Lusa kamu ke Jakarta ya" kata Wulan melanjutkan ucapannya

Raina dan Riana yang tadinya diam dengan tatapan kosong, langsung membenarkan duduknya dan menatap ke arah Wulan

"Apa mah, aku ke Jakarta?"kata Raina sambil menata ke arah mamahnya

"Iya sayang, kamu sekolah disana sama Riana"

"Terus rumah ini gimana?"kata Raina

"Rumah ini akan dijual sayang"

"Mamah mau jual rumah papah?mah kenapa aku gak tinggal disini aja mah?"kata Raina sedikit bereteriak

"Mamah gak bisa ngawasin kamu sayang, kalo kamu disini kamu sendirian"

"Mah, tapi rumah ini terlalu banyak kenangan aku sama papah"

"Sayang, gak ada pilihan lagi, kalo kamu disini gak ada keluarga yang deket kan?kalo kamu kenapa napa gimana? Lagian ini amanat dari papah kamu"

"Amanat papah?"tanya Raina

Raina & RianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang