8.Jakarta

103 8 0
                                    

Author POV

Pagi harinya Raina,Riana,dan Mamahnya sudah berada di bandara, mereka sedang menunggu pesawat yang akan membawa mereka ke Jakarta. Pengumuman keberangkatan menuju ke Jakarta sudah terdengar, mereka bertiga segera menuju ke pesawat yang akan mereka tumpangi.
Sesampainya di dalam pesawat Raina langsung duduk di bangku pesawat dekat jendela
"Sampai jumpa Jogja"kata Raina sambil melihat kearah jendela pesawat

"Kita bakal kesini lagi kan mah?"tanya Riana

"Insyaallah, kalo kalian mau ziarah ke makam papah kalian, nanti kita kesini lagi"

____________________________________

Sesampainya di Bandara Soekarno Hatta mereka sudah dijemput oleh supir keluarga Wulan yaitu Pak Tamrin.
"Ya ampun non Raina, saya turut berduka cita ya"kata Pak Tamrin saat Raina sudah berada dihadapannya
"Iya Pak"jawab Raina sambil tersenyum

"Ya udah, ayo kita pulang, kalian harus istirahat"kata Wulan

Kemudian mereka masuk kedalam mobil, dan Pak Tamrin melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang

"Jakarta masih sama kayak dulu ya kak, macet"kata Raina saat mobil mereka terjebak kemacetan

"Ya begitulah Jakarta, namanya juga kota padat penduduk" jawab Riana

"Aku jadi inget waktu kita masih sama sama, ada papah, mamah, kak Riana, dan aku"kata Raina sambil memperhatikan jalan

"Iya, kakak juga inget banget kok, waktu kita jalan jalan bareng, makan bareng diluar, pokoknya semua yang kita lakuin bareng bareng" kata Riana

"Sekarang semuanya udah selesai, udah bener bener berubah"kata Raina

Wulan yang duduk di samping Pak Tamrin hanya bisa terdiam mendengar percakapan antara dua anak kembarnya

____________________________________

Sesampainya dirumah Raina langsung disambut oleh Bi Inah di depan pintu
"Ya ampun non Raina sudah besar sekali"kata Bi inah sambil memperhatikan Raina yang sudah lama tidak dilihatnya

"Iya bi"kata Raina sambil tersenyum

"Bibi turut berduka cita ya"kata Bi Inah

"Iya bi"kata Raina

"Ya udah ayo kita masuk, kok ngobrolnya disini sih?"kata Wulan

"Oh iya iya, mari masuk, bibi sampai lupa, sini non kopernya Bibi yang bawa"kata Bi Inah sambil mengambil koper milik Raina

"Gak ngerepotin bi?"kata Raina dengan nada tidak enak

"Gak papa non, misi" kata Bi Inah sambil menyeret koper Raina

"Tamrin, tolong bawa koper saya sama Riana ke kamar ya!"kata Wulan sambil menyodorkan kopernya dan tersenyum

"Siap Bu"kata Pak Tamrin sambil hormat kearah Wulan seperti hormat kepada bendera

"Oh iya kamu istirahat dulu ya, Riana kamu antar Raina kekamarnya ya"kata Wulan menyuruh Riana

"Iya mah, ayo Ra"kata Riana sambil menarik saudara kembarnya

"Nah ini kamar kamu, yang sebelahnya kamar aku, ya udah deh kamu istirahat ya, aku juga pengen istirahat"kata Riana kemudian berjalan kearah kamarnya. Saat Raina akan membuka pintu kamarnya, tiba tiba saja Riana berbalik dan berjalan ke arah Raina "Oh iya kalo ada apa apa, panggil aku, Mamah, Bibi, atau Pak Tamrin" kata Riana kemudian berbalik dan berjalan kearah kamarnya.
"Gue kira apaan, gue kayak tamu aja deh disini" kata Raina kemudian masuk kedalam kamarnya

"Kamarnya bagus"kata Raina saat melihat kamar barunya
"Ternyata mamah gak lupa sama warna kesukaan gue, warna biru nya cantik banget, ini emang salah satu impian gue, bisa tinggal bareng Mamah dan kakak kembar gue lagi, tapi kenapa tanpa papah? Gue gak boleh sedih, kalo gue sedih papah juga pasti bakal sedih, lagian kan sekarang ada Mamah, ada kak Riana.Jadi gue harus kuat. Gue yakin di setiap cobaan yang Tuhan kasih ke kita akan ada makna positif untuk diri kita, supaya kita lebih sabar dan taat kepada Nya"kata Raina sambil menatap langit langit kamarnya, dan mulai memejamkan matanya

____________________________________

Saat Raina bangun dari tidurnya. Raina langsung melihat jam yang menunjukan pukul 11.30 siang
"Ya ampun gue ketiduran"kata Raina sambil duduk di atas kasur "Mending gue mandi dulu deh, biar badanya seger"Raina pun bergegas mengambil handuknya yang ada di dalam kopernya, kemudian masuk kekamar mandi

Selesai mandi Raina langsung memakai bajunya dan menyisir rambutnya yang basah setelah itu Raina melaksanakan sholat dzuhur.
Setelah sholat Raina merapikan alat sholatnya. Namun saat Raina hendak melipat mukenanya tiba tiba saja pintu kamarnya diketuk oleh Bi Inah
'Tuk....tuk...tuk'

"Iya buka aja"kata Raina sambil melipat sejadahnya

"Maaf non ganggu, saya mau rapihin bajunya non Raina, tadi saya kesini non lagi tidur"kata Bi Inah

"Oh iya bi, tolong ya, aku mau ke kamar kak Riana dulu" kata Raina yang dibalas anggukan oleh bi Inah

Raina berjalan ke arah kamar Riana yang berada di sebelah kamarnya. Sesampainya di kamar Riana, Raina langsung masuk ke dalam kamar Riana dan menemukan Riana sedang fokus kearah handphone yang ia pegang.
"Lagi ngapain kak?"kata Raina sambil berjalan ke arah Riana

"Hai Ra, aku lagi ngilangin sedih, soalnya dari tadi aku inget papah terus, jadi aku buka sosmed aku, yah buat ngilangin sedikit rasa sedih"kata Riana sambil melihat kearah Raina"Eh sini deh Ra, aku tadi liat di instagram ada baju lucu gitu kayak rok pendek gitu terus bajunya bisa kembaran gitu, kan lucu kalo kita pake baju kembaran"kata Riana

"Rok ya kak?males ah, pake rok itu ribet mending pake celana" kata Raina

"Kamu tuh, kita kan cewek jadi di anjurkan pake rok"kata Riana sambil melihat kearah adik kembarnya

"Enggak juga kali"kata Raina membela diri

"Hmmmm, terserah kamu deh" kata Riana sambil fokus kembali ke handphone nya

"Masih suka sama warna pink?" kata Raina sambil memperhatikan kamar bernuansa pink putih milik Riana

"Iyalah, kamu juga masih suka warna biru kan?"kata Riana masih fokus dengan handphone nya

"Iya donk"

Tuk....tuk...tuk "Non makan siang udah siap"kata bi Inah dari luar kamar Riana

"Iya bi"jawab Riana dan Raina berbarengan

Mereka pun berjalan ke luar kamar menuju meja makan.
Sesampainya di meja makan sudah ada Wulan yang menunggu kedatangan mereka
"Hai sayang"kata Wulan saat dua anak kembarnya duduk di meja makan

"Hai mah"kata Riana dan Raina berbarengan

"Oh iya tadi mamah bantuin bi Inah masak, mamah bikin masakan kesukaan kamu Raina" kata Wulan sambil tersenyum

"Makasih ya mah" kata Raina sambil tersenyum

"Iya sama sama"

Mereka pun memakan makanan mereka dengan lahap terlebih Raina, jelas saja Raina sangat lahap memakannya, karena makanan yg dimakannya adalah makanan kesukaan nya.

____________________________________

Makasih buat yang masih baca cerita ini. Mau minta maaf kalo ada typo yang bertebaran dimana mana. Dan maaf banget update nya lama.
Alhamdulillah yang baca udah 1k wkwk😂, makasih banyak buat kalian yang baca, tapi sedih juga sih karena yang vote sama yang coment dikit😂🔫. Tapi sekali lagi makasih buat yang masih baca cerita ini, meskipun masih banyak kesalahan dan ke khilafan dari author hehe🙏.
Vote y kalian, coment juga boleh, vote dan coment kalian bener bener berharga banget😙

Raina & RianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang