Tania menatap Reina ragu
"Lo... Lo serius kan Re?"
"Unfortunately, yes" jawabnya acuh
"Ko... Ko bisa?"
Reina mengangkat bahunya dan mencoba untuk bersikap setenang mungkin. "Beberapa hari yang lalu gue iseng ke kedai kopi yang dulu sering kita bertiga datengin. Gue ga ngerti antara kangen kopi atau suasananya yang emng ga berubah sama sekali semenjak terakhir kita kesana."
"Dan... Ya gue ketemu dia disana, persis ditempat yang biasa kita pake dulu. Awalnya gue langsung keluar pas sadar kalo itu dia Ta, cuma Wisnu keburu liat dan akhirnya nyamperin gue" Reina memberi jeda, menarik nafasnya dengan gusar
Tania yang sudah mengerti sahabatnya dan melihat kegusaran itu memilih memperhatikan Reina dalam diam.
"Gue bener-bener gak ngerti apa yang selama ini ada di otaknya. Lo dan gue tau persis kenapa dia tiba-tiba pergi gitu aja tanpa penjelasan atau minimal kata maaf karena kita tau dia dalang dari kejadian itu.
Dan kemarin, dia nyamperin gue dengan santai Ta, seolah semuanya baik-baik aja dan ga terjadi apa-apa"Setelah kejadian itu Tania telah menduga bahwa hal seperti ini pasti akan terjadi dan dia semakin menundukan kepalanya lesu, sepasang mata indahnya mulai berkaca-kaca namun sesegera mungkin dia hapus dan menatap Reina yang kini mengalihkan pandangannya keluar Cafe.
"Re..?" Ujar Tania serak yang terdengar kacau.
"Gue balik ya? Lo dijemput abang lo seperti biasakan?"
Seolah mengerti apa yang sedang dibutuhkan oleh sahabatnya, Reina menatap Tania dan hanya dapat mengangguk lesu.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Iya tau koo tau part pendek. Iyaaa tau ko part ini gantung.Wkwkw
Maafkaaan, author lelaaaaahDiusahakn part selanjutnya ga sependek ini. Terimakasih sebelunyaaaa hihi
Btw, jangan lupa vote dan comment yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Teen FictionKita telah melawati banyak hal bersama Menikmati senja bersamamu adalah hal yang tak akan pernah aku lupakan. Dan seiring berjalannya waktu Aku mulai menyadari bahwa kita memang tak pernah dipertemukan dalam satu frekuensi yang sama. Kamu yang terla...