Belum sempat mulutku mengucap sepatah kata pun, Harris sudah ditarik kembali oleh para crew. Kulihat mereka sedang mendiskusikan sesuatu, hingga akhirnya Harris pun mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti.
"Oke oke, guys! Ini kita mulai scene pertama bareng Harris ya? Kalian tetap ditempat dan ceritanya ngobrol masing-masing aja, oke?" teriak salah satu crew yang kuketahui ia adalah seorang movie director dari project ini.
Harris pun mengambil tempat dari ujung jalan dan aku berdiri sendirian di sisi jalan yang lain. Pengambilan gambarpun dimulai, Harris terlihat bingung menyusuri banyaknya orang yang berada di jalan tersebut. Wajahnya yang membuat mimik kebingungan sungguh lucu, akupun tertawa dan menutup mulutku agar suara tawa ku tidak terdengar oleh siapapun.
Setelah berjalan, ia melewatiku dan menyunggingkan senyum kepadaku.
"Cut cut!" Seru sang sutradara. Akupun bingung dan mundur selangkah kebelakang.
"Why do you smile at her? In this scene you don't even know one person in this school!"
Dang. Now every single of person in this place looking at me and Harris.
"But.. i think.. well yeah sorry, my mistake."
"It's okay. C'mon crew we start from the beginning!"
Para crew pun mulai mundur kembali ke posisi awal. Harris menoleh kembali ke arahku dan tertawa.
"Sorry about that." Ucapku ragu.
"That's not your fault, okay?" Jawabnya sambil tersenyum dan berlari kecil ke posisi awalnya. Aku pun kembali tertawa kecil dan kembali ke posisi awalku berada. Pengambilan gambar pun diulang dan lagi-lagi ekspresi wajahnya yang sedang kebingungan membuatku tersenyum.
"Nah, sudah sekarang kita break dulu ya! Yuk balik masuk ke dalam." Seru seorang crew. Para pemainpun kembali masuk ke dalam, tak terkecuali Harris. Cara jalannya menyiratkan bahwa ia sedang kesakitan, ugh Harris what's actually happening to you?
"Tha! Kok bisa ngobrol sama Harris sih ah enak bangeet!" Seru Rindra yang langsung berlari ke arahku.
"Tau nih, menang banyak ah!" Susul Olivia yang berada tepat di belakang Rindra.
"Ehehe." Aku hanya bisa tertawa mendengar celotehan mereka.
"Udah yuk lah, makan dulu, laper tau." Celetuk Erin.Kami berempat pun masuk ke dalam sekolah dan bergabung dengan JJ lain untuk makan bersama. Selesai makan, kami pun berjalan menuju aula untuk shalat dan beristirahat sejenak. Pikiranku kini tertuju pada Harris. Senyumnya, suaranya, dan tadi aku sempat berbincang dengannya! MashaaAllah..
"Tha! Kok malah bengong sih? Gak shalat?" Seruan Olivia membuyarkan lamunanku.
"Eeh, enggak liv, lagi gak shalat. Duluan aja sama yang lain."GUYSSS INI CHAPT PENDEK AKUT PARAH BANGET HAHAHAHA MAAFKAN AKU
LAGI MANDET22 BLM DPT INSPIRASI LG OK
TP SECEPATNYA APDET KOK
KEEP READING AND SHARING YA GENGS
ALASYU
