Saat aku, Erin, Olivia, dan Rindra bersantai sambil menunggu take selanjutnya, tiba-tiba terdengar bunyi dering telepon yang membuat kami kaget. Ternyata itu adalah bunyi dari handphone milik Olivia. Ia pun segera merogoh saku celananya dan mengangkat panggilan tersebut dengan loudspeaker.
"Kamu dimana? Udah mau maghrib ini. Abis maghrib pulang ya nak!" Seru suara di ujung sana. Wajah Olivia pun langsung menyiratkan kekhawatiran.
"Dirumah temen kok mah, iya bentar lagi oliv pulang yaa, Wassalamualaikum."
Ia pun langsung menutup panggilan tersebut tanpa menunggu jawaban dari mamanya.
"Yaaah udah mau pulang nih?" Aku langsung memandangnya dengan melas.
"Yaa abis mau gimana lagi? Tadi gue izinnya main kerumah temen sih." Jawab Olivia sambil membereskan barang bawaannya. Aku pun memandang Iren dan Rendra.
"Kita pulang juga Tha, maaf ya. Soalnya rumah kita deketan, jadi sekalian bareng." Ucap Iren seakan dapat membaca pikiranku.
"Yaaah oke deh. See you ya guys?"
Akupun melambaikan tangan sambil terus menatap mereka sampai ke ujung lorong sekolah. Saat berbalik, aku menghirup aroma peppermint yang sangat tajam.
"Hey."
holly shit
harris j now in front of me
okay calm down calm down
"H.. hi.. Harris." Aku mencoba untuk tersenyum.
"All of your friends are going back to home?"
"Yeah."
"And you dont know anyone in here anymore?"
"....yeah"
"Poor you." Serunya sambil tertawa pelan dan memperlihatkan lesung pipinya dengan jelas. Please remind me if i forgot to breath guys.
"Please, dont tease me man." Aku pun tertawa.
Lokasi kami saat ini berada di bagian lorong ujung yang tidak terlalu ramai dan jarang dilalui. Jadi aku bisa dengan leluasa mengobrol dengannya. Ia pun kemudian melihat jam tangannya dan waktu sudah menunjukkan pukul 6.30pm, dia langsung menengok ke arahku.
"Dinner?"
"What?" Otakku berputar cepat dan berusaha menahan degup jantung yang sedari tadi terus-menerus bertambah kencang.
"I have 30minutes left for break time. Would you like to join?"
ANJUUU INI MIMPI APA GIMANAA
GOD PLEASE MAKES ME AWAKE NOW IF THIS IS JUST IN MY DREAM
Aku pun terdiam dan hanya melongo menatapnya. Ia pun tertawa dan mengibaskan tangannya di depan wajahku.
"I know you want, cmon, you'll like it." Dia menarik tanganku, ralat, menarik bagian lengan bawah kemeja putih yang aku pakai dan masuk ke dalam ruangan.
Aku melihat sekeliling dan menyadari bahwa ini adalah ruangan crew dan cast. Aku dan Harris pun duduk bersama pemain salam lainnya. Namun tidak semuanya ada disini. Diruangan ini hanya ada aku, Harris, Reunelle, dan Shawn.
"Hey man, whos this?" Reunelle menatap Harris kemudian menatap ke arahku.
"Hehe, new friend maan." Harris tertawa dan menepuk pundak Reunelle.
Oiya, Reunelle itu adalah teman dari Harris. Dulu ia adalah seorang christiani, dan sekarang dia adalah seorang muslim. Alhamdulillah.
"Hi Reunelle." Akupun duduk dihadapan mereka dan menyapa Reunelle.
"Hi..."
"Thally." Jawabku cepat.
"Oh, hi Thally, nice to meet you."
"You too." Kami pun saling bertukar senyum dan mulai membuka bungkusan makanan kami masing-masing.
Kayaknya tadi gue udah makan deh bareng temen-temen...
tapi yaudahlahya
kapan lagi makan bareng Harris
gendut gendut dah gua
ah dsr tahu bulat
Shawn duduk di sisi sebelah kiri Harris dan ia hanya menyantap makanannya sambil terdiam dan bermain handphone miliknya. Selama beberapa menit kami makan dalam diam, karena makan ga boleh sambil ngobrol cyyn. lmao
Setelah selesai makan, aku, Harris, dan Reunelle pun kembali berbincang. Oiya, tadi kami menyantap Nasi Goreng. Karena menu tersebut kini menjadi favorit Harris.
"Tell me everything about you." Harris berkata sambil menatapku.
"What kind of information that you really want to know about me?"
"You can start with anything and I wanna hear your story. All about you."
Kurasakan pipiku memanas mendengar perkataannya. Sial, apakah dia begini ke semua wanita? lmao
Aku pun menceritakan tentang kehidupanku. Tentang keluarga, sekolah, hobby, dan lain-lain.
"...and I really loves basketball." ujarku mengakhiri ucapanku.
"Wow, I love it too man." Sambar Reunelle.
"Yeah its an easy game for you because you're really tall maaann." Kataku.
Disela perbincangan kami yang sedang asyik, tiba-tiba seorang crew datang menghampiri.
"Okay Harris, lets change ur cloths and continue out work."
***
Aku berdiri membelakangi lampu dan terus memandanginya dari jauh. Rambut ikalnya kini sudah panjang dan menutupi hampir seluruh dahinya. Bulu matanya lentik, akupun yang wanita kalah oleh bulu mata miliknya. Dia terlihat membawa barang-barang untuk take selanjutnya. Kini ia berada di dalam kelas. Kondisi kelas disini jendelanya berbahan kaca, sehingga aku dapat menatapnya dengan jelas dari sini.
Sesekali ia pun mencuri pandang ke arahku dan tersenyum. Aku pun meleleh melihat senyumannya. MashaaAllah, begitu indah ciptaanMu ini yaAllah. Sambil melihat sekeliling, aku pun mulai mengajak JJ lain mengobrol. Karena hari sudah agak larut, maka hanya tersisa sedikit JJ yang masih disini.
Aku pun berkenalan dengan Ana, Keysha, dan Reta. Kami pun mengobrol dan saling menceritakan tentang diri masing-masing.
"Ayo-ayo, ini take lagi yaa. Semua tetap ditempat aja, kaya istirahat biasa." Seru seorang crew.
Aku, Ana, Keysha, dan Reta pun kembali berbincang sambil berjalan-jalan. Namun, mataku tetap tidak bisa lepas dari Harris. Ia seperti selalu merasa jika aku menatapnya. Aku pun berpaling dan kembali melanjutkan aktivitas ngobrol-dan-acting-seperti-waktu-istirahat. Ketika aku berbalik badan, tiba-tiba terdengar suara Harris kesakitan dari dalam ruangan.
Aku pun berlari ke arah kelas itu dan melihat ke dalam kelas. Kaki Harris sudah penuh darah. Dan selanjutnya yang kuingat, ia pingsan.
***
NAHLU AYANG BEB GUA KENAPA:'
BTW MAAPIN KALO ADA SALAH22 DIKIT YA INGGRISNYA LOL
KENAPA PAS DIALOG SAMA HARRIS&REUNELLE GUA BIKIN INGGRIS?KARENA ANEH AJAA KALO INDONESIAA:(
BCS HE JUST CAN SPEAK IN BAHASA A LILL
DONT FORGET TO GIVE ME A STARR AND SHARING THIS STORYY!!♥