Iggy sedang menunggu Jobs's time nya untuk bisa memulai siaran panggilan interaktif curahan hati dari pendengar setianya sambil menyetel beberapa lagu Top chart andalan musim ini.
Gadis itu mengikat satu rambut cokelat kehitamannya yang terjuntai lurus panjang.
Wajah cantiknya terlihat datar seperti biasa.
Meskipun seorang model, Iggy sama sekali tidak ingin dibayar untuk menunjukkan senyuman nya di depan fotografer. Terlebih didepan orang banyak.
Menjadi penyiar merupakan hobby yang menghasilkan uang baginya.
Iggy senang mendengar orang lain bercerita, namun ia sendiri malah tertutup pada siapapun.
12 menit berlalu, siaran radio akan dimulai. Iggy mulai menekan beberapa tombol yang berada dihadapannya.
"Selamat siang menjelang sore, masih bersama saya Iggy di 72.1 FM!!! Semoga hari kita semua berjalan lancar. So, telfon lah ke nomor interaktif kami dan mari berbagi cerita bersama!!" Ujar Iggy penuh semangat. Berharap pendengar yang lain menjadi lebih semangat
Kriingg.. kriiinggg
"Yup, sudah ada penelpon pertama yang masuk. Halo~"
"Halo.... Iggy"
"Ya halo.."
"Aku Oliver"
"Oh hai oli.. Hari mu berjalan dengan baik?" Sapa Iggy ramah
"Ya, aku mengalami sebuah pertikaian kecil dengan Mom ku. Aku menghindari mom dan memilih tinggal di apartemen ku untuk sementara waktu"
"Kenapa demikian? Seharusnya kau lebih dewasa"
"Entahlah, aku lebih nyaman seperti ini. Menghindar daripada harus bertengkar lagi. Terlebih hanya karena pernikahan. Aku belum siap"
"Hmm.. begini, Oli, alangkah baiknya kamu kembali ke rumah dan menjelaskan kepada Mommy mu secara lembut....." saran Iggy
"Entahlah Iggy, aku rasa itu takkan berhasil.. Mom sangat keras kepala" sergah Oli
"Lalu kamu mau tetap seperti itu? Menjauh? Bukan mencari solusi? "
"Bahkan saat ini aku sedang memecahkan solusinya bersamamu, Iggy"
"Tapi kamu mengabaikan saran ku, oliver"
"Aku hanya tidak sependapat dengan mu kali ini, Iggy"
Persetan kau, oli!
"Baiklah kamu bisa hubungi kami di lain waktu "
"Kau ingin mengakhiri perbincangan ini, Iggy"
"Sure. You know it well" Iggy memutar bola matanya
"Tapi aku belum bisa menemukan jalan keluarnya"
"Ah, i'm so sorry oliver, i dont have more time for you "
"Apa?! Bukankah kamu menjanjikan permasalahan ini dapat selesai?!!" Ujar Oli kesal
"Silahkan hubungi kami di kesempatan lain" ujar Iggy tak peduli
Iggy memutuskan sambungan telfon interaktif nya dengan seorang pemuda yang sudah seminggu ini curhat padanya melalui sebuah siaran radio. Laki-laki yang baru curhat dengannya sangat keras kepala dan jarang mengikuti saran Iggy. Jadi percuma saja. Itulah tugas Iggy. Selain itu, ia juga menjadi model.
Perempuan itu berbalik dari kursi putar sambil mendengus. "Anak durhaka" cih.
•
Seorang pria dengan penampilan rapih nan mempesona berjalan tergesa-gesa menuju ruangan karyawan di sebuah perusahaan besar. Tangannya memutar knop lalu membuka pintunya tanpa sopan santun.
Matanya berkilat memancarkan amarah.
"Cari tau mengenai penyiar radio yang bernama Iggy! Sekarang! "
"Yes, sir"
Sudah yang kesekian kalinya dia membuat ku murka. Tunggu saja. Iggy.
°
°
•
•Sudah dua jam berlalu, saatnya Iggy mengakhiri siaran radio nya.
".........dan bye bye!"
Iggy memencet tombol yang berada di hadapannya. Kemudian melepas headset dan menghela nafas dalam.
Walau nada yang terdengar begitu ramah saat bersiaran, sesungguhnya Iggy tak pernah sedikitpun seriang intonasinya yang sangat bersahabat.
Gadis itu meraih segelas air mineral dan meneguknya sampai habis.
Sementara itu, disisi lain ada sepasang mata yang memantau Iggy sejak satu jam yg lalu
Sepasang mata itu milik seorang laki-laki tampan dengan penampilan kaus oblong serta celana jeans.
Pria itu menunggu Iggy beranjak dari kursi putarnya.
Dan
Saat punggung gadis itu berbalik, oli langsung mengalihkan pandangan pada ponsel di saku celananya
Kringgg kriingggg... kriiinnngg
-Mr. Caugh -
"Hello.. Yes, you're right. No.. But it..."
•
•
•Iggy berjalan keluar dari ruang siaran.
Grepp..
Iggy menghentikan langkahnya dan menoleh
Ada yang menahan pergelangan tangan gadis itu
Iggy menatap mata laki-laki yang menggenggam tangannya.
"Hai~" sapa pria itu canggung
Alis Iggy naik sebelah.
"Ah, hai" sapa Iggy bingung
Ya Tuhan, sejak kapan ada perempuan secantik ini.
"....."
"Iggy?"
"Ya, aku Iggy. Kau siapa?"
Iggy melepas genggaman tangan pria itu.
"Aku~"
Ah kenapa jantung ku berdetak kencang? Ya tuhan, mata gadis ini~~
"Sorry, apa kau sudah menyebutkan nama mu?" Tanya Iggy
"Aku pria yang kau tutup telfonnya secara sepihak "
"Oliver "
Deg deg deg deg
"Bisa kau sebut nama ku sekali lagi?" Pinta oli sambil menutup mulut dengan punggung tangannya sendiri. Oli yakin wajahnya memerah.
Demi Tuhan! Apa Oli sedang gugup?
Iggy memicingkan matanya.
Hai hai.. makasih udah sempetin waktu buat baca cerita abal-abal ini

KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Follow U
RomantikaOliver. Seorang CEO perfilman terbesar di dunia, berumur 23 tahun, dan wajah tampannya selalu menarik pandangan siapapun, terkesan badboy karena tatoo yang menghiasi tubuhnya. Kehidupannya berubah semenjak Mom menuntut agar ia segera menikah. Oli me...