PROLOG

257 23 2
                                    

New York City,
Sebelas tahun yang lalu...

"Berhenti di sanaa!! Aku bilang berhentiii!!" suara cempreng milik seorang gadis kecil membuat kaki seorang anak laki-laki seakan terpaku ditempatnya. Ia melirik gadis itu dengan tatapan sedih.

"Aku tidak akan pergi terlalu lama. Saat kita dewasa nanti, kita pasti akan bertemu lagi, percayalah padaku."

"Tidak! Pokoknya jangan pergi!"

Anak laki-laki itu berusaha menenangkan gadis kecil itu. Ia tersenyum ke arah gadis itu. "Kalau aku tidak pergi sekarang, kita tidak akan bertemu lagi sewaktu dewasa. Kau ingin memilih yang mana? Menghabiskan masa kecil bersamaku atau menghabiskan masa dewasa bersamaku?"

"Aku mau keduanya.. aku mau bersama denganmu selamanya! Titik!"

"Kau tidak boleh egois.. kedua orangtuaku juga membutuhkanku.. kau harus memilih salah satu."

"Kenapa harus pindah rumah? Kenapa tidak tinggal di sini saja? Aku kan ingin bermain bersamamu hikss.." gadis kecil itu mulai menangis. Ia tidak ingin sahabatnya pergi meninggalkannya.

"Orangtuaku harus bekerja di negara lain sehingga aku harus pindah dari sini. Aku harus pergi sekarang, maafkan aku. Aku berjanji akan bertemu denganmu lagi saat kita dewasa. Sampai jumpa, My Queen.."

Listen To My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang