2

44 3 0
                                    

"Sumpah dah. Gue iri banget sama lo. Cowok ganteng dan jadi pujaan para cewek-cewek,bisa deket banget sama lo"Berlian hanya tersenyum tipis ke arah sahabatnya Itu. Yah,sudah pasti Vania yang gila cowok juga cemburu dan jelous dengan kedekatan mereka.

Aldi yang merupakan anak baru di sekolahnya,Sudah langsung merangkup menjadi kapten basket. Tubuhnya yang tinggi,bertanggung jawab,sportif,dan disiplin membuat semua orang mengangkatnya menduduki jabatan itu dengan hormatnya.

***

Aldi berjalan menuju ke ruangan musik tempatnya dulu mulai akrab dengan Berlian. Entah kenapa Aldi terlihat murung saat itu dan sesuatu memaksanya untuk ke music room.

"Gue kalau lagi banyak masalah,gue pergi kesini dan menuangkan semua amarah gue,sedih gue,dan semua perasaan yang menurut gue jadi beban. Gue selalu main piano dan nyanyiin lagu sesuai mood gue. Dan lo tau?Gue selalu merasa semua beban gue hilang kalau gue kesini dan memainkan jari gue di piano ini"

Aldi hanya duduk tercengang mencerna kata-kata Berlian. Aldi hanya menatap kusut piano itu dan memberanikan diri membuka penutup piano dan mencoba menarikan jari diatasnya.

Mungkin bagi setiap orang,Terlihat tidak gentle saat seorang pria memainkan piano. Tapi semua yang dilakukan Aldi terasa gentle dengan sifat yang super coolnya itu.

Aldi kemudian memejamkan matanya dan mulai menyanyikan sebuah lagu milik Sam Smith - I'm not the only one. Lagu itu benar-benar menyentuh hatinya,Setelah..

"Hai Rey?Kok bisa lo ada disini?Gue kangen sama lo. Lo kemana ajah,Huh?Sambut wanita itu seraya memeluk pria yang baru saja bertemu dengannya.

"Hai Berlian. Gue juga kangen sama lo. Gue fikir lo udah bahagia,jadi gue gak mau rusak kebahagiaan lo. Ohiya,ini siapa Berlian?Pacar baru lo?"Pria yang dipeluk mengacak lembut rambut wanita didepannya.

"Gak lah. Ngaco lu. Ini Temen gue,Rey. Cuma temen biasa kok. Gue masih belum bisa move on dari lo. Hihi"Kekehan Berlian membuat Aldi merasa tubuhnya melemas karna baru kali itu Aldi melihat Berlian tertawa lepas bersama seorang pria kecuali dirinya.

Aldi yang sepertinya terbakar api cemburu langsung pergi meninggalkan kedua sejoli yang berada didepannya yang sedang menunjukkan aksi kemesraannya. Dan Aldi yakin sebentar lagi mereka langsung pasti balikan.

Yang dicemburui pun menatap Aldi pergi dan lanjut mengobrol dengan asiknya.

"Aldi,Aldi. Lo cemburu?Untuk apa?Lo bukan siapa-siapanya dia. Lo bukan sahabat,apalagi pacar atau gebetan. Kasihan banget nasib lo,Aldi"Gumam Aldi mencela dirinya sendiri lalu melirik sedikit ke Gadgetnya yang berulang kali berbunyi.

Berliana: Gue tunggu lo di taman belakang sekolah,Sekarang!Gak usah pake acara Nolak.

Aldi: Iya deh Bawel!

Aldi dengan malas kemudian menutup kembali piano yang telah memanjakan dirinya sejenak dan kemudian berjalan sempoyongan dengan malasnya menuju taman belakang sekolah yang jaraknya tidak jauh dari ruangan tempatnya mengadu.

***

Aldi hanya menatap dengan heran apa yang ada didepannya. Dia hanya lebih memilih duduk di kursi taman daripada harus berusaha mencari Berlian yang mungkin sedang bersembunyi.

"Kalau lo gak mau keluar juga. Gue---"Belum sempat Aldi menyambung pembicaraannya,langsung saja ada sebuah suara yang mengejutkannya.

"Happy Birthday To you,Happy birthday to you,Happy birthday,Happy Birthday,Happy birthday to you"Berlian berdiri tepat dihadapan Aldi dengan membawa kue tart berwarna coklat tajam dengan pinggir dan tengah penuh dengan coklat batang dan di tengah kue bertuliskan 'Happy Birthday Aldi Sayang' berhasil membuat Aldi bangkit dari kursinya.

"Sejak kapan lo tau gue ultah hari ini,Huh?"Aldi menyipitkan matanya ke arah gadis itu dan dibalas cengiran tidak jelas.

"Sejak gue jadi temen lo dan sejak lo cemburu sama gue tadi. Hihi. Udah cepet tiup lilinnya sebelum meleleh"Senyuman khas milik Berlian berhasil membuat Aldi memamerkan senyuman yang setiap wanita melihatnya langsung jatuh cinta.

Aldi hanya meniup lilinnya dan kemudian mencium kening Berlian. Berlian yang langsung duduk dikursi sambil meletakkan kuenya di kursi,Memukul sebagian kursi agar Aldi duduk disampingnya.

"Sorry gue udah buat lo cemburu. Gak tau juga sih,lo cemburu atau gak. Yang jelas ini semua adalah salah satu trik gue buat kasih ini semua ke lo."Jelas Berlian yang langsung disambut senyum miring dari Aldi.

"Lo emang cewek jahat yang pernah gue kenal. Dan lo adalah cewek yang udah ngebuat gue falling in.. Love"Tutur Aldi yang membuat Mata coklat Berlian membulat.

"Maksud lo?lo?"Terka Berlian yang membuat Aldi mengangguk dan menggenggam kuat tangan Berlian.

"Gue suka sama lo,Sejak lo suka tabrak gue di loker dan sejak lo mainin musik piano saat Vania mempermalukan lo. Dan seumur hidup gue,gak pernah sok romantis kayak gini."Aldi semakin menggenggam erat tangan Berlian seakan takut Berliannya lepas"Dan gue mau lo jadi tunangan gue,kita udah hampir lulus SMA. Dan setelah Selesai SMA,kita tunangan. Lo mau?"Lanjut Aldi seraya mengeluarkan cincin dari sakunya.

Hanya dibalas anggukan oleh Berlian dengan mata yang haru dan berbinar-binar. Mereka resmi jadian dan jadi calon tunangan.

Aldi menarik Berlian kedalam pelukannya dan mengelus lembut rambut wanita itu. Berlian hanya membalas pelukannya dan tersenyum bahagia.

"Cie. Yang baru ajah jadian. Eh udah langsung jadi tunangan,Woww"Berlian dan Aldi menoleh ke sumber suara dan melihat perempuan bertubuh sedikit pendek dengan rambut sebahu dan berpenampilan seperti anak gaul. "Hehe. Gak usah ngeliatin gue gitu juga kali. Gue tau gue ngerusak keromantisan kalian. Maaf deh maaf"Lanjut Vania diiringi hiasan Cengiran khas di wajahnya sambil tangannya membentuk huruf 'V'

Berlian hanya tertawa melihat tingkah laku sahabatnya itu dan langsung menyuruhnya duduk bersama. Hanya ada mereka bertiga. Dan kemudian Vania memakan habis semua kue ulang tahun yang tadi Berlian kasih untuk Aldi. Aldi dan Berlian hanya terkekeh melihat tingkah laku sahabat mereka.

BerlianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang