5

45 1 0
                                    

Sebuah restoran mewah bertema outdoor yang berada dipinggir pantai dengan satu meja bundar ditengahnya berbalutkan kain putih dan beberapa hidangan diatasnya juga lilin ditengahnya menambahkan keromantisan disana. Disisi lain banyak balon-balon berwarna putih dan pink,ada yang terletak sembarang memenuhi lantai restoran dan ada juga yang diikat di dinding tempat tersebut. Berlian hanya mematung tak percaya melihat itu.

"Silahkan duduk tuan putri"Aldi menarik bangku di meja bundar dan membiarkan Berlian duduk disana. Berlian hanya duduk tak percaya.

"Kamu,kamu siapkan ini untuk?Untuk aku?"Berlian masih terasa tak percaya dengan apa yang diberikan Aldi untuknya. Aldi hanya mengangguk dan menatap mata Berlian lekat.

Mereka bertatapan sedikit lama dan kemudian memakan hidangan yang ada didepan mereka.

Setelah makan,Aldi menarik tangan Berlian dan mengajaknya ke lantai dua restoran tersebut dengan menutup mata Berlian. Ketika sudah tiba,Aldi membuka mata Berlian dan Berhasil membuat Berlian menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan memeluk Aldi sambil menangis haru.

"Aldi,kenapa kamu harus gini?Kamu gak perlu kayak gini. Kita tunangan aja,aku udah bahagia banget."Berlian masih memeluk Aldi erat. Aldi mengelus rambut Berlian dan melepaskan pelukan Berlian. Aldi mengajak Berlian semakin mendekat ke bunga yang berada ditengah-tengah mereka membentuk kata "I ❤ You" dengan beberapa lampu ditengah tulisan sehingga tulisannya terlihat menyala.

Aldi kemudian mengambil sebouqet bunga yang dia letakkan di lantai. Kemudian Aldi berlutut didepan Berlian dan menggenggam tangan Berlian.

"Berliana Ashley?"Ucap Aldi menatap lekat kedua mata Berlian sambil berlutut.

"Hmm?"Jawab Berlian tersenyum manis memamerkan dereran gigi yang tersusun rapi.

"Will You Marry With Me?"Aldi memajukan Bunga yang dipegangnya kehadapan Berlian tepat. Berlian menangis haru mencoba mencerna kata-kata Aldi.

"Yes,I will"Berlian membantu Aldi berdiri dan memeluk tubuh Aldi yang lebih tinggi darinya. Mereka berpelukan begitu lama sampai akhirnya Aldi mengajaknya untuk duduk di bagian ujung tempat mereka berdiri. Berlian hanya mengangguk dan menyamakan langkahnya dengan Aldi.

"Kamu tau?Hal terindah yang aku miliki adalah kamu. Pertama kali kita ketemu,aku tidak langsung jatuh cinta. Proses. Aku percaya dengan proses itu. Semakin hari sejak kejadian di ruangan musik,Kita semakin dekat dan aku merasa aku mencintaimu. Dan sekarang,kita sudah lulus SMA beberapa tahun lalu dan sudah menyelesaikan kuliah masing-masing. Aku rasa ini saat yang tepat untuk aku menjadikanmu yang terakhir,Berlian. Aku mencintaimu"Aldi memeluk kepala Berlian yang menyimak kata-katanya dengan seksama. Mereka berdua menikmati dinginnya angin laut dengan suasana yang begitu romantis dan hati yang gembira.

"Aku juga mencintaimu,Aldi."Berlian kemudian menutup matanya dan seperti tidur begitu lama dipelukan Aldi. Setelah beberapa lama mereka duduk di posisi itu,Aldi sadar Berlian tidur.

Aldi kemudian membangunkan Berlian tanpa sengaja memegang wajah Berlian yang basah. Darah.

***

"Aku dimana?"Berlian memegang kepalanya yang terasa pusing,pandangannya terasa mengabur menatap lampu dihadapannya yang silau. Apakah ini surga?Apakah aku sudah mati?Aldi?Aldi dimana?Apakah dia meninggalkanku?

"Berlian,hey. Kamu sudah sadar?Aku disini. Kamu di Rumah sakit. Kamu tahu?Kamu tidur begitu lama,aku takut dibuatnya"Suara cool itu membangunkan lamunan Berlian dan mengelus pipi Berlian lembut.

"Aldi?Kamu disini?Kamu gak ninggalin aku kan?Aku takut"Berlian memeluk Aldi yang mensejajarkan mukanya dengan Berlian. Aldi hanya mengangguk dan tersenyum.

BerlianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang