#6

28 4 0
                                    

Tiga tahun kemudian.

Kring kring.

Bel sekolah yang tak asing lagi itu berbunyi. Semua murid di sekolah ternama itu menuju kelas masing-masing.

"Emersyn!" panggil seseorang dari arah belakang gadis itu.

"Hei! Kau tega ya, membiarkan aku berjalan sendirian." keluhnya.

"Jalanmu lama, kayak kura-kura." balas Emersyn sambil tersenyum jahil.

"Apa kau bilang tadi? Coba ulangi sekali lagi!" ucap lelaki itu sambil mencubit pipi kanan Emersyn. Gadis itu tersenyum manis, apalagi dengan rambut coklatnya yang terurai panjang dengan pita berwarna biru di tengah, membuat wajah manisnya sungguh tak tertahankan lagi.

"Oh iya, Asher, bisakah nanti kau menungguku sebentar sebelum pulang? Aku harus bertemu dengan Ms. Julia untuk mengumpulkan project kelompokku." tanyanya.

"Tentu. Aku akan menunggumu di parkiran motor." jawab Asher sambil mengacak pelan rambut Emersyn.

Mereka berdua memang memiliki hubungan yang spesial. Asher dan Emersyn. Mereka sudah menjalin hubungan sejak 2 tahun yang lalu.

Emersyn dan Asher berjalan menuju kelas mereka, 12-1. Ada beberapa orang yang baru mereka kenali semenjak kelas 12 ini, seperti Roland si pria tampan dengan rambutnya ala tokoh anime, Daphne si gadis kaya dan manja, Rylee si gadis imut dan berpipi tembem, dan Spencer si ketua angkatan IX Bright Major School.

Mereka menghabiskan waktu bersama selama duduk di bangku kelas 12 ini. Tidak lupa juga dengan kedua sahabatnya sejak kelas 10, Maggie dan Scott.

"Hai, Maggie!" ucap Emersyn kepada teman sebangkunya itu lagi. Tidak terasa sudah 3 tahun mereka menjadi chairmate.

"Hai, Emersyn! Duduklah, Ms. Julia akan segera tiba." jawabnya. Emersyn pun duduk tepat di sampingnya. Suara langkah sepatu Ms. Julia terdengar di seluruh isi kelas.

"Selamat pagi, anak-anak."

"Selamat pagi, Bu."

- - -

"Hei, Spencer, kemari!" ajak Asher. Ia memberi isyarat agar Spencer duduk di kursi sebelahnya.

"Ada apa, Ash? Halo, semuanya." salam Spencer saat tiba di meja kantin nomor 4 itu. Di sana terdapat Emersyn, Maggie, Roland, dan juga Rylee.

"Kita sedang mediskusikan tentang rencana liburan akhir semester. Bagaimana? Kau mau bergabung?" tanya Roland.

"Tentu saja! Jadi kemana kita akan pergi liburan nanti?" tanyanya.

"Rencananya, kita akan menginap di Bonquesha Inn. Penginapan itu sangatlah bagus, luas, dan lengkap. Ada kolam renangnya, tempat bermain, cafe, dan banyak lainnya. Sepertinya sangat cocok untuk anak-anak muda seperti kita." Rylee menjelaskan panjang lebar.

"Wah, baguslah! Dimana lokasinya?" tanya Spencer lagi.

"Di Georgina Road, tepatnya di dekat Haleigh Mountain." jawab Emersyn.

"Jauh juga ya." ucap si ketua angkatan.

"Betul. Kita akan menempuh perjalanan yang jauh liburan nanti." sambung Maggie.

"Sepertinya akan sangat seru. Aku jadi tidak sabar. Baiklah, kalau begitu aku pergi duluan. Temanku yang lain sudah menungguku." kata Spencer.

"Oke." jawab mereka. Spencer meninggalkan kantin. Mereka berlima pun melanjutkan pembicaraannya.

- - -

Jumat, 20:37

Emersyn duduk di hadapan komputernya. Ia sedang membuka sosial medianya, Facebook.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Emersyn [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang